Sugeng Rawuh Teng Blog PMR WIRA SMA Ma'arif Karanganyar

Senin, 14 Desember 2015

Sejarah Kepalangmerahan

20082008Mengenal Gerakan Palang Merah dan
Bulan Sabit Merah Internasional
Edisi I. Jakarta: JUNI 2008
Edisi Pertama : Juni 2008
Hak Cipta © Palang Merah Indonesia Pusat
Pengarah :
dr . Hj. Ulla Nuchrawaty Usman, MM
Ketua Bidang Penguatan Sumber Daya Relawan
Penyusun :
Juliati Susilo  (Markas Pusat PMI)
Asep Mulyadi  (Markas Pusat PMI)
Rina Utami  (Markas Pusat PMI)
Kontributor :
Dheni Prasetyo (Markas Pusat PMI)
Doddy Alfitra (Markas Pusat PMI)
Endra Setiawan  (TSR MP PMI)
Fitri Sidikha  (Markas Pusat PMI)
Nursalam AS  (Markas Pusat PMI)
Freddy Nggadas  (ICRC)
Ricki Berhitu  (PMI Daerah Maluku)
Rudi Surya  (PMI Daerah NAD)
Taufan Kristanto  (PMI Daerah Bali)
Mayang Puspita Bastian (PMI Daerah Bangka Belitung)
Editor :
Endra Setiawan (TSR MP PMI)
Rina Utami (Markas Pusat PMI)
Desain & Layout :
Fajar Bakri (PMI Daerah Sulawesi Selatan)
Disusun atas dukungan :
International Committee of The Red Cross (ICRC)
Federasi Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional (IFRC)
Palang Merah Denmark
Palang Merah Jepang
Palang Merah Jerman
ISBN : 978-979-3575-37-7
IFRC
i
KATA PENGANTAR
Dalam  rangka meningkatkan  kemampuan  Anggota Remaja  PMI  (Palang
Merah Indonesia) untuk mewujudkan cita-cita dan semangat  pengabdian  kepada
sesama  manusia,  PMI  telah  menerbitkan  berbagai  buku  pedoman  sebagai
pegangan  bagi anggota PMR Mula, Madya  dan Wira. Pada  tahun 2008  telah
diterbitkan buku pedoman untuk PMR antara  lain: Mengenal Gerakan Palang
Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional, Pertolongan Pertama, Ayo Siaga
Bencana, PMR Relawan Masa Depan, Remaja Sehat Peduli Sesama, Kesehatan
dan  Kesejahteraan  Remaja  untuk  pendidik  sebaya  serta  media  KIE  Donor  Darah.
Ciri-ciri PMR yang senantiasa ceria, cerdas, kreatif, jujur , berbagi, bersahabat dan bertanggung
jawab merupakan kekuatan yang positif dalam membentuk generasi muda bangsa Indonesia yang peduli
untuk  menolong  sesama  serta  peka  pada  situasi  dan  kondisi  di  lingkungannya.
Pada Akhirnya dengan mengetahui, memahami dan melaksanakan pengetahuan dan keterampilan
kepalangmerahan yang diwujudkan dalam kegiatan Tri Bakti PMR para anggota PMR akan menjadi teladan di
lingkungannya  (peer  leader)  serta  kader  dan  relawan  PMI  di  masa  mendatang...
Jakarta, Juni 2008
Pengurus Pusat
PALANG MERAH INDONESIA
dr . Hj. Ulla Nuchrawaty Usman, MM
Ketua Bidang Penguatan Sumber Daya PMR dan Relawan Mengenal Gerakan Palang Merah dan
Bulan Sabit Merah Internasional
Edisi I. Jakarta: JUNI 2008
Edisi Pertama : Juni 2008
Hak Cipta © Palang Merah Indonesia Pusat
Pengarah :
dr . Hj. Ulla Nuchrawaty Usman, MM
Ketua Bidang Penguatan Sumber Daya Relawan
Penyusun :
Juliati Susilo  (Markas Pusat PMI)
Asep Mulyadi  (Markas Pusat PMI)
Rina Utami  (Markas Pusat PMI)
Kontributor :
Dheni Prasetyo (Markas Pusat PMI)
Doddy Alfitra (Markas Pusat PMI)
Endra Setiawan  (TSR MP PMI)
Fitri Sidikha  (Markas Pusat PMI)
Nursalam AS  (Markas Pusat PMI)
Freddy Nggadas  (ICRC)
Ricki Berhitu  (PMI Daerah Maluku)
Rudi Surya  (PMI Daerah NAD)
Taufan Kristanto  (PMI Daerah Bali)
Mayang Puspita Bastian (PMI Daerah Bangka Belitung)
Editor :
Endra Setiawan (TSR MP PMI)
Rina Utami (Markas Pusat PMI)
Desain & Layout :
Fajar Bakri (PMI Daerah Sulawesi Selatan)
Disusun atas dukungan :
International Committee of The Red Cross (ICRC)
Federasi Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional (IFRC)
Palang Merah Denmark
Palang Merah Jepang
Palang Merah Jerman
ISBN : 978-979-3575-37-7
IFRC
i
KATA PENGANTAR
Dalam  rangka meningkatkan  kemampuan  Anggota Remaja  PMI  (Palang
Merah Indonesia) untuk mewujudkan cita-cita dan semangat  pengabdian  kepada
sesama  manusia,  PMI  telah  menerbitkan  berbagai  buku  pedoman  sebagai
pegangan  bagi anggota PMR Mula, Madya  dan Wira. Pada  tahun 2008  telah
diterbitkan buku pedoman untuk PMR antara  lain: Mengenal Gerakan Palang
Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional, Pertolongan Pertama, Ayo Siaga
Bencana, PMR Relawan Masa Depan, Remaja Sehat Peduli Sesama, Kesehatan
dan  Kesejahteraan  Remaja  untuk  pendidik  sebaya  serta  media  KIE  Donor  Darah.
Ciri-ciri PMR yang senantiasa ceria, cerdas, kreatif, jujur , berbagi, bersahabat dan bertanggung
jawab merupakan kekuatan yang positif dalam membentuk generasi muda bangsa Indonesia yang peduli
untuk  menolong  sesama  serta  peka  pada  situasi  dan  kondisi  di  lingkungannya.
Pada Akhirnya dengan mengetahui, memahami dan melaksanakan pengetahuan dan keterampilan
kepalangmerahan yang diwujudkan dalam kegiatan Tri Bakti PMR para anggota PMR akan menjadi teladan di
lingkungannya  (peer  leader)  serta  kader  dan  relawan  PMI  di  masa  mendatang...
Jakarta, Juni 2008
Pengurus Pusat
PALANG MERAH INDONESIA
dr . Hj. Ulla Nuchrawaty Usman, MM
Ketua Bidang Penguatan Sumber Daya PMR dan Relawan “Jika remaja hidup dalam ketakutan
ia akan terbiasa merasa cemas”
“Namun jika remaja hidup dengan persahabatan,
ia akan belajar bahwa dunia adalah tempat
yang indah untuk hidup”
-Dorothy Law Nolte
Kata Pengantar
Daftar Isi
Tri Bakti PMR
Gerakan Palang Merah dan
Bulan Sabit Merah Internasional
Perhimpunan Nasional
Lambang
Palang Merah Indonesia
Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan
Bulan Sabit Merah Internasional
Penugasan
i
iii
1
3
8
12
14
18
20
DAFTAR ISI
iii“Jika remaja hidup dalam ketakutan
ia akan terbiasa merasa cemas”
“Namun jika remaja hidup dengan persahabatan,
ia akan belajar bahwa dunia adalah tempat
yang indah untuk hidup”
-Dorothy Law Nolte
Kata Pengantar
Daftar Isi
Tri Bakti PMR
Gerakan Palang Merah dan
Bulan Sabit Merah Internasional
Perhimpunan Nasional
Lambang
Palang Merah Indonesia
Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan
Bulan Sabit Merah Internasional
Penugasan
i
iii
1
3
8
12
14
18
20
DAFTAR ISI
iii“Gerakan Palang Merah dan
Bulan Sabit Merah Internasional tidak hanya
sekedar menghafal 7 Prinsip Dasar , tetapi
bagaimana kemauan kita untuk
menerapkannya”
1
Hai ! aku PMR. aku mau ngajak kamu gabung di PMR
kamu bisa jadi remaja yang berkarakter
untuk
membi
man lainya, juga dapat m didik sebaya.
Tahu’
agar
R itu wada“Gerakan Palang Merah dan
Bulan Sabit Merah Internasional tidak hanya
sekedar menghafal 7 Prinsip Dasar , tetapi
bagaimana kemauan kita untuk
menerapkannya”
1
Hai ! aku PMR. aku mau ngajak kamu gabung di PMR
kamu bisa jadi remaja yang berkarakter
untuk
membi
man lainya, juga dapat m didik sebaya.
Tahu’
agar
R itu wadaGERAKAN
PALANG MERAH DAN BULAN SABIT MERAH
INTERNASIONAL
Meningkatkan Keterampilan Hidup Sehat
Ingin  jadi  remaja  yang  berkarakter  bersih  dan  sehat?  Bener  banget  kalau
temen-temen  milih  gabung  di  PMR.  Karena  di  PMR  kita  belajar  tentang
pertolongan pertama, remaja sehat peduli sesama, kesehatan remaja, ayo
siaga bencana, dan donor darah.
Berkarya dan Berbakti di Masyarakat
Karena  kita makhluk  sosial, maka  kehidupan  kita  gak  akan  pernah  lepas
dengan orang  lain. Udah  tahukan kalo ngebantu sesama  itu penting?  Dan yang
lebih penting, membantu sesama  itu menyenangkan  lho. Nggak salah  lagi kalo
temen-temen  gabung  PMR,  karena  disitu  memang  tempat  berkumpulnya
remaja yang peduli, kreatif dan bersahat. Di PMR kita bisa bareng-bareng
bantu  sesama.
Mempererat Persahabatan Nasional dan  International
Pengen punya banyak teman? Apalagi punya teman dari daerah bahkan negara
yang berbeda?
Aku punya berapa teman. Buanyak deh. Apalagi sejak gabung PMR. Aku punya
temen  dari  Papua,  Toraja, Aceh,  Palembang,  juga  dari  Belanda,  Jepang,
Denmark,  Australia,  Malaysia,  Singapore,  Philipina,...gak  terhitung  lagi.
Dengan  gabung  PMR,  kita  akan  belajar  bagaimana menjalin  persahabatan
dengan orang  lain. Bisa nasional bisa  international.  Asyiiik!!
Tri Bakti PMR
2GERAKAN
PALANG MERAH DAN BULAN SABIT MERAH
INTERNASIONAL
Meningkatkan Keterampilan Hidup Sehat
Ingin  jadi  remaja  yang  berkarakter  bersih  dan  sehat?  Bener  banget  kalau
temen-temen  milih  gabung  di  PMR.  Karena  di  PMR  kita  belajar  tentang
pertolongan pertama, remaja sehat peduli sesama, kesehatan remaja, ayo
siaga bencana, dan donor darah.
Berkarya dan Berbakti di Masyarakat
Karena  kita makhluk  sosial, maka  kehidupan  kita  gak  akan  pernah  lepas
dengan orang  lain. Udah  tahukan kalo ngebantu sesama  itu penting?  Dan yang
lebih penting, membantu sesama  itu menyenangkan  lho. Nggak salah  lagi kalo
temen-temen  gabung  PMR,  karena  disitu  memang  tempat  berkumpulnya
remaja yang peduli, kreatif dan bersahat. Di PMR kita bisa bareng-bareng
bantu  sesama.
Mempererat Persahabatan Nasional dan  International
Pengen punya banyak teman? Apalagi punya teman dari daerah bahkan negara
yang berbeda?
Aku punya berapa teman. Buanyak deh. Apalagi sejak gabung PMR. Aku punya
temen  dari  Papua,  Toraja, Aceh,  Palembang,  juga  dari  Belanda,  Jepang,
Denmark,  Australia,  Malaysia,  Singapore,  Philipina,...gak  terhitung  lagi.
Dengan  gabung  PMR,  kita  akan  belajar  bagaimana menjalin  persahabatan
dengan orang  lain. Bisa nasional bisa  international.  Asyiiik!!
Tri Bakti PMR
2GERAKAN Palang Merah dan
Bulan Sabit Merah internasional
KISAH SEBUAH GAGASAN 4 5GERAKAN Palang Merah dan
Bulan Sabit Merah internasional
KISAH SEBUAH GAGASAN 4 56 76 7Perhimpunan Nasional
erhimpunan  Nasional  berada  di  setiap  negara  anggota
penandatangan Konvensi Jenewa. Masing-masing negara hanya
Pmemiliki  satu Perhimpunan Nasional di negaranya.
Untuk dapat diakui,  suatu Perhimpunan Nasional harus memenuhi
syarat   sebagai berikut:
è Didirikan disatu negara penandatangan Konvensi  Jenewa 1949.
è Merupakan  satu-satunya  Perhimpunan  Nasional  Palang  Merah,
Bulan Sabit Merah atau Kristal Merah  di negaranya.
è Diakui  oleh  pemerintah  yang  sah  dinegaranya  dengan  dasar
Konvensi  Jenewa dan Undang-Undang Nasional.
è Bersifat  mandiri  atau  mempunyai  status  otonomi  yang
memungkinkan  untuk  bergerak  sesuai  dengan  Prinsip  Dasar
Gerakan.
è Memakai nama dan  lambang   Palang Merah , Bulan Sabit Merah
atau Kristal Merah.
è Terorganisasi  dalam  menjalankan  tugasnya  dan  dilaksanakan
diseluruh wilayah negaranya
è Memperluas kegiatannya ke  seluruh wilayah negaranya.
è Menerima anggota dan staf tanpa membedakan ras,  jenis kelamin,
kelas ekonomi, agama atau pandangan politik.
è Menyetujui dan  taat pada  statuta gerakan.
è Menghormati  Prinsip-Prinsip  Dasar  Gerakan  dan  menjalankan
tugasnya  sesuai  dengan  prinsip-prinsip  Hukum  Humaniter
Internasional.
Apa saja kegiatan Perhimpunan Nasional ?
 .................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................
8
1.  Bagaimana dengan Bom Atom Nagasaki dan Hirosima? Penggunaan
Ranjau darat pada pertikaian bersenjata di Kamboja? Sengketa yang
terjadi di beberapa wilayah di tanah air? Apakah Hukum Humaniter
Internasional  (HHI)  dapat  diterapkan  dalam  perang-perang
tersebut. Diskusikannlah dengan  teman-teman anggota PMR!
2. Bentuklah beberapa kelompok beranggotakan 3-5 orang. Buatlah
kliping  berita  pertikaian  bersenjata  internasional  dan  non-
international  yang menurut  kalian melanggar  Hukum  Humaniter
Internasional (HHI). Diskusikan dengan fasilitator dan teman-teman
yang  lain,  mengapa  dianggap  melanggar  Hukum  Humaniter
Internasional  (HHI)….
3. Buatlah  desain  Poster ,  Kartu  Pos,  T-shirt  yang  menyerukan
perdaiaman untuk di tukar dengan Unit PMR yang lain…..atau kita
lombakan yuuk...
9Perhimpunan Nasional
erhimpunan  Nasional  berada  di  setiap  negara  anggota
penandatangan Konvensi Jenewa. Masing-masing negara hanya
Pmemiliki  satu Perhimpunan Nasional di negaranya.
Untuk dapat diakui,  suatu Perhimpunan Nasional harus memenuhi
syarat   sebagai berikut:
è Didirikan disatu negara penandatangan Konvensi  Jenewa 1949.
è Merupakan  satu-satunya  Perhimpunan  Nasional  Palang  Merah,
Bulan Sabit Merah atau Kristal Merah  di negaranya.
è Diakui  oleh  pemerintah  yang  sah  dinegaranya  dengan  dasar
Konvensi  Jenewa dan Undang-Undang Nasional.
è Bersifat  mandiri  atau  mempunyai  status  otonomi  yang
memungkinkan  untuk  bergerak  sesuai  dengan  Prinsip  Dasar
Gerakan.
è Memakai nama dan  lambang   Palang Merah , Bulan Sabit Merah
atau Kristal Merah.
è Terorganisasi  dalam  menjalankan  tugasnya  dan  dilaksanakan
diseluruh wilayah negaranya
è Memperluas kegiatannya ke  seluruh wilayah negaranya.
è Menerima anggota dan staf tanpa membedakan ras,  jenis kelamin,
kelas ekonomi, agama atau pandangan politik.
è Menyetujui dan  taat pada  statuta gerakan.
è Menghormati  Prinsip-Prinsip  Dasar  Gerakan  dan  menjalankan
tugasnya  sesuai  dengan  prinsip-prinsip  Hukum  Humaniter
Internasional.
Apa saja kegiatan Perhimpunan Nasional ?
 .................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................
8
1.  Bagaimana dengan Bom Atom Nagasaki dan Hirosima? Penggunaan
Ranjau darat pada pertikaian bersenjata di Kamboja? Sengketa yang
terjadi di beberapa wilayah di tanah air? Apakah Hukum Humaniter
Internasional  (HHI)  dapat  diterapkan  dalam  perang-perang
tersebut. Diskusikannlah dengan  teman-teman anggota PMR!
2. Bentuklah beberapa kelompok beranggotakan 3-5 orang. Buatlah
kliping  berita  pertikaian  bersenjata  internasional  dan  non-
international  yang menurut  kalian melanggar  Hukum  Humaniter
Internasional (HHI). Diskusikan dengan fasilitator dan teman-teman
yang  lain,  mengapa  dianggap  melanggar  Hukum  Humaniter
Internasional  (HHI)….
3. Buatlah  desain  Poster ,  Kartu  Pos,  T-shirt  yang  menyerukan
perdaiaman untuk di tukar dengan Unit PMR yang lain…..atau kita
lombakan yuuk...
9LAMBANG
ambang dipakai sebagai identitas atau tanda pengenal bagi orang-orang di
suatu kelompok, daerah, negara atau apapun. Lambang adalah suatu ciri
Lkhas,  termasuk  Lambang  Palang  Merah.  Sebelum  Lambang  Gerakan
diadopsi,  setiap pelayanan medis kemiliteran  -  setidaknya di Eropa, memiliki  tanda
pengenal  tersendiri.  Austria  misalnya,  menggunakan  bendera  putih,  Perancis
bendera merah, atau Spanyol bendera kuning. Banyaknya tanda yang digunakan,
menimbulkan akibat yang tragis. Walaupun tentara tahu apa tanda pengenal dari
personel medisnya, namun biasanya mereka tidak tahu apa tanda pengenal medis
lawan mereka dan karena  tanda-tanda pengenal yang dipakai  itu bukanlah  lambang
yang universal  serta  tidak dipandang  sebagai  suatu hal yang netral.
1. Lambang Palang Merah
Tahun  1863,  konferensi  internasional  diselenggarakan  di  Jenewa  dan
mengadopsi  Lambang  Palang  Merah  di  atas  dasar  putih  sebagai  tanda
pengenal Perhimpunan Nasional Palang Merah yang merupakan kebalikan dari
bendera  nasional  Swiss.  Tahun  1864,  Konvensi  Jenewa  yang  pertama
menyatakan bahwa  lambang Palang Merah diatas dasar putih secara resmi
diakui sebagai tanda pengenal pelayanan medis angkatan bersenjata. Pada
Konven si Jenewa tahun 1906, waktu peninjauan kembali terhadap
Konve nsi Jenewa Tahun 1864, barulah ditetapkan  lambang Palang
Merah  tersebut  sebagai
2.  Lambang  Bulan  Sabit  Merah
Tahun  1876  saat  Balkan  dilanda
perang, sejumlah pekerja sosial yang
tertangkap  oleh  Ottoman  dibunuh
semata-mata  karena  mereka  memakai
ban  lengan dengan gambar palang merah.
penghormatan  terhadap
Negara Swiss.
10
Tanda Palang Merah,
Bulan Sabit Merah dan
Kristal Merah diatas
dasar putih ditetapkan
sebagai lambang
khusus untuk
perlindungan, dimana
setiap negara hanya
boleh menggunakan
satu lambang
LAMBANG
Banyak yang mengira jika Lambang Palang Merah
ada hubungannya dengan simbol agama, padahal
sama sekali tidak ada hubungannya...
Ketika pemerintah Turki diminta penjelasan mengenai hal  ini,
mereka menekankan kepekaan tentara muslim terhadap bentuk
palang/salib dan mengajukan agar perhimpunan nasional serta
pelayanan  medis  militer  mereka,  diperbolehkan  untuk
menggunakan  lambang yang berbeda yaitu Bulan Sabit Merah.
Gagasan  ini  perlahan-pelahan  mulai  diterima,  memperoleh
semacam  pengesahan  dalam  bentuk  'reservasi'  dan  diadopsi
sebagai lambang yang sederajat dengan lambang palang merah
dalam konvensi tahun 1929. Lambang Bulan Sabit Merah di atas
dasar putih yang  saat  itu dipilih oleh Persia  (sekarang  Iran) diakui
sebagai lambang pembeda dengan fungsi dan tujuan yang sama
dengan lambang palang merah, dan singa dan matahari merah
sebagaimana  tercantum pada Konvensi-konvensi  Jenewa 1949
dan protokol  tambahan  I dan  II 1977
3. Lambang Kristal Merah
Tahun  2005  Kristal  Merah  diatas  dasar  putih  diadopsi
menjadi lambang alternatif apabila di suatu negara terjadi
konflik bersenjata/perang atau bencana, maka negara yang
menggunakan  Lambang  Palang  Merah  atau  Bulan  Sabit
Merah, ICRC dan IFRC dapat menggunakannya secara khusus
untuk  kegiatan  kepalangmerahan  yang  dilaksanakan  di
daerah  tersebut.
11LAMBANG
ambang dipakai sebagai identitas atau tanda pengenal bagi orang-orang di
suatu kelompok, daerah, negara atau apapun. Lambang adalah suatu ciri
Lkhas,  termasuk  Lambang  Palang  Merah.  Sebelum  Lambang  Gerakan
diadopsi,  setiap pelayanan medis kemiliteran  -  setidaknya di Eropa, memiliki  tanda
pengenal  tersendiri.  Austria  misalnya,  menggunakan  bendera  putih,  Perancis
bendera merah, atau Spanyol bendera kuning. Banyaknya tanda yang digunakan,
menimbulkan akibat yang tragis. Walaupun tentara tahu apa tanda pengenal dari
personel medisnya, namun biasanya mereka tidak tahu apa tanda pengenal medis
lawan mereka dan karena  tanda-tanda pengenal yang dipakai  itu bukanlah  lambang
yang universal  serta  tidak dipandang  sebagai  suatu hal yang netral.
1. Lambang Palang Merah
Tahun  1863,  konferensi  internasional  diselenggarakan  di  Jenewa  dan
mengadopsi  Lambang  Palang  Merah  di  atas  dasar  putih  sebagai  tanda
pengenal Perhimpunan Nasional Palang Merah yang merupakan kebalikan dari
bendera  nasional  Swiss.  Tahun  1864,  Konvensi  Jenewa  yang  pertama
menyatakan bahwa  lambang Palang Merah diatas dasar putih secara resmi
diakui sebagai tanda pengenal pelayanan medis angkatan bersenjata. Pada
Konven si Jenewa tahun 1906, waktu peninjauan kembali terhadap
Konve nsi Jenewa Tahun 1864, barulah ditetapkan  lambang Palang
Merah  tersebut  sebagai
2.  Lambang  Bulan  Sabit  Merah
Tahun  1876  saat  Balkan  dilanda
perang, sejumlah pekerja sosial yang
tertangkap  oleh  Ottoman  dibunuh
semata-mata  karena  mereka  memakai
ban  lengan dengan gambar palang merah.
penghormatan  terhadap
Negara Swiss.
10
Tanda Palang Merah,
Bulan Sabit Merah dan
Kristal Merah diatas
dasar putih ditetapkan
sebagai lambang
khusus untuk
perlindungan, dimana
setiap negara hanya
boleh menggunakan
satu lambang
LAMBANG
Banyak yang mengira jika Lambang Palang Merah
ada hubungannya dengan simbol agama, padahal
sama sekali tidak ada hubungannya...
Ketika pemerintah Turki diminta penjelasan mengenai hal  ini,
mereka menekankan kepekaan tentara muslim terhadap bentuk
palang/salib dan mengajukan agar perhimpunan nasional serta
pelayanan  medis  militer  mereka,  diperbolehkan  untuk
menggunakan  lambang yang berbeda yaitu Bulan Sabit Merah.
Gagasan  ini  perlahan-pelahan  mulai  diterima,  memperoleh
semacam  pengesahan  dalam  bentuk  'reservasi'  dan  diadopsi
sebagai lambang yang sederajat dengan lambang palang merah
dalam konvensi tahun 1929. Lambang Bulan Sabit Merah di atas
dasar putih yang  saat  itu dipilih oleh Persia  (sekarang  Iran) diakui
sebagai lambang pembeda dengan fungsi dan tujuan yang sama
dengan lambang palang merah, dan singa dan matahari merah
sebagaimana  tercantum pada Konvensi-konvensi  Jenewa 1949
dan protokol  tambahan  I dan  II 1977
3. Lambang Kristal Merah
Tahun  2005  Kristal  Merah  diatas  dasar  putih  diadopsi
menjadi lambang alternatif apabila di suatu negara terjadi
konflik bersenjata/perang atau bencana, maka negara yang
menggunakan  Lambang  Palang  Merah  atau  Bulan  Sabit
Merah, ICRC dan IFRC dapat menggunakannya secara khusus
untuk  kegiatan  kepalangmerahan  yang  dilaksanakan  di
daerah  tersebut.
11LAMBANG
Lambang  memiliki  dua  fungsi  yaitu  sebagai
Tanda Pengenal dan Tanda Perlindungan.
Sebagai Tanda  Pengenal,
Sebagai  Tanda  Perlindungan,
  Lambang  digunakan  pada masa
damai atau pada saat tidak terjadi konflik, perang atau pada
saat tidak terjadi bencana. Gunanya adalah sebagai tanda
pengenal:
- Identitas;  bahwa  seseorang  adalah  anggota
Gerakan,  staff,  personel  Perhimpunan  Nasional,
ICRC dan  IFRC.
- Hak milik; bahwa sesuatu seperti fasilitas, sarana,
peralatan dan perlengkapan yang digunakan dalam
kegiatan adalah milik Gerakan (ICRC, Perhimpunan
Nasional,  IFRC).
Dengan  seizin  Perhimpunan  Nasional,  tanda  pengenal
lambang  dapat  digunakan  oleh  pihak  lain  untuk  tujuan
mendukung kegiatan kepalangmerahan.
  Lambang  digunakan  ketika
konflik, perang atau saat bencana terjadi. Fungsinya, untuk
memberitahukan bahwa seseorang adalah anggota Gerakan
dan  menandai  personel  medis  militer ,  sehingga  harus
dilindungi.  Tanda  perlindungan  juga  digunakan  untuk
menandai  fasilitas  medis  militer  (bangunan,  peralatan,
kendaraan termasuk kapal dan rumah sakit). Untuk tujuan
ini, dalam pembuatan Lambang,  tidak boleh ada  sesuatu pun
yang  ditambahkan  padanya,  baik  terhadap  Palang Merah,
Bulan  Sabit  Merah  atau  Kristal  Merah  atau  pada  dasar
putihnya.  Lambang  tersebut  harus  berukuran  besar  dan
mudah  terlihat.
12
Penyalahgunaan Lambang:
Lambang yang tidak digunakan secara benar , disebut dengan
penyalahgunaan  lambang.  Ada  beberapa  macam
penyalahgunaan yaitu:
1. Peniruan
Penggunaan  tanda-tanda  yang mirip  dengan  Lambang
Palang  Merah,  namun  sebenarnya  bukanlah  Lambang
Gerakan Palang Merah. Tentu saja hal itu dapat disalah
mengerti sebagai Lambang untuk Gerakan Palang Merah
atau Bulan Sabit Merah.
2. Penggunaan yang Tidak  tepat
Yaitu  Penggunaan  Lambang  Palang  Merah  atau  Bulan
Sabit Merah oleh kelompok atau perorangan terutama
untuk tujuan komersial. Penggunaan oleh sesorang atau
kelompok  yang  berhak  namun  tidak  sesuai  dengan
Prinsip Dasar Gerakan.
3. Pelanggaran Berat
Penggunaan  lambang  Palang  Merah  atau  Bulan  Sabit
Merah dalam masa perang untuk melindungi personel
militer  atau  perlengkapan  militer  dianggap  sebagai
kejahatan perang.
Penggunaan lambang Palang
Hijau milik Departemen
Kesehatan, bukanlah
merupakan penyalahgunaan
Lambang.
13LAMBANG
Lambang  memiliki  dua  fungsi  yaitu  sebagai
Tanda Pengenal dan Tanda Perlindungan.
Sebagai Tanda  Pengenal,
Sebagai  Tanda  Perlindungan,
  Lambang  digunakan  pada masa
damai atau pada saat tidak terjadi konflik, perang atau pada
saat tidak terjadi bencana. Gunanya adalah sebagai tanda
pengenal:
- Identitas;  bahwa  seseorang  adalah  anggota
Gerakan,  staff,  personel  Perhimpunan  Nasional,
ICRC dan  IFRC.
- Hak milik; bahwa sesuatu seperti fasilitas, sarana,
peralatan dan perlengkapan yang digunakan dalam
kegiatan adalah milik Gerakan (ICRC, Perhimpunan
Nasional,  IFRC).
Dengan  seizin  Perhimpunan  Nasional,  tanda  pengenal
lambang  dapat  digunakan  oleh  pihak  lain  untuk  tujuan
mendukung kegiatan kepalangmerahan.
  Lambang  digunakan  ketika
konflik, perang atau saat bencana terjadi. Fungsinya, untuk
memberitahukan bahwa seseorang adalah anggota Gerakan
dan  menandai  personel  medis  militer ,  sehingga  harus
dilindungi.  Tanda  perlindungan  juga  digunakan  untuk
menandai  fasilitas  medis  militer  (bangunan,  peralatan,
kendaraan termasuk kapal dan rumah sakit). Untuk tujuan
ini, dalam pembuatan Lambang,  tidak boleh ada  sesuatu pun
yang  ditambahkan  padanya,  baik  terhadap  Palang Merah,
Bulan  Sabit  Merah  atau  Kristal  Merah  atau  pada  dasar
putihnya.  Lambang  tersebut  harus  berukuran  besar  dan
mudah  terlihat.
12
Penyalahgunaan Lambang:
Lambang yang tidak digunakan secara benar , disebut dengan
penyalahgunaan  lambang.  Ada  beberapa  macam
penyalahgunaan yaitu:
1. Peniruan
Penggunaan  tanda-tanda  yang mirip  dengan  Lambang
Palang  Merah,  namun  sebenarnya  bukanlah  Lambang
Gerakan Palang Merah. Tentu saja hal itu dapat disalah
mengerti sebagai Lambang untuk Gerakan Palang Merah
atau Bulan Sabit Merah.
2. Penggunaan yang Tidak  tepat
Yaitu  Penggunaan  Lambang  Palang  Merah  atau  Bulan
Sabit Merah oleh kelompok atau perorangan terutama
untuk tujuan komersial. Penggunaan oleh sesorang atau
kelompok  yang  berhak  namun  tidak  sesuai  dengan
Prinsip Dasar Gerakan.
3. Pelanggaran Berat
Penggunaan  lambang  Palang  Merah  atau  Bulan  Sabit
Merah dalam masa perang untuk melindungi personel
militer  atau  perlengkapan  militer  dianggap  sebagai
kejahatan perang.
Penggunaan lambang Palang
Hijau milik Departemen
Kesehatan, bukanlah
merupakan penyalahgunaan
Lambang.
13Palang Merah Indonesia
Teman-teman,  sekarang waktunya kita kenalan dengan
Palang Merah  Indonesia  dan  kegiatan  apa  saja  yang
dilaksanakan!
Saat Perang Kemerdekaan
Peperangan, menimbulkan korban manusia. Pada
masa  penjajahan  Belanda  di  Indonesia,  banyaknya
korban  yang  berjatuhan memunculkan  usulan  untuk
mendirikan  Perhimpunan Palang Merah  Indonesia.
Usulan tersebut diajukan oleh Dr . RCL Senduk dan
Dr . Bahder Djohan kepada pemerintah Belanda pada
tahun 1932 . Pada masa  penjajahan Belanda, kegiatan
kepalangmerahan  dijalankan  oleh  Palang  Merah
Belanda cabang Hindia atau NERKAI (Nederlands Rode
Kruis  Afdeling  Indie)  yang  terbentuk  tanggal  21
Oktober 1873. Usulan mendirikan palang merah bagi
Indonesia oleh dr . RCL Senduk dan dr . Bahder Djohan
mendapat  sambutan.  Saat  sidang  konferensi NERKAI
yang berlangsung tahun 1940 usulan mereka dibahas.
Namun  sayang  usulan  itu  ditolak  oleh  pemerintah
Belanda karena menganggap  rakyat  Indonesia belum
mampu mengatur organisasi palang merahnya sendiri.
Membentuk perhimpunan Palang Merah   memerlukan
keahlian  dan  banyak  persiapan  yang  tidak  mudah.
Meskipun  ditolak,  cita-cita  dr .  RCL  Senduk  dan  dr .
Bahder Djohan tidak surut. Mereka terus mengadakan
sosialisasi dan konsolidasi ke berbagai pihak.
14
Setelah  Indonesia Merdeka
Akhirnya...  Setelah  Indonesia merdeka,  pada  tanggal  3  September  1945  Presiden  Soekarno
memerintahkan  Menteri  Kesehatan  saat  itu,  Dr  Buntaran  Martoatmodjo  untuk  membentuk
Perhimpunan Nasional Palang Merah.
Atas  perintah  Presiden,  pada  tanggal  5  September  1945  dibentuklah  susunan  kepanitiaan
beranggotakan  5  orang.  Selanjutnya  disebut  dengan  Panitia  Lima. Mereka mempunyai  tugas
menyusun  rencana pembentukan Palang Merah Nasional yaitu Palang Merah  Indonesia.
Ketua : Dr . R. Mochtar
Penulis : Dr . Bahder  Johan
Anggota : Dr . Djoehana
  Dr . Marzuki
  Dr . Sitanala
Satu bulan setelah Indonesia merdeka, tepatnya tanggal 17 September 1945, lahirlah PMI atau
Palang Merah Indonesia dengan ketua umum Drs. Moch Hatta yang sekaligus merupakan Wakil
Presiden RI pertama.
15Palang Merah Indonesia
Teman-teman,  sekarang waktunya kita kenalan dengan
Palang Merah  Indonesia  dan  kegiatan  apa  saja  yang
dilaksanakan!
Saat Perang Kemerdekaan
Peperangan, menimbulkan korban manusia. Pada
masa  penjajahan  Belanda  di  Indonesia,  banyaknya
korban  yang  berjatuhan memunculkan  usulan  untuk
mendirikan  Perhimpunan Palang Merah  Indonesia.
Usulan tersebut diajukan oleh Dr . RCL Senduk dan
Dr . Bahder Djohan kepada pemerintah Belanda pada
tahun 1932 . Pada masa  penjajahan Belanda, kegiatan
kepalangmerahan  dijalankan  oleh  Palang  Merah
Belanda cabang Hindia atau NERKAI (Nederlands Rode
Kruis  Afdeling  Indie)  yang  terbentuk  tanggal  21
Oktober 1873. Usulan mendirikan palang merah bagi
Indonesia oleh dr . RCL Senduk dan dr . Bahder Djohan
mendapat  sambutan.  Saat  sidang  konferensi NERKAI
yang berlangsung tahun 1940 usulan mereka dibahas.
Namun  sayang  usulan  itu  ditolak  oleh  pemerintah
Belanda karena menganggap  rakyat  Indonesia belum
mampu mengatur organisasi palang merahnya sendiri.
Membentuk perhimpunan Palang Merah   memerlukan
keahlian  dan  banyak  persiapan  yang  tidak  mudah.
Meskipun  ditolak,  cita-cita  dr .  RCL  Senduk  dan  dr .
Bahder Djohan tidak surut. Mereka terus mengadakan
sosialisasi dan konsolidasi ke berbagai pihak.
14
Setelah  Indonesia Merdeka
Akhirnya...  Setelah  Indonesia merdeka,  pada  tanggal  3  September  1945  Presiden  Soekarno
memerintahkan  Menteri  Kesehatan  saat  itu,  Dr  Buntaran  Martoatmodjo  untuk  membentuk
Perhimpunan Nasional Palang Merah.
Atas  perintah  Presiden,  pada  tanggal  5  September  1945  dibentuklah  susunan  kepanitiaan
beranggotakan  5  orang.  Selanjutnya  disebut  dengan  Panitia  Lima. Mereka mempunyai  tugas
menyusun  rencana pembentukan Palang Merah Nasional yaitu Palang Merah  Indonesia.
Ketua : Dr . R. Mochtar
Penulis : Dr . Bahder  Johan
Anggota : Dr . Djoehana
  Dr . Marzuki
  Dr . Sitanala
Satu bulan setelah Indonesia merdeka, tepatnya tanggal 17 September 1945, lahirlah PMI atau
Palang Merah Indonesia dengan ketua umum Drs. Moch Hatta yang sekaligus merupakan Wakil
Presiden RI pertama.
15Kegiatan Palang Merah  Indonesia
Pada  saat  PMI  baru  terbentuk,  banyak
kesulitan yang dihadapi. Kurangnya dana,
peralatan  dan  sumber  daya  manusia
membuat  gerak  langkah  PMI  sedikit
terhambat. Namun hambatan ini teratasi
dengan  banyaknya  sukarelawan  yang
bersedia bergabung dan membantu PMI.
Berbagai kesulitan yang ada, sedikit demi
sedikit dapat  teratasi.
Sebagai  kegiatan  awal,  dibentuklah
Pasukan  Penolong  Pertama  (Mobile
Colone) oleh cabang-cabang PMI. Saat itu
baru terbentuk 40 cabang PMI di seluruh
Indonesia.  Anggota  Pasukan  Penolong
Pertama  direkrut  dari  pelajar  sekolah
tinggi  dan  menengah.Pada  permulaan
tahun 1946,  terkumpul 60 orang pelajar
wanita  yang  dididik  untuk  menjadi
pembantu juru rawat. Mereka dilatih dan
diasramakan di Gedung Chr .HBS Salemba,
Jakarta.
Setelah  menyelesaikan    pelatihannya,
sukarelawan  itu  dikirim  ke  berbagai
daerah  di  luar  Jakarta,  termasuk  ke
daerah-daerah  yang  masih  dilanda
pertempuran kecil. Sejak saat itu, Palang
Merah  Indonesia  semakin  menunjukan
keberadaannya  sebagai  lembaga  yang
melakukan kegiatan  kepalangmerahan di
Indonesia.
Agar kegiatan PMI mendapat keleluasaan
dalam  bertindak,  maka  PMI  perlu
mendapat  perlindungan  hukum  dari
negara.  Perlindungan  hukum  itu  juga
merupakan  syarat  yang  harus  diberikan
oleh  negara,  yang  diatur  oleh  hukum
internasional,  sebagaimana  telah
disepakati oleh seluruh negara di dunia,
bahwa satu negara hanya boleh memiliki
satu badan kepalangmerahan.
16 16
Ingat! Kegiatan Kepalangmerahan yang dilaksanakan anggota PMR disebut TRI BAKTI
Sebutkan kegiatan kepalangmerahan yang dapat dilakukan oleh
anggota PMR Mula, Madya, dan Wira!!!
Berapa jumlah PMI Daerah dan Cabang di seluruh Indonesia?
Apa saja kegiatan PMI Cabang diwilayahmu?
Datanglah ke markas PMI cabang terdekat dan buatlah cerita singkat
tentang kegiatan yang kalian ketahui...
Coba kalian catat dan daftar di negara mana saja terdapat perhimpunan
nasional, dan carilah informasi mengenai kegiatan PMR-nya.
Diskusikan dengan teman-teman dan fasilitatormu…
17Kegiatan Palang Merah  Indonesia
Pada  saat  PMI  baru  terbentuk,  banyak
kesulitan yang dihadapi. Kurangnya dana,
peralatan  dan  sumber  daya  manusia
membuat  gerak  langkah  PMI  sedikit
terhambat. Namun hambatan ini teratasi
dengan  banyaknya  sukarelawan  yang
bersedia bergabung dan membantu PMI.
Berbagai kesulitan yang ada, sedikit demi
sedikit dapat  teratasi.
Sebagai  kegiatan  awal,  dibentuklah
Pasukan  Penolong  Pertama  (Mobile
Colone) oleh cabang-cabang PMI. Saat itu
baru terbentuk 40 cabang PMI di seluruh
Indonesia.  Anggota  Pasukan  Penolong
Pertama  direkrut  dari  pelajar  sekolah
tinggi  dan  menengah.Pada  permulaan
tahun 1946,  terkumpul 60 orang pelajar
wanita  yang  dididik  untuk  menjadi
pembantu juru rawat. Mereka dilatih dan
diasramakan di Gedung Chr .HBS Salemba,
Jakarta.
Setelah  menyelesaikan    pelatihannya,
sukarelawan  itu  dikirim  ke  berbagai
daerah  di  luar  Jakarta,  termasuk  ke
daerah-daerah  yang  masih  dilanda
pertempuran kecil. Sejak saat itu, Palang
Merah  Indonesia  semakin  menunjukan
keberadaannya  sebagai  lembaga  yang
melakukan kegiatan  kepalangmerahan di
Indonesia.
Agar kegiatan PMI mendapat keleluasaan
dalam  bertindak,  maka  PMI  perlu
mendapat  perlindungan  hukum  dari
negara.  Perlindungan  hukum  itu  juga
merupakan  syarat  yang  harus  diberikan
oleh  negara,  yang  diatur  oleh  hukum
internasional,  sebagaimana  telah
disepakati oleh seluruh negara di dunia,
bahwa satu negara hanya boleh memiliki
satu badan kepalangmerahan.
16 16
Ingat! Kegiatan Kepalangmerahan yang dilaksanakan anggota PMR disebut TRI BAKTI
Sebutkan kegiatan kepalangmerahan yang dapat dilakukan oleh
anggota PMR Mula, Madya, dan Wira!!!
Berapa jumlah PMI Daerah dan Cabang di seluruh Indonesia?
Apa saja kegiatan PMI Cabang diwilayahmu?
Datanglah ke markas PMI cabang terdekat dan buatlah cerita singkat
tentang kegiatan yang kalian ketahui...
Coba kalian catat dan daftar di negara mana saja terdapat perhimpunan
nasional, dan carilah informasi mengenai kegiatan PMR-nya.
Diskusikan dengan teman-teman dan fasilitatormu…
17PRINSIP DASAR GERAKAN PALANG MERAH DAN
BULAN SABIT MERAH INTERNASIONAL
Gerakan  Palang Merah  dan  Bulan
Sabit Merah mempunyai dasar dan
t u j u a n   y a n g   s ama   d a l am
pengabdiannya.
Dalam menjalankan misinya Gerakan
tidak  boleh  terpengaruh  oleh
kepentingan apapun. Oleh karena  itu
sangat  diperlukan  adanya  prinsip
dasar yang dapat dijadikan pedoman
dan  landasan moril  bagi  kehidupan
organisasi yang diakui dan dihormati
secara  internasional.  Pada  tahun
1921,  Komite  Internasional  Palang
Merah atau ICRC mencoba menyusun
Prinsip  Dasar  yang  dirasa  perlu
sebagai dasar dalam setiap tindakan
gerakan. Teks inilah yang menjelma
menjadi   prinsip-prinsip  dasar
Gerakan  Palang  Merah  dan  Bulan
Sabit  Merah  Internasional  yang
diproklamirkan  dalam  konferensi
internasional Palang Merah dan Bulan
Sabit  Merah  Internasional  di  Wina-
Austria  tahun 1965, yaitu:
? KEMANUSIAAN,
? KESAMAAN,
? KENETRALAN,
? KEMANDIRIAN,
? KESUKARELAAN,
? KESATUAN dan
? KESEMESTAAN.
18
PRINSIP DASAR GERAKAN PALANG MERAH DAN
BULAN SABIT MERAH INTERNASIONAL
19
gambar  : www.rodekruis.nl (palang Merah Belanda) ilustrasi PRINSIP DASAR GERAKAN PALANG MERAH DAN
BULAN SABIT MERAH INTERNASIONAL
Gerakan  Palang Merah  dan  Bulan
Sabit Merah mempunyai dasar dan
t u j u a n   y a n g   s ama   d a l am
pengabdiannya.
Dalam menjalankan misinya Gerakan
tidak  boleh  terpengaruh  oleh
kepentingan apapun. Oleh karena  itu
sangat  diperlukan  adanya  prinsip
dasar yang dapat dijadikan pedoman
dan  landasan moril  bagi  kehidupan
organisasi yang diakui dan dihormati
secara  internasional.  Pada  tahun
1921,  Komite  Internasional  Palang
Merah atau ICRC mencoba menyusun
Prinsip  Dasar  yang  dirasa  perlu
sebagai dasar dalam setiap tindakan
gerakan. Teks inilah yang menjelma
menjadi   prinsip-prinsip  dasar
Gerakan  Palang  Merah  dan  Bulan
Sabit  Merah  Internasional  yang
diproklamirkan  dalam  konferensi
internasional Palang Merah dan Bulan
Sabit  Merah  Internasional  di  Wina-
Austria  tahun 1965, yaitu:
? KEMANUSIAAN,
? KESAMAAN,
? KENETRALAN,
? KEMANDIRIAN,
? KESUKARELAAN,
? KESATUAN dan
? KESEMESTAAN.
18
PRINSIP DASAR GERAKAN PALANG MERAH DAN
BULAN SABIT MERAH INTERNASIONAL
19
gambar  : www.rodekruis.nl (palang Merah Belanda) ilustrasi Bentuklah kelompok beranggotakan 7-10 orang. Buatlah rencana kegiatan
yang dapat kalian lakukan, sebagai bentuk penerapan 7 prinsip.
Mintalah bantuan kepada fasilitator , pembina PMR, dan staf PMI cabang
untuk proses perencanaan hingga pelaksaannya.
Libatkan mereka dalam proses monitoring dan evaluasinya.......
PENUGASAN
20
Ayo kita
gambar kegiatan
PMR saat
menerapkan tiap
Prinsip
21
Nah, sekarang teman-teman sudah kenal dengan Palang Merah
Selanjutnya kita juga akan mengenal tentang
1. Kepemimpinan
Teman-teman akan belajar kepemimpinan. Nantinya, dari pengetahuan yang
didapatkan, diharapkan teman-teman dapat menjadi contoh yang positif bagi
teman-teman lainnya sehingga mereka juga bisa menjadi lebih baik, atau bahkan
menjadi yang terbaik. Selain itu juga menjadi peduli dengan teman, kreatif dan
pandai bekerjasama dengan siapapun.
2. Pertolongan Pertama
Memberikan pertolongan pertama tidak hanya dibutuhkan pada saat terjadi
kecelakaan dijalan raya, tetapi teman-teman juga bisa melakukannya kapan saja
jika dibutuhkan.  Misal ketika tangan kakak teriris pisau, adek demam sedangkan
Bapak/Ibu tidak ada dirumah. Kira-kira apa ya yang dapat teman-teman lakukan?
Dengan belajar pertolongan pertama teman-teman akan membangun karakter yang
peduli dan mampu memberikan pertolongan pertama kepada keluarga dirumah dan
teman-teman disekolah. Oh iya, kita bisa membantu teman-teman yang sakit
disekolah melalui UKS.
3. Remaja Sehat Peduli Sesama
Apakah teman-teman sudah merasa bersih dan sehat? Bagaimana rasanya punya
kakek-nenek angkat di panti jompo? Apa saja kandungan gizi makanan kita hari ini?
Membantu pos yandu? Merawat adik yang sedang demam? Yuk kita cari tahu tentang
Remaja Sehat Peduli Sesama.
4. Siaga Bencana
Apa yang bisa kita lakukan sebelum musim hujan? Mengapa kita harus menjaga
kelestarian hutan? Apakah yang dapat kita lakukan bagi teman-teman kita yang
terkena bencana? Menghibur? Bagaimana caranya…?  Gampang aja, lewat PMR
teman-teman akan mempelajarinya..kok.
5. Kesehatan Remaja
Kok suaraku berubah ? Kok aku masih “ngompol” yah? Di PMR kita bisa mencari tahu
mengapa itu semua terjadi. Dengan mengetahui semua serba-serbi tentang
kesehatan reproduksi kita bisa hidup lebih sehat.
6. Donor Darah
Waktu kakak sakit, Ayah perlu darah
untuk kakak, untuk apa ya? Siapa aja
yang bisa menyumbangkan darahnya?
Yuuuk, kita ajak ibu, bapak, tante, om,
dan guru-guru untuk jadi donor darah
sukarela.
 Mau tahu lebih banyak, gabung
PMR biar teman-teman bisa
baca buku-buku PMR, dan
sesekali datang ke Kantor PMI,
dong...
21Bentuklah kelompok beranggotakan 7-10 orang. Buatlah rencana kegiatan
yang dapat kalian lakukan, sebagai bentuk penerapan 7 prinsip.
Mintalah bantuan kepada fasilitator , pembina PMR, dan staf PMI cabang
untuk proses perencanaan hingga pelaksaannya.
Libatkan mereka dalam proses monitoring dan evaluasinya.......
PENUGASAN
20
Ayo kita
gambar kegiatan
PMR saat
menerapkan tiap
Prinsip
21
Nah, sekarang teman-teman sudah kenal dengan Palang Merah
Selanjutnya kita juga akan mengenal tentang
1. Kepemimpinan
Teman-teman akan belajar kepemimpinan. Nantinya, dari pengetahuan yang
didapatkan, diharapkan teman-teman dapat menjadi contoh yang positif bagi
teman-teman lainnya sehingga mereka juga bisa menjadi lebih baik, atau bahkan
menjadi yang terbaik. Selain itu juga menjadi peduli dengan teman, kreatif dan
pandai bekerjasama dengan siapapun.
2. Pertolongan Pertama
Memberikan pertolongan pertama tidak hanya dibutuhkan pada saat terjadi
kecelakaan dijalan raya, tetapi teman-teman juga bisa melakukannya kapan saja
jika dibutuhkan.  Misal ketika tangan kakak teriris pisau, adek demam sedangkan
Bapak/Ibu tidak ada dirumah. Kira-kira apa ya yang dapat teman-teman lakukan?
Dengan belajar pertolongan pertama teman-teman akan membangun karakter yang
peduli dan mampu memberikan pertolongan pertama kepada keluarga dirumah dan
teman-teman disekolah. Oh iya, kita bisa membantu teman-teman yang sakit
disekolah melalui UKS.
3. Remaja Sehat Peduli Sesama
Apakah teman-teman sudah merasa bersih dan sehat? Bagaimana rasanya punya
kakek-nenek angkat di panti jompo? Apa saja kandungan gizi makanan kita hari ini?
Membantu pos yandu? Merawat adik yang sedang demam? Yuk kita cari tahu tentang
Remaja Sehat Peduli Sesama.
4. Siaga Bencana
Apa yang bisa kita lakukan sebelum musim hujan? Mengapa kita harus menjaga
kelestarian hutan? Apakah yang dapat kita lakukan bagi teman-teman kita yang
terkena bencana? Menghibur? Bagaimana caranya…?  Gampang aja, lewat PMR
teman-teman akan mempelajarinya..kok.
5. Kesehatan Remaja
Kok suaraku berubah ? Kok aku masih “ngompol” yah? Di PMR kita bisa mencari tahu
mengapa itu semua terjadi. Dengan mengetahui semua serba-serbi tentang
kesehatan reproduksi kita bisa hidup lebih sehat.
6. Donor Darah
Waktu kakak sakit, Ayah perlu darah
untuk kakak, untuk apa ya? Siapa aja
yang bisa menyumbangkan darahnya?
Yuuuk, kita ajak ibu, bapak, tante, om,
dan guru-guru untuk jadi donor darah
sukarela.
 Mau tahu lebih banyak, gabung
PMR biar teman-teman bisa
baca buku-buku PMR, dan
sesekali datang ke Kantor PMI,
dong...
21Referensi
1. 50 Quick Team Building Games, Brian Cole Miller
2. Bermain, Menghayati, dan Belajar , YIS
3. Buku-buku  pelatihan  terbitan  PMI  Pusat:  Pertolongan  Pertama,  Perawatan  Keluarga,
Kesiapsiagaan Bencana Berbasis Masyarakat, Kesehatan Remaja
4. Character Building untuk  Anak-anak, Barbara  A. Lewis, Karisma
5. Character Building untuk Remaja, Barbara  A. Lewis, Karisma
6. Child-led Disaster Risk Reduction:  A Practical Guide, Save  the Children
7. Community Challenge,  Australian Red Cross
8. Exploring Humanitarian Law,  ICRC
9. Friends Tell Friends on  the Street, Thai Red Cross
10. Ketrampilan Komunitas Menghadapi Konflik, Prof. Mari Fitzduff, British Council
11. Kisah Sebuah Gagasan,  ICRC
12. Living Values An Educational Program Educator Training Guide, Diane Tillman and Pilar Quera
Colomina, Grasindo
13. Menemukan Sekolah yang Membebaskan, Komunitas Sekolah  Alam, Kawan Pustaka
14. Mengembangkan Kemampuan Adaptasi Anak Menghadapi Stress Psikososial, Drs. Made Rustika,
MSi
15. Menjaga Diri Sendiri, Claire Llewellyn, Tiga Serangkai
16. Metode Praktis Pembelajaran Berbasis Multiple  Intelligences, Linda Campbell, Bruce Campbell,
Dee Dickinson,  Intuisi Press
17. Mind Map untuk  Anak, Tony Buzan, Gramedia Pustaka Utama
18. PHAST Step by Step Guide: A Participatory Approach for the Control of Diarrhoeal Disease,
WHO, SIDA, UNDP
19. Psikologi untuk  Anak dan Remaja  II,  Jonni Kincher , Karisma
20. Seven Steps  for  Seven Principle,  IFRC
21. The 6 Most  Important Decisions You'll Ever Make, Sean Covey
22. Totto-Chan Gadis Cilik di  Jendela, Tetsuko Kuroyanagi, Gramedia Pustaka Utama
23. Tujuh Kebiasaan Remaja yang Sangat Efektif,  Sean CoveyReferensi
1. 50 Quick Team Building Games, Brian Cole Miller
2. Bermain, Menghayati, dan Belajar , YIS
3. Buku-buku  pelatihan  terbitan  PMI  Pusat:  Pertolongan  Pertama,  Perawatan  Keluarga,
Kesiapsiagaan Bencana Berbasis Masyarakat, Kesehatan Remaja
4. Character Building untuk  Anak-anak, Barbara  A. Lewis, Karisma
5. Character Building untuk Remaja, Barbara  A. Lewis, Karisma
6. Child-led Disaster Risk Reduction:  A Practical Guide, Save  the Children
7. Community Challenge,  Australian Red Cross
8. Exploring Humanitarian Law,  ICRC
9. Friends Tell Friends on  the Street, Thai Red Cross
10. Ketrampilan Komunitas Menghadapi Konflik, Prof. Mari Fitzduff, British Council
11. Kisah Sebuah Gagasan,  ICRC
12. Living Values An Educational Program Educator Training Guide, Diane Tillman and Pilar Quera
Colomina, Grasindo
13. Menemukan Sekolah yang Membebaskan, Komunitas Sekolah  Alam, Kawan Pustaka
14. Mengembangkan Kemampuan Adaptasi Anak Menghadapi Stress Psikososial, Drs. Made Rustika,
MSi
15. Menjaga Diri Sendiri, Claire Llewellyn, Tiga Serangkai
16. Metode Praktis Pembelajaran Berbasis Multiple  Intelligences, Linda Campbell, Bruce Campbell,
Dee Dickinson,  Intuisi Press
17. Mind Map untuk  Anak, Tony Buzan, Gramedia Pustaka Utama
18. PHAST Step by Step Guide: A Participatory Approach for the Control of Diarrhoeal Disease,
WHO, SIDA, UNDP
19. Psikologi untuk  Anak dan Remaja  II,  Jonni Kincher , Karisma
20. Seven Steps  for  Seven Principle,  IFRC
21. The 6 Most  Important Decisions You'll Ever Make, Sean Covey
22. Totto-Chan Gadis Cilik di  Jendela, Tetsuko Kuroyanagi, Gramedia Pustaka Utama
23. Tujuh Kebiasaan Remaja yang Sangat Efektif,  Sean Covey9 789793 575377
ISBN 979357537-9

1 komentar:

  1. mohon untuk penulisan artikel diperhatikan,,, tata bahasanya, bentuknya, tampilannya dirapikan, disejajarkan, agar lebih menarik lagi,,

    BalasHapus