Sugeng Rawuh Teng Blog PMR WIRA SMA Ma'arif Karanganyar

Senin, 14 Desember 2015

Ayo Siaga Bencana

9 799793 575055 >
ISBN 979357505-0Pendidikan
Sebaya
Remaja
Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan RemajaPelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
ii
Jumlah kasus HIV dan AIDS di Indonesia tiap tahun mengalami
peningkatan.  Sebagian  besar  kasus  terjadi  pada  kalangan
usia produktif.  Remaja, menjadi  sasaran potensial  yang  rawan
terhadap penularan HIV. Pasalnya, dalam proses perkembangan
kematangan psikologis dan biologis, remaja kerap menghadapi
ketegangan,  kebingungan,  dan  kekhawatiran.  Remaja
menjadi gemar coba-coba dalam emosi  labil sehingga mudah
terpengaruh.
Remaja butuh dipahami dan didekati dengan gayanya sendiri.
Pendekatan  teman  sebaya  menjadi  metode  efektif  untuk
mengembangkan  remaja  karena  lebih  sesuai  dengan  jiwa
remaja  yang  cenderung  tidak  suka  digurui,  lebih mendengar
dan percaya pada  apa  yang dikatakan  temannya. Pendekatan
ini sesuai dengan Garis-Garis Kebijakan PMI tahun 1999 – 2004.
Buku  Saku   “Pelatihan Remaja  Sebaya  tentang Kesehatan dan
Kesejahteraan”  disusun  sebagai  pegangan  untuk  fasilitator
dan  pendidik  sebaya  dalam membekali  remaja  agar mampu
mengenal, menganalisa, dan memecahkan permasalahan yang
berkaitan  dengan  kesehatan  reproduksi  secara mandiri  serta
mampu melindungi dirinya terhadap HIV dan AIDS. Buku Saku
ini  telah  disesuaikan  dengan  kebutuhan  masyarakat  untuk
menyempurnakan  Pedoman/Panduan  yang  telah  dikeluarkan
sebelumnya.
Berharap  semoga Buku Saku  ini dapat bermanfaat bukan  saja
untuk  fasilitator  dan  pendidik  sebaya,  tetapi  juga  segenap
jajaran PMI mulai dari pengurus,  staf, pelatih dan  relawan PMI
dalam mengembangkan  salah  satu program pencegahan HIV
dan AIDS  melalui pendekatan Pendidikan Remaja Sebaya.
SambutanPelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
iii
Atas nama Pengurus Pusat PMI, kami sampaikan penghargaan
dan  terima  kasih  kepada  semua pihak  yang  terlibat  sehingga
revisi pedoman ini dapat terlaksana dengan baik.
Jakarta,   Februari 2008
Pengurus Pusat
PALANG MERAH INDONESIA
Sekretaris Jenderal
Iyang D. Sukandar
   Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
iv
Palang Merah  indonesia    sebagai bagian dari Palang Merah dan Bulan  Sabit
Merah  Internasional  berkomitmen  untuk  aktif  berpartisipasi  dalam  program
penanggulangan  HIV  dan  AIDS.  Komitmen  ini  telah  diejawantahkan  dalam
Rencana Strategis PMI 2004-2009. Hingga kini hampir 50% PMI Daerah  telah
memiliki  program  dibidang  HIV  dan  AIDS.  Pendidikan  Remaja  Sebaya  (PRS)
adalah salah satu bentuk program yang paling banyak dilaksanakan di daerah.
Pendekatan teman sebaya dan keterampilan hidup dalam program PRS tersebut
dikembangkan berdasarkan kesepakatan anggota ART (Asian Red Cross and Red Crescent
HIV and AIDS Network) yang PMI adalah salah satu anggotanya. Pengimplementasian
pendekatan ini dapat diintegrasikan melalui proses pembinaan remaja (Palang
Merah Remaja /PMR) yang mencakup kesehatan dan kebersihan, persahabatan
nasional dan internasional, serta pengabdian pada masyarakat.
Buku  Saku  PRS  ini merupakan  penyempurnaan  dari  Buku  Pintar  Pendidikan
Remaja  Sebaya  yang  telah  PMI  terbitkan  tahun  1996.  Sejumlah materi  telah
mengalami  penyempurnaan  atas  hasil  rekomendasi  tim  evaluasi  program
PRS  tahun 2000 dan disesuaikan dengan   perkembangan  ilmu pengetahuan.
Pegangan Pendidik Sebaya  ini diharapkan dapat dimanfaatkan para Pendidik
Sebaya  khususnya  Remaja  untuk   meningkatkan  kesadaran  diri  tentang HIV
dan AIDS serta berbagi informasi dengan sesamanya.
Terima kasih kepada Tim Pendahulu yang menghasilkan Buku Pintar Pendidikan
Remaja Sebaya pada tahun 1996, yakni Alm. Prof. DR. Dr. Satoto (anggota ART
mewakili PMI tahun 1994-1999),  Pengurus, Staf dan Relawan PMI Daerah Jawa
Tengah.    Saran dan masukan  untuk penyempurnaan pegangan  sangat  kami
hargai.
Jakarta, 26 Desember 2007
Kadiv Pelayanan Sosial dan Kesehatan
Dr. Lita Sarana
Kata PengantarPelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
v
PENDAHULUAN
I. UMUM
Generasi muda kelak akan menjadi penerus kehidupan
untuk mewujudkan kedamaian dan ketenteraman umat
manusia  di  muka  bumi  ini.  Palang  Merah  Indonesia
(PMI), melalui berbagai pelatihan khususnya bagi para
remaja, merupakan salah satu lembaga yang membantu
menyiapkan  para  remaja  agar  mampu  mewarisi
kehidupan tersebut.
Sejak  tahun 1996, melalui wadah pembinaan generasi
muda,  PMI  telah melaksanakan  program YOUTH  PEER
EDUCATION  atau  PENDIDIKAN  REMAJA  SEBAYA  (PRS).
Program  ini  dinilai  cukup  berhasil,  khususnya  dalam
lingkup  penanggulangan  HIV  dan  AIDS  di  Indonesia.
Ketika  diadakan  evaluasi  terhadap  program  ini  pada
tahun  2000,  direkomendasikan  untuk  merevisi  buku
pedoman PRS  ini. Perubahan  itu antara  lain mengenai
pembuatan bab tersendiri tentang Gender dan Napza.
Pendekatan  program  ini  menggunakan  pola
pembelajaran  nonformal.  dimaksudkan  agar  para
remaja bisa ngobrol  tentang permasalahan  kesehatan
dan  kesejahteraan  mereka  secara  santai.  Sementara
itu,  orang  yang  lebih  tua—termasuk  guru  dan  para
orang  tua—diharapkan dapat mendukung  (motivator)
pelaksanaan  program.  Program  tersebut  juga  dapat
diintegrasikan  dengan  kegiatan  pembinaan  remaja
lainnya seperti Palang Merah Remaja (PMR).
PendahuluanPelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
vi
SISTEMATIKA
Pedoman  Pelatihan  Remaja  Sebaya  (PRS)  terdiri  atas
delapan modul:
Modul I  : Pengembangan Potensi Diri
Modul II  : Norma Sosial dan Perilaku Berisiko
Modul III  : Gender
Modul IV  : Kesehatan Reproduksi
Modul V  : HIV dan AIDS
Modul VI  : Masalah Kesehatan Lain
Modul VII  : Napza
Modul VIII  : Pendidikan Remaja Sebaya (PRS)
III. TUJUAN PENULISAN PEDOMAN
Pedoman  ini  bertujuan  membentuk  PRS  di  bidang
kesehatan dan kesejahteraan.
IV. PERSIAPAN PELATIHAN
A. Tahap Persiapan Program
Pembentukan  Tim  Inti  Pelaksana  PRS  dilakukan  di
daerah (provinsi) terpilih. Yang diserahi tanggung jawab
pelaksanaan keseluruhan kegiatan adalah  remaja akhir
(20-30  tahun).  Lalu, dilaksanakan orientasi bagi Pelatih
Inti (Core Trainers) selama delapan hari dengan acara:
1. Pembahasan Modul
2. Pembahasan Metode Pelatihan
3. Penyusunan Program Kerja PRS
Beberapa  Pengurus  PMI,  staf,  dan  tenaga  sukarela
PMI  dengan  keahlian  terkait  akan  diundang  sebagai
narasumber.Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
vii
B. Tahap Pelatihan bagi Fasilitator
1.  Perekrutan  remaja  yang  berminat  dan  siap  untuk
dilatih menjadi fasilitator di setiap kabupaten/kota.
2.  Dilaksanakan  pelatihan  fasilitator  dalam  suatu
program  pelatihan  enam  hari  dengan  kurikulum
terdiri atas tiga aspek pembelajaran:
a. Aspek Substansi Program:
    Persis  sama  dengan  pelatihan  Pelatih  Inti  (Core
Trainers)
b. Aspek Pendalaman:
Pendalaman substansi program
c. Aspek Pelatihan:
Kurikulum  pelatihan  bagi  pelatih  yang  sudah
dikembangkan  oleh  PMI  dan  Penyusun  Program
Kerja PRS
V. PELAKSANA PELATIHAN
A. Unit Pelatihan:
Pelatihan  diselenggarakan  bagi  10-20  peserta  dan
dilaksanakan  di  wilayah  (kecamatan,  desa/kelurahan,
dusun) setempat.
B. Peserta:
Peserta  pelatihan  adalah  remaja  berumur  15-25  tahun
yang berminat menjadi Pelatih Remaja Sebaya (PERAYA).
Dalam  satu  unit  kegiatan  pelatihan,  seyogianya
mencakup  remaja  yang  berusia  sama  atau  berdekatan
dan memiliki  latar  belakang  sejenis.  Peserta  pelatihan
hendaknya dipilih di antara para  remaja yang memiliki
potensi menjadi  contoh  atau  teladan  bagi  remaja  lain
dalam kelompoknya. Buku pedoman ini dipakai sebagai Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
viii
satu-satunya  buku  acuan  pelatihan.  Sebagai  buku
panduan  pendukung,  bisa  digunakan  buku  panduan
“life skill” atau buku lain.
C. Pelatih:
Pelatih  ialah  fasilitator.  Ia  adalah  orang  yang  telah
mengikuti  pelatihan  fasilitator.  Seyogianya,  fasilitator
terdiri atas dua orang dengan komposisi pria dan wanita.
Hendaknya,  keduanya  berasal  dari  lingkungan  yang
dekat  dan  dikenal  baik  oleh  lingkungan  para  peserta
pelatihan  ini.  Buku  pedoman  ini  dipakai  sebagai  satu-
satunya  buku  acuan  pelatihan.  Untuk  buku  panduan
pendukung, dapat digunakan buku panduan “life  skill”
atau buku lain.
D. Lama Pelatihan:
Total  pelatihan  adalah  empat  hari,  masing-masing
beberapa  jam  per  hari  (sekitar  2-3  jam).  Sebaiknya,
pelatihan  dilaksanakan  pada  hari  Sabtu  dan  Minggu
atau  disesuaikan  dengan  kesepakatan  para  calon
peserta pelatihan.
E. Proses Pembelajaran:
Proses  pembelajaran  untuk  tiap-tiap  modul
dilaksanakan  secara  bebas,  sesuai  dengan  situasi  dan
kondisi  lingkungan  serta  kebutuhan  remaja  setempat.
Materi  pembelajaran  dipilih  dari  topik-topik  yang
relevan  dengan  masalah-masalah  yang  berkembang
di  lingkungan  remaja  tersebut. Namun,  garis  besarnya
dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut.Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
ix
Tahap 1: Pembahasan, yang antara lain berupa:
A. Pemanasan melalui penerapan beberapa metode
seperti:
pengajuan pertanyaan-pertanyaan,   y
telaah / studi kasus,   y
drama / simulasi,   y
permainan atau,   y
penugasan   y
  y
B. Diskusi kelompok ataupun pleno untuk membahas
materi  berangkat  dari  isu-isu  yang  berkembang
dalam pemanasan/permainan.
2. Tahap 2 : Penyimpulan Materi Bahasan
Tahap  ini  berisi  kesimpulan  materi  ulasan  hasil
pemanasan  atau  diskusi  dengan  merujuk  pada  kunci
materi  sebagai  bahasan  utama.  Kesimpulan  ini  juga
berisi  masukan  dan  pendapat  para  peserta  yang
berkembang  selama  proses  pembahasan.  Jika  ada
kasus  atau  permasalahan  yang  belum  terpecahkan
selama kegiatan pemanasan, kasus tersebut hendaknya
dicatat  dan  dikonsultasikan  kepada  narasumber.
Hasil  konsultasi  itu  selanjutnya  disampaikan  lagi
kepada  peserta.  Akhir  dari  penyimpulan  dapat  pula
ditambahkan dengan pembentukan kesepakatan yangi
bisa  digunakan  sebagai  acuan  bagi  aksi-aksi  pelatih
remaja sebaya dalam lingkungan tempat tinggalnya.
Waktu  yang  diperlukan  “bebas”.  Jumlah  hari  yang
digunakan  juga diserahkan  kepada para peserta. Yang Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
x
penting,  semua  topik  dalam  delapan modul  selesai  dibahas
dan bisa dipahami secara mendalam oleh peserta.
VI. TINDAK LANJUT PELATIHAN
Setelah para Pelatih Remaja Sebaya (PERAYA) dilatih, diharapkan
mereka  akan melaksanakan  pelatihan  serupa  kepada  teman
dan  sahabat  dalam  kehidupan  mereka  sehari-hari.  Kasus-
kasus  yang  ditemui,  masalah  yang  dihadapi,  penyelesaian
masalah yang ada, dan keberhasilan ataupun kendala selama
pelaksanaan PRS  dicatat rapi dalam satu Buku Harian PRS.
Secara  periodik,  diselenggarakan  Temu  PERAYA  yang
dihadiri para pelatih dan  fasilitator masing-masing di  tingkat
sekolah atau wilayah kelurahan/desa ataupun dusun/RW. Jika
diperlukan,  dalam  pelatihan  ini  bisa  didatangkan  seorang
pakar terkait setempat sebagai narasumber untuk memberikan
klarifkasi  permasalahan  aktual  yang  dianggap  mendesak.
Sesuai dengan kesepakatan bersama, serta dukungan dari PMI
cabang masing-masing, temu PERAYA bisa dilaksanakan setiap
dua atau tiga bulan sekali.
Dalam  Temu  PERAYA  tersebut,  tiap-tiap  pelatih  berbagi
informasi  dan  pengalaman  dengan  pelatih  lain  terhadap
kasus-kasus  sejenis yang diutarakan para PERAYA. Kemudian,
kasus-kasus  tersebut  diperbandingkan. Dari  situ  bisa  dipetik
masukan sekaligus pelajaran bagi penyelenggaraan pelatihan
PRS lanjutan. Dalam acara Temu PERAYA ini, fasilitator bertindak
sebagai moderator.Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
xi
SAMBUTAN PP PMI
PENGANTAR
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
MODUL I :   PENGEMBANGAN POTENSI DIRI  2
Topik 1 :  Tumbuh Kembang Remaja    3
Topik 2 :  Pengembangan Potensi Diri  8
Topik 3 :  Keputusan yang Baik      11
MODUL II :  NORMA SOSIAL DAN PERILAKU BERISIKO  14
Topik 1 :  Norma Sosial      15
Topik 2 :  Perilaku Berisiko      17
MODUL III :  GENDER       20
Topik 1 :  Seks dan Gender      21
Topik 2 :  Peran Gender      23
Topik 3 :  Ketidakadilan Gender     24
Topik 4 :  Kebutuhan Praktis dan Kebutuhan Strategis Gender   25
MODUL IV:  KESEHATAN REPRODUKSI   28
Topik 1 :  Alat dan Fungsi Reproduksi    32
Topik 2 :  Pacaran dan Sanggama     34
Topik 3 :  Kehamilan Dini dan Aborsi    36
Topik 4 :  Infeksi Menular Seksual    38
Topik 5 :  Keluarga Berencana (KB)    41
MODUL V :  HIV  dan AIDS      46
Topik 1 :  Pengetahuan Dasar Tentang HIV dan AIDS  47
Topik 2 :  Bagaimana Mengetahui Seseorang Mengidap HIV  49
Topik 3 :  Penularan HIV dan AIDS    51
Topik 4 :  Perlindungan Terhadap AIDS  53
Topik 5 :  Santunan Terhadap Penderita AIDS  55
DAFTAR  ISIMODUL VI :  MASALAH KESEHATAN LAIN  62
Topik 1 :  Hepatitis-B       63
Topik 2 :  Tuberkolusis (TBC)      65
MODUL VII:  NAPZA       68
Topik 1 :  Rokok      69
Topik 2 :  Alkohol      72
Topik 3 :  Penyalahgunaan Obat     75
MODUL VIII :  PENDIDIKAN REMAJA SEBAYA  84
Topik 1 :  Keluarga      85
Topik 2 :  Teman Sebaya      87
Topik 3 :  Pendidikan Remaja Sebaya  (PRS)  89
Topik 4 :  Rujukan      92
Lampiran Modul VIII      93
P E N U T U P      94
Daftar Pustaka      95 PENGEMBANGAN POTENSI DIRI
Potensi diri merupakan kemampuan diri yang dimiliki seseorang yang
dikembangkan dan didayagunakan untuk mencapai tujuan hidup.
Modul IPelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
3
TOPIK 1:
TUMBUH KEMBANG  REMAJA
KUNCI MATERI
PERUBAHAN-PERUBAHAN  APA  SAJA  YANG  TERJADI  SELAMA
TUMBUH KEMBANG DARI FASE ANAK KE REMAJA?
Setiap  makhluk  tumbuh  (semakin  besar)  dan  berkembang
(semakin matang),  menuju kedewasaan, sejak lahir sampai mati.
Selama mengalami  tumbuh kembang dari anak-anak menjadi
remaja,  seseorang mengalami beberapa perubahan penting.
 Perubahan   „  bentuk (anatomi tubuh):
Pembesaran alat kelamin   z
Pertumbuhan rambut di beberapa tempat   z
Peningkatan kelenjar minyak dan mudah berjerawat   z
Suara  berubah menjadi  besar  pada  anak  laki-laki.  Pada    z
anak perempuan, suara berubah menjadi lebih lembut
Pembesaran otot pada  remaja  laki-laki dan pembesaran    z
pinggul serta dada bagi perempuan
 Perubahan   „  faali (fungsi tubuh):
Alat kelamin peka dan mudah terangsang.  Jika terangsang,    z
alat kelamin membesar/membengkak dan keluar lendir
Keluar sperma waktu tidur (mimpi basah) pada anak laki-   z
laki.  Bagi  perempuan,  mereka  mengalami  menstruasi
pertama  (yang menandakan  alat  reproduksi mereka  su-
dah mulai berfungsi)
 Perubahan kejiwaan:   „
Keingintahuan  yang  tinggi mengenai  berbagai  hal,  ter-   z
masuk pada masalah-masalah reproduksi
Perhatian terhadap masalah seks meningkat   zPelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
4
Keberanian  untuk mencoba-coba,  terutama  jika  didesak    z
lingkungan
Anak laki-laki cenderung menyendiri dan melamun.  Untuk    z
perempuan, mereka cenderung suka ngerumpi
APA KESAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA TUMBUH KEMBANG
REMAJA LAKI-LAKI DAN REMAJA PEREMPUAN?
Kesamaan:   „
Tiap-tiap remaja berkembang menuju pencapaian potensi
(ftrah) manakala  lingkungan hidup mereka mendukung
pencapaian potensi tersebut, baik sebagai orang dewasa
laki-laki maupun perempuan.
Perbedaan   „ :
Ada  beberapa  perbedaan  kecepatan  tumbuh  dan  ber-
kembang  bagi  remaja  pada  umumnya.  Remaja  putri
lebih  cepat  matang  daripada  laki-laki.    Yang  sering
terjadi,  remaja  putri  memiliki  lebih  sedikit  kesempatan
tumbuh dan berkembang secara ftrah.    Ini karena kaum
perempuan  mengalami  kepercayaan  yang  lebih  rumit
dan penuh masalah tentang tumbuh kembang mereka.
FAKTOR APA SAJA YANG MEMPENGARUHI TUMBUH KEMBANG
REMAJA?
Tumbuh kembang dipengaruhi dua faktor.
 Faktor Internal Pembawaan    „
 Faktor   „  Eksternal,  yang mencakup:
Kesehatan   z
Gizi   z
Lingkungan keluarga dan lingkungan temen sebaya serta    z
sekolahPelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
5
BAGAIMANA KITA MENYIKAPI TUMBUH KEMBANG TERSEBUT?
Mengingat pembawaan seseorang tidak bisa diubah,  penyem-
purnaan  tumbuh  kembang  (untuk  mendekati  ftrah  masing-
masing) dilakukan dengan mengelola faktor luar sebaik-baiknya.
Ini  termasuk mengenai kesehatan,   gizi,   dan  lingkungan  (baik
lingkungan sekitar maupun lingkungan temen sebaya).
KEBANGGAAN APA SAJA YANG MENYERTAI TUMBUH KEMBANG
REMAJA?
Banyak  hal  yang membuat  seseorang  bangga  dan  sangat  se-
nang ketika mengalami proses tumbuh kembang.
Perasaan   „  bahwa “saya sudah dewasa”.  Ia akan senang jika
sudah diakui sebagai orang yang dewasa oleh keluarga
dan teman-teman.
Dapat   „  dan boleh melakukan berbagai hal yang dulu di-
larang.
APA RISIKO YANG MENYERTAI TUMBUH KEMBANG REMAJA?
Selain ada dampak positif,  tumbuh kembang  remaja  juga me-
miliki sisi negatif.  Berbagai risiko yang paling sering terjadi:
Rasa   „  rendah diri yang berlebihan.  Ini karena ada pe  ra  sa-
an  bahwa  dirinya  lebih  rendah  dari  teman  sebaya  da-
lam  hal-hal  tertentu  seperti  kecantikan,  kekayaan,  dan
kepandaian.
Kesulitan   „  menyesuaikan diri terhadap nilai serta pergaulan
di antara teman sebaya, keluarga, dan masyarakat umum.
Ini karena mereka belum paham betul mengenai hal-hal
yang ada dalam kehidupan.Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
6
Kedua  risiko  tersebut  dapat  menimbulkan  berbagai  perilaku
kurang normal. Kebanyakan, mereka sering melarikan diri.  Me-
reka sering melampiaskannya dengan dua hal.
Sering  putus  asa   „ , mengurung  diri, mudah  tersinggung,
benci lingkungan, dll.
Menentang   „   lingkungan  dengan  berperilaku  berlebihan:
merokok, mabuk-mabukan, memakai narkoba, dll.
Yang perlu diingat,  sering putus  asa  akan menghilangkan  ke-
sem  patan  untuk  menggapai  cita-cita.    Berperilaku  berlebih
ham   pir selalu menimbulkan kerugian pada diri sendiri. Bahkan,
itu bisa menimbulkan kerugian yang bersifat permanen seperti
hamil di luar nikah, cacat tubuh, serta mengidap penyakit  Infeksi
Menular Seksual (IMS) dan AIDS.
BAGAIMANA MENCEGAH DAN MENANGGULANGI DAMPAK
NE  GATIF TUMBU  H KEMBANG REMAJA?
Pencegahan dan penanggulangan risiko tumbuh kembang re-
maja bisa dilakukan dengan berbagai cara.
 Pencegahan   „ :
Meningkatkan ibadah   z
Membiasakan diri mensyukuri nikmat Allah   z
Mencari segi-segi positif pada diri masing-masing   z
Berusaha memetik pelajaran dari para remaja yang telah    z
ter   jerus dalam perilaku-perilaku berisiko
 Penanggulangan   „ :
Menekan rasa negatif secara berkelompok   z
Berbagi cerita dan kesulitan bersama sahabat karib   z
Menyalurkan potensi diri ke hal-hal positif seperti ibadah,    z
kegiatan sosial, olahraga, dan kesenianPelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
7
APA PERAN KITA SEBAGAI PELATIH REMAJA SEBAYA (PERAYA)?
Peran Pelatih Remaja Sebaya (PERAYA) antara lain:
Mengayomi   „ , menyantuni, dan menyayangi
Dengan   „  sabar mendengarkan keluhan para remaja
Meningkatkan   „  motivasi berprestasi di kalangan re  maja
Menjadi   „  panutan, baik dalam sikap maupun kepri  badian
bagi remaja-remaja sebaya lainnya Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
8
TOPIK 2:
PENGEMBANGAN POTENSI DIRI
KUNCI MATERI
SEBERAPA PENTING CITA-CITA DALAM KEHIDUPAN MA  NUSIA ?
Manusia hidup karena tujuan yang jelas. Untuk itu, setiap orang
harus menetapkan  tujuan hidup  secara pasti.  Salah  satu  yang
pasti bagi  remaja  ialah CITA-CITA. Terutama mengenai cita-cita
tentang pekerjaan di masa depan seiring tibanya tahap dewasa
dalam kehidupan seseorang.  Cita-cita bisa apa saja. Bisa berubah,
bisa  berganti.  Semakin  terperinci  cita-cita  seseorang,  makin
jelas dan mudah untuk mewujudkannya.  Se  makin matang usia
seseorang, makin mendekati kedewasaan, hendaknya  cita-cita
yang ingin digapai semakin mantap.
SEBERAPA  BESAR  HAK  SERTA  KEWAJIBAN  REMAJA  LAKI-LAKI
DAN PEREMPUAAN DALAM MENCAPAI CITA-CITA TERSEBUT ?
Cita-cita bagi remaja perempuan sama penting dengan cita-cita
bagi remaja laki-laki.  Di masa depan, semakin banyak profesional
perempuaan  yang  diperlukan masyarakat. Tuntuan  partisipasi
kaum  hawa  di  berbagai  bidang  pembangunan  dewasa  ini,  di
mana  hak  dan  kewajiban  perempuan  sebagai  warga  negara
disejajarkan dengan  laki-laki, hendaknya memacu para  remaja
putri  untuk  berprestasi  setinggi mungkin.  Asalkan masih  da-
lam batas-batas  yang wajar  atas  kodrat dan  ftrah mereka  se-
bagai  perempuan.  Untuk  itu, mendorong  remaja  perempuan
memiliki cita-cita setinggi  langit dan berusaha membantu me-
wujudkannnya menjadi sangat diperlukan.Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
9
BAGAIMANA USAHA KITA DALAM MENCAPAI CITA-CITA ?
Semua manusia, sebagai ciptaan Tuhan yang paling sempurna,
memiliki kelebihan. Kelebihan tiap-tiap orang sering kali disebut
sebagai POTENSI DIRI. Kadang-kadang, potensi diri juga disebut
sebagai FITRAH, nilai-nilai yang baik, yang dianugerahkan Tuhan
kepada manusia. Kelebihan ini dapat dipelihara, diperkuat, dan
dikembangkan  untuk  mendukung  pencapaian  cita-cita  se  se-
orang.  Yang harus dilakukan setiap orang adalah mengenal de  -
ngan baik dan benar potensi diri masing-masing. Lalu, se  ti  dak-
nya setiap orang memelihara dan mengembangkan potensi diri
agar bisa mewujudkan cita-cita dengan baik. De   ngan kata lain,
ke  mampuan diri tersebut dipelihara dan di  kem  bangkan untuk
mencapai ftrah masing-masing.
BAGAIMANA MEMAHAMI KELEMAHAN DIRI AGAR TIDAK MENG-
HAMBAT PENGEMBANGAN POTENSI ?
Di samping potensi diri, semua orang juga memiliki KELEMAHAN.
Jika  dibiarkan,  kekurangan  ini  bisa mengganggu  potensi  diri
dan  tentu  saja menghalangi  tercapainya  cita-cita. Yang  harus
dilakukan setiap orang adalah mengenal dengan baik dan jujur
terhadap  kelemahan masing-masing untuk  kemudian ditekan
agar tak muncul dan tidak meng  ganggu pencapaian cita-cita.
Ada dua hal mendasar yang bisa menghancurkan  cita-cita  re-
maja.      Pertama  adalah  hal-hal  yang  disebabkan  oleh  ulah
remaja  itu  sendiri  semisal  hamil  di  luar  nikah,  cacat  karena
kecelakaan, terkena penyakit mematikan seperti AIDS, dan tentu
saja meninggal dunia. Kedua adalah adanya pengaruh dari luar
seperti perang, bencana alam, dan masalah keluarga (misalnya
perceraian serta kesulitan ekonomi).Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
10
BAGAIMANA PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MENGEMBANGKAN
POTENSI DIRI DAN MEMBANTU MENCAPAI CITA-CITA ?
Sahabat  karib  diperlukan  setiap  orang  untuk membantu me-
wujudkan  cita-cita,  menggali  potensi  diri,  dan  mengurangi
ke  lemahan. Mereka  adalah  teman  yang bisa diajak berdiskusi,
bertukar pikiran serta pendapat, dan saling memberi nasihat. Itu
semua bisa lebih mematangkan dan mendorong mewujudkan
cita-cita  dan  sekaligus membantu mengatasi  segala  hal  yang
menghambatnya.Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
11
TOPIK 3:
KEPUTUSAN YANG BAIK
KUNCI MATERI
BAGAIMANA MEMBUAT SUATU KEPUTUSAN YANG BAIK?
Hidup manusia terdiri atas pilihan-pilihan. Kita harus memilih di
antara pilihan tersebut. Inilah yang dinamakan KEPUTUSAN.
Untuk mengambil keputusan yang baik, setiap orang seyogianya
menggunakan pendekatan 3T:  Tinjauan, Telaah, Tindakan.
Tinjauan:   Mempelajari masalah atau persoalan ataupun ke  bu-
tuhan mendesak dengan sebaik-baiknya dan kemudian menyu-
sun daftar pilihan-pilihan yang tersedia.
Telaah: Menimbang-nimbang untung rugi tiap-tiap pilihan. Perlu
dicatat, hampir tidak ada pilihan yang bebas risiko. Meski begitu,
bisa dipilih mana yang paling berdaya guna (mudah dilakukan) Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
12
ataupun paling berhasil guna (yang memiliki hasil paling nyata)
atau risikonya paling kecil.
Tindakan: Menentukan  keputusan  yang  akan  dipilih  dan  siap
menerima  risiko  apa pun.    Sebaiknya,  tindakan  ini diambil  se-
telah dilakukan analisis yang mendalam.
3-T  ini  adalah  proses  berkesinambungan.  Artinya,  setelah  se-
lesai  suatu  tindakan  diputuskan  dan  kemudian  dilaksanakan,
selanjutnya  dilakukan  evaluasi  untuk  melakukan  Tinjauan,
Telaah, dan Tindakan berikutnya. Demikian  seterusnya  sampai
permasalahan tersebut benar-benar terpecahkan secara tuntas.
BAGAIMANA HAK DAN KEWAJIBAN REMAJA LAKI-LAKI DAN
PE  REMPUAAN DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN?
Pengambilan  keputusan  bukan monopoli  kaum  laki-laki.  Baik
di masyarakat maupun  di  keluarga,  wanita memiliki  hak  dan
kewajiban  yang  sama  dalam  mengambil  keputusan.  Ber  bagi
pendapat  dalam  mengambil  keputusan  diantara  ang  gota
kelompok atau keluarga merupakan cara penyelesaian ma  salah
yang paling tepat.  NORMA SOSIAL DAN PERILAKU BERISIKO
“Manusia dikenal  dari  perilaku  masing-masing. Juga para remaja. Perilaku
diukur dengan menggunakan NORMA SOSIAL. Sesuai ataukah tidak. Untuk
itu, mengenal norma sosial dan perilaku remaja dalam hubungannya dengan
norma sosial amatlah penting bagi kita. Dua topik yang dibicarakan  adalah
norma sosial dan perilaku yang berisiko.”
MODUL IIPelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
15
TOPIK 1:  NORMA  SOSIAL
APAKAH NORMA SOSIAL ITU ?
Norma sosial  ialah serangkaian peraturan  yang  disepakati  ber-
sama untuk dipelihara, dijaga, dan ditaati oleh semua anggota
suatu masyarakat.
Norma bisa bersumber dari:
  agama   „
  undang-undang atau peraturan negara   „
  adat dan kebiasaan serta kesepakatan masyarakat   „
APA KEWAJIBAN REMAJA TERHADAP NORMA SOSIAL ?
Setiap masyarakat di suatu wilayah bisa memiliki adat dan ke -
biasaan yang berlainan. Inilah yang membuat norma sosial bisa
berbeda dari  satu masyarakat  ke  masyarakat lain.  Namun yang
le  bih penting adalah kemauan dan   kesanggupan masyarakat
untuk menjaga dan melestarikan norma tersebut.
Hubungan  lain  jenis,   apalagi   yang   terkait dengan hubungan
sek  sual, merupakan  hal  yang  sangat  diperhatikan  dalam  nor-
ma  sosial. Untuk itu, para remaja layak memberi perhatian yang
le  bih  terhadap norma  tersebut. Usahakan agar  jangan  sampai
me  langgar norma.
SEBERAPA  JAUH  TANGGUNG JAWAB  REMAJA  LAKI-LAKI  DAN
PE  REMPUAN  DALAM  MENAATI  NORMA  SOSIAL ?
Semua  anggota   masyarakat,  termasuk REMAJA,  harus mena-
ati norma  tersebut. Remaja    laki-laki   dan   perempuan   memiliki
kewajiban  yang  sama dalam mematuhi norma  sosial  yang  ada.
Taat  terhadap  norma  berakibat  pada  penerimaan  dan  pujian
masyarakat.  Seseorang  akan  DITERIMA  dalam masyarakat  ha-
nya apabila  ia mau dan mampu mengikuti norma  sosial yang Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
16
berlaku di  lingkungannya.   Sementara  itu, pelanggaran norma  
menyebabkan   PENOLAKAN dan   pemberian   hukuman     dari
ma   sya  rakat. Sanksi tersebut umumnya berupa hukuman sosial,
termasuk pengucilan.
Pengucilan  sosial  memang tidak  begitu menyakitkan. Namun,
sering kali orang yang dikucilkan akan merasa diasingkan dan
tidak  dianggap  oleh masyarakat.    Lambat  laun, mereka  akan
berontak dan tidak menghiraukan masyarakat. Mereka bisa jadi
malah akan melakukan tindakan asusila yang lebih ekstrem. Ini
tentu saja bisa merugikan orang yang bersangkutan.
APA KONSEKUENSI SESEORANG APABILA MELANGGAR NORMA
SOSIAL ?
Jika norma   yang   dilanggar  juga  merupakan  norma  tertulis
yang dituangkan dalam bentuk undang-undang,  pelanggarnya
akan diancam    hukuman    oleh    negara.   Apabila  norma  yang
di  langgar    juga merupakan kaidah   agama,   para pelaku   akan
terkena    sanksi  sesuai   dengan    agama   masing-masing,   baik
sank  si  di dunia maupun di akhirat kelak.
 
         Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
17
TOPIK 2:  PERILAKU BERISIKO
APAKAH PERILAKU ITU ?
Perilaku ialah keseluruhan tindakan manusia yang didasari atas
pengetahuan (atau ketidaktahuan), sikap, dan tindakan.
BAGAIMANA SUATU PERILAKU DIKATAKAN BERISIKO ?
Perilaku yang dikategorikan BERISIKO, apabila perilaku  itu bisa
berpeluang mendatangkan kerugian. Kalau tidak menimbulkan
kerugian  saat  ini, paling  tidak perilaku  itu bisa mendatangkan
musibah  pada  masa  mendatang.    Ini  dapat  menimbulkan
kerugian  terhadap  diri  sendiri  ataupun  orang  lain.  Kerugian
ini bisa berupa material, fsik, harga diri,  rasa malu, kehilangan
kesempatan, kehilangan masa depan, dan seterusnya.
APA SAJA CONTOH PERILAKU YANG BERISIKO ?
Beberapa perilaku seksual memiliki peluang yang sangat tinggi
dan  bisa menimbulkan  berbagai  kerugian  kedua  belah  pihak
yang melakukannya.  Perilaku  tidak  aman  itu  antara  lain  seks
sebelum  nikah,  gonta-ganti  pasangan,  sanggama  dubur  atau
mulut,  dan  berbagai  hubungan  seksual  tidak  normal  lainnya.
Dalam hal  ini, masturbasi  sebagai  jalan  keluar  sementara bisa
saja dikatakan tidak berisiko atau risikonya belum jelas.  Namun,
jika dilakukan terlalu sering, perilaku ini bisa menimbulkan risiko
ketergantungan.  Dalam  bersanggama,  penggunaan  kondom
yang baik akan mencegah hal-hal yang tak diinginkan. Namun,
jika  dilakukan  bukan  dengan  pasangan  yang  sah,  norma  dan
agama tetap menanggapnya sebagai perbuatan yang salah.Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
18
APA  PERAN  KITA  SEBAGAI  PELATIH  REMAJA  SEBAYA  DALAM
MEMBANTU REMAJA SEBAYA LAIN AGAR  TERHINDAR DARI  BER-
BAGAI PERILAKU BERISIKO ?
Remaja perlu mengenal dengan baik berbagai perilaku berisiko
dan  sekaligus  berusaha  keras  menghindarinya.  Dalam  kaitan
dengan perilaku seksual, remaja perlu sangat berhati-hati agar
tidak  tergelincir  ke  dalam  perilaku  berisiko  dan  menerima
akibat yang merugikan. Untuk hal-hal yang risikonya tidak jelas
seyogianya ditanyakan kepada para pakar di bidangnya. Saling
mengingatkan  tentang  risiko  diantara  remaja  akan  sangat
mem  bantu menghindari berbagai risiko yang akan meng  gang-
gu masa depan masing-masing.GENDER
“Akhir-akhir ini, gender menjadi isu penting dan istilah yang sering kali
diperbincangkan. Namun, masih banyak kesalahpahaman tentang  konsep
gender serta kaitannya dengan perjuangan perempuan untuk mendapatkan
kesetaraan dan keadilan. Untuk memahami konsep gender, dalam modul ini
akan dibahas perbedaan seks dan gender, peran gender, ketidakadilan gender,
kebutuhan praktis, serta strategi gender.”
MODUL IIIPelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
21
TOPIK 1:  SEKS dan GENDER
KUNCI MATERI
APAKAH SEKS ITU?
Seks  atau  jenis  kelamin merupakan  karakteristik biologis-ana-
tomis  (khususnya sistem  reproduksi dan hormonal) diikuti de-
ngan  karakteristik  fsiologis  tubuh  yang menentukan  seorang
laki-laki atau perempuan.
Laki-laki   :  memiliki penis, testis, dan memproduksi sperma.
Perempuan  :  punya vagina, rahim, melahirkan, dan menyusui.
Alat-alat  tersebut  berlaku  untuk  jangka  waktu  selamanya,  di
mana saja, dan secara fungsi tidak dapat dipertukarkan.

APAKAH GENDER ITU?
GENDER
Secara  mendasar,  konsep  gender  berbeda  dengan  seks.
Gender  merupakan  sifat  yang  melekat  pada  kaum  laki-laki
atau  perempuan  yang  dikonstruksikan  secara  sosial  ataupun
kultural.  Ada  pula  yang  mengartikannya  sebagai  pembagian
peran dan tanggung jawab baik laki-laki maupun perempuaan
yang ditetapkan masyarakat ataupun budaya.
Karakteristik yang berlawanan antara laki-laki dan perempuan:
  Laki-laki   Perempuan
  Maskulin    Feminin
  Rasional    Emosional
  Tegas    Fleksibel
  Agresif    Pasif
  Objektif    Subjektif
  Kasar    LembutPelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
22
Padahal,  sebenarnya,  karakteristik  tersebut  bisa  berubah  dan
dapat  dipertukarkan.  Artinya,  perempuan  bisa  memiliki  sifat
maskulin dan tegas. Sebaliknya,  laki-laki  juga ada yang bersifat
feminin dan lembut.
Perbedaan yang mendasar antara seks dan gender:
  Seks
  Tidak bisa berubah
  Tidak bisa dipertukarkan
  Berlaku sepanjang masa
  Berlaku di mana saja
  Berlaku bagi siapa saja
  Ditentukan oleh Tuhan atau kodrati
  Gender
  Bisa berubah
  Bisa dipertukarkan
  Bergantung masa
  Bergantung budaya masing-masing
  Berbeda antara satu golongan dan yang lain
  Dibentuk dan dibuat oleh masyarakat


     Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
23
TOPIK 2 :  PERAN GENDER
Perbedaan  jenis  kelamin  melahirkan  perbedaan  gender  ter-
masuk perbedaan peran. Inilah yang memunculkan istilah yang
disebut sebagai peran kodrati dan peran gender.
Peran  kodrati  adalah  peran  yang  muncul  berdasarkan  jenis
kelamin dan tidak dapat dipertukarkan.
Peran gender   adalah peran yang muncul berdasarkan norma
yang ada dalam diri dan masyarakat  serta  tidak berhubungan
dengan jenis kelamin sehingga dapat dipertukarkan. Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
24
TOPIK 3:  KETIDAKADILAN GENDER
KUNCI MATERI
APAKAH KETIDAKADILAN GENDER ITU ?
Ketidakadilan gender adalah berbagai tindak diskriminasi yang
bersumber pada keyakinan gender.
Bentuk Ketidakadilan Gender
Marginalisasi   :  peminggiran/pemiskinan ekonomi
Subordinasi  :  anggapan/perlakuan bahwa perempuan tidak  
        penting (nomor dua)
Stereotipe  :  pelabelan/stigma
Violence  :  kekerasan
Diskriminasi  :  pembedaan
Multi-Berden  :  beban kerja lebih panjang dan banyak
Bentuk-bentuk ketidakadilan gender tersebut tak bisa di  pi  sah-
kan karena satu sama lain saling berkaitan dan mem  pe  ngaruhi.Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
25
TOPIK 4 :  KEBUTUHAN PRAKTIS dan KEBUTUHAN STRATEGIS
GENDER
KUNCI MATERI
APAKAH  KEBUTUHAN PRAKTIS GENDER ITU ?
Kebutuhan praktis gender adalah kebutuhan yang berhubungan
untuk  memenuhi  kebutuhan  praktis  supaya  seseorang  bisa
menjalankan  fungsi  sesuai  dengan  tugas  dan  peran  gender
masing-masing.  Kebutuhan  praktis  gender  juga  merupakan
respons untuk  lebih mendekatkan pada kebutuhan yang  lebih
spesifk. Kebutuhan praktis gender  ini biasanya diformulasikan
dari kondisi nyata pengalaman perempuan dan untuk kelang-
sungan hidup manusia.

APAKAH  KEBUTUHAN STRATEGIS GENDER ITU ?
Kebutuhan  strategis  gender  adalah  kebutuhan  yang  muncul
dari posisi subordinat perempuan yang tidak menguntungkan
dalam masyarakat.  Kebutuhan  strategis  ini  berkaitan  dengan
peningkatan posisi perempuan yang memer  lukan waktu  lama
untuk mewujudkannya.
Kebutuhan  strategis  gender  juga mempersoalkan  peran  sub    -
ordinat perempuan dan akibatnya terhadap ketidakadilan atau
diskriminasi gender. Kebutuhan  strategis gender  ini berkaitan
dengan pembagian kerja, kekuasaan, dan kontrol.
Perbedaan  kebutuhan  praktis  dan  strategis  gender  dapat  di-
ringkas sebagai berikut.Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
26
KEBUTUHAN PRAKTIS
KEBUTUHAN PRAKTIS
Fokus pada Perempuan
 Memenuhi kebutuhan dasar pada saat ini (jangka pendek)   „
 Ditujukan untuk meningkatkan kondisi perempuan   „
 Ditujukan pada kondisi perempuan di kelompok ter  tentu   „
KEBUTUHAN STRATEGIS
Fokus pada  relasi gender, misalnya hubungan perempuan de-
ngan laki-laki.
 Untuk meningkatkan posisi perempuan (jangka panjang)   „
 Ditujukan pada posisi perempuan dalam kategori relatif       „
     terhadap laki-laki
PEMBERDAYAAN
Selama  ini,  perempuan  sulit  mengidentifkasikan  kebutuhan
strategis gender mereka  sendiri. Bahkan, pada  saat perempuan
tahu alternatif pemecahan untuk mencapai perubahan tersebut,
kebutuhan praktis dan cara mempertahankan hidup selalu men-
jadi prioritas utama.
Sebenarnya,  jika  diberi  kesempatan  yang  cocok,  perempuan
bisa  menjelaskan  situasi,  kondisi,  dan  posisi  mereka  yang
sesungguhnya. Kebutuhan  strategis  ini biasanya  akan muncul
dengan cepat dalam pertemuan informal.Pacaran
AborsiKESEHATAN REPRODUKSI
Dalam kehidupan ini, manusia terus melakukan reproduksi untuk melanjutkan
keturunan. Caranya adalah dengan melakukan hubungan seksual untuk
memelihara kelangsungan hidup manusia di bumi agar membawa rahmat dan
kesejahteraan. Tugas reproduksi yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa kepada
manusia ini sangat mulia dan wajib kita pelihara sebaik-baiknya. Salah satu
langkah awalnya adalah memahami secara benar dan layak tentang semua hal
yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi.
Modul ini membahas topik alat dan fungsi reproduksi, pacaran dan sanggama,
kehamilan dini dan aborsi, penyakit hubungan seksual (PHS), serta Keluarga
Berencana (KB).
MODUL IVPelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
29
TOPIK 1:  ALAT DAN FUNGSI REPRODUKSI
APAKAH  FUNGSI  REPRODUKSI?
Reproduksi merupakan kemampuan seseorang dalam memiliki
keturunan  sebagai  bagian  dari  upaya  pelestarian  kehidupan
manusia  sesuai  dengan  kehendak  Tuhan  Yang  Maha  Kuasa.
Untuk tujuan mulia itulah manusia diberi alat-alat reproduksi.
BAGAIMANAKAH ALAT DAN FUNGSI REPRODUKSI PADA PRIA ?
Gambar-1:  Penampang melintang alat reproduksi pria
Alat reproduksi pria terdiri atas bagian dalam ataupun luar. Alat
reproduksi bagian luar terdiri atas (1) buah zakar (penis) dan (2)
skrotum  (kantong  buah  pelir).  Sementara  itu,  alat    reproduksi
bagian  dalam  terdiri  atas  (3)  sepasang  buah  pelir  (testis),  (4)
saluran    reproduksi    (vas  deferens),    (5)  kelenjar  kelamin,  dan
(6) saluran kemih penis  (uretra penis). Uretra penis merupakan
saluran kemih sekaligus saluran ejakulasi berupa muara terusan
dari saluran reproduksi (vas deferens), (7) kandung kemih (vesika Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
30
urinaria),  dan  kandung  mani  (vesika  seminalis).  Pertemuan
muara  saluran  tersebut  tepat  pada  sekitar  daerah  kelenjar
postrat. Buah pelir  (biji  kemaluan)  ini berfungsi mengha  silkan
sel  kelamin  pria  (sperma)  dan  hormon  testosteron.  Kelenjar
kelamin  menghasilkan  getah  kelamin.  Sperma  dan  getah
kelamin itulah yang dinamakan air mani, yang disimpan dalam
kan  tong  mani  dan  dipancarkan  keluar  melalui  uretra  penis
(saluran kemih di penis).
BAGAIMANAKAH ALAT DAN FUNGSI REPRODUKSI PADA WANITA?
Gambar-2 : Penampang melintang alat reproduksi wanita
Alat dan fungsi reproduksi wanita juga terdiri atas bagian da  lam
dan  luar. Alat  reproduksi bagian  luar  terdiri  atas  (1)  celah  luar
(vulva),  (2)  sepasang bibir besar  (labium mayora), dan  (3) bibir
kecil (labium minora) yang terdapat di sebelah kanan kiri vulva.
Di sebelah dalam vulva terdapat (4) kelentit (clito  ris), semacam
penis pada pria yang tumbuh mengecil tapi sangat peka karena
penuh urat saraf. Di vulva  ini  bermuara  dua  saluran,  yaitu  (5)
saluran  kemih  dan (6) liang sanggama (vagina). Di dalam vagina Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
31
(tepatnya di mulut vagina) terdapat (7) selaput dara (hymen).
Sementara  itu,  alat  reproduksi  bagian  dalam  terdiri    atas
(8)  sepasang  indung  telur  (ovarium),  (9)  sepasang  saluran
reproduksi  (tuba  fallopi),  dan  (10)  rahim  (uterus).  Di  dalam
ovarium terdapat gelembung folikel penghasil  sel telur (ovum).
Setiap  bulan,  salah  satu  (kadang  lebih)  ovum  akan  masak
dan diovulasikan  ke  luar menuju  tuba  fallopi. Buah dada  juga
disebut alat  reproduksi karena disiapkan untuk menyusui bayi
yang  dilahirkan.  Keseluruhan  alat  reproduksi,  termasuk  buah
dada, dan daerah-daerah sekitarnya sangat sensitif serta mudah
terangsang. Ada yang menyebut bagian-bagian ini sebagai da-
erah erotis.
BAGAIMANA PROSES KEHAMILAN PADA WANITA?
Remaja putri yang telah menstruasi berarti sudah mampu bere-
produksi. Pada saat sanggama, laki-laki memasukkan sperma ke
saluran  reproduksi wanita melalui  rahim  terus  ke  tuba  fallopi.
Jika  dalam  tuba  fallopi  ada  ovum,  sebuah  spermatozoa  akan
bergabung dengan ovum  tersebut dan  terjadilah pembuahan
membentuk  zigot  satu  sel.  Zigot  akan  berjalan  ke  arah  rahim
sambil  membelah  terus-menerus.  Setiba  di  rahim  kurang
lebih  satu minggu, ovum akan membenamkan diri   ke bawah
permukaan  rahim  bagian  atas.  Selan  jutnya,  pembelahan  diri
dan  pertumbuhan  ovum  berkelanjutan  dengan  terbentuknya
embrio  (bakal  fetus/janin)  yang  akhirnya  tumbuh  menjadi
fetus  (janin)  lengkap.  Janin  ini  dihubungkan  dengan  saluran
plasenta di rahim dinding atas. Janin itu akan terus tumbuh dan
berkembang. Menginjak usia kandungan sekitar 9 bulan 10 hari,
bayi siap lahir.Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
32
TOPIK 2: PACARAN DAN SANGGAMA
APAKAH PACARAN ITU ?
Pacaran  adalah persahabatan pria   dengan   wanita    yang   di-
da  sari    rasa cinta   yang     berkelanjutan  sampai  ingin menjalin
hu  bungan suami istri.
BAGAIMANAKAH PACARAN YANG AMAN DAN SEHAT ?
Dari sisi agama, pacaran yang aman dan sehat adalah pacaran
yang  tidak  melanggar  kaidah  agama,  yakni  tak  melakukan
kegiatan yang menimbulkan syahwat atau keinginan melakukan
sanggama.
Dari sudut kehidupan remaja, pacaran yang aman dan sehat
adalah pacaran yang tidak menimbulkan kerugian saat  ini dan
masa depan  remaja,  termasuk hamil di  luar nikah dan  tertular
penyakit.  Untuk itu, pacaran paling buruk pun masih bisa di  to-
leransi asalkan tidak melakukan sanggama.
BAGAIMANA  SIKAP  REMAJA  LAKI-LAKI  DAN  PEREMPUAN  BILA -
MANA BERPACARAN ?
Untuk mencegah  terjadinya “kecelakaan” disarankan agar para
remaja, khususnya remaja putri, menjaga jangan sampai terlena.
Bersikaplah keras pada pacar  jika  ia mulai merangsang daerah
erotis. Dianjurkan juga menghindari bepergian ke tempat yang
gelap dan terpisah.
Keperawanan, dalam arti selaput perawan (hymen) yang terletak
di mulut vagina yang masih utuh, dari segi kesehatan reproduksi
sebenarnya  tidak  terlalu  penting.  Namun,  dalam  masyarakat,
kata  keperawanan  merupakan  tanda  kesucian  wanita  (yang
kadang tidak adil dengan pria). Jadi, keperawanan wajib dijaga Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
33
untuk kesejahteraan kehidupan keluarga kelak.
Wajar  jika  remaja  perempuan  harus  lebih  berhati-hati  dalam
berpacaran. Sementara itu, remaja laki-laki seharusnya menjaga
kesucian pacarnya.  Pacaran menjadi salah besar apabila tujuan-
nya  hanya  sebagai  pemuas  nafsu  syahwat  atau  sekadar  ga-
gah-gagahan  untuk menyombongkan  diri.  Terkadang,  remaja
laki-laki  melakukan  sanggama  sekadar  untuk  menunjukkan
ke  laki-lakiannya.
APAKAH SANGGAMA ITU?
Sanggama  adalah  hubungan  seksual  atau  kadang  hanya
di   sebut  seks.  Ada  juga  yang  menyebut  penetrasi  atau
penembusan.  Sanggama  merupakan  kegiatan  terpuji  yang
hanya  boleh  dilakukan  sepasang  suami  istri  yang  sah  yang
saling  mencintai  untuk  melanjutkan  keturunan.  Tujuannya
jelas,  yakni  melestarikan  manusia  di  bumi  ini.  Maka  dari  itu,
Allah memberikan  kenikmatan  bagi mereka  yang melakukan
sanggama untuk tujuan tersebut.
Sanggama menjadi  kehilangan  arti mulia,  kemudian  berubah
menjadi dosa,  jika dilakukan hanya untuk mencari kenikmatan
sesaat. Terlebih-lebih jika perbuatan itu tidak disertai rasa cinta
diantara keduanya.
Senggama  dilakukan  dengan  memasukkan  penis  ke  dalam
vagina  wanita.  Proses  penetrasi  (penembusan)  ini  menjadi
mudah  dan  dinikmati  kedua  pihak  apabila  sebelumnya  para
pelaku  saling  merangsang  daerah  erotis  (alat  reproduksi
dan  sekitarnya,  buah  dada  wanita  dan  bagian  badan  lain).
Tindakan  ini akan membuat penis menjadi sangat tegang dan
mengeluarkan cairan, sedangkan vagina menjadi membuka dan
basah.  Seperti dijelaskan sebelumnya, sanggama menjadi jauh
lebih nikmat bila didasari atas rasa cinta di antara keduanya. Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
34
Ketika  pertama  kali  melakukan  sanggama,  wanita  akan
mengalami rasa sakit. Ini karena selaput dara yang ada di mulut
vagina robek saat penis dimasukkan.
Perlu untuk diketahui, selain sanggama normal, yakni masuknya
penis  ke  dalam  vagina,  ada  pula  sanggama  tidak  normal.  Ini
termasuk  sanggama  oral  (penis  dimasukkan  ke  dalam mulut)
dan sanggama anal (penis dimasukkan ke dalam dubur). Kedua
cara sanggama ini selain menyalahi ftrah manusia juga sangat
berbahaya karena lebih mudah menularkan berbagai penyakit,
khususnya penyakit menular seksual (PMS).
Dua orang lelaki yang memiliki kelainan seks sering melakukan
sanggama tidak normal tersebut. Tidak hanya kaum pria,  wanita
juga  bisa  melakukan  “pacaran  tidak  normal”.  Mereka  kadang
melakukannya  dengan  saling  merangsang  alat  reproduksi
ma  sing-masing  untuk  kepuasan  bersama.  Kegiatan-kegiatan
tersebut jelas bertentangan dengan ftrah manusia.
BAGAIMANAKAH KONDOM DAPAT MENCEGAH KEHAMILAN?
Penggunaan  kondom  harus  dipandang  secara  arif.  Kondom
hanyalah suatu alat untuk tujuan tertentu. Salah satu fungsinya
adalah  mencegah  bersatunya  sperma  dengan  sel  telur  saat
persanggamaan  untuk  kepentingan  pengaturan  kehamilan
bagi kesejahteraan keluarga. Jika salah satu sedang menderita
sakit, misalnya penyakit hubungan seksual, hepatitis, atau AIDS,
penggunaan  kondom  diantara  suami  istri  sangat  dianjurkan
agar penyakit yang diderita salah satu dari mereka tidak menular
kepada yang lain. Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
35
BAGAIMANA TINDAKAN   REMAJA AGAR TIDAK TERJERUMUS DA-
LAM DOSA SANGGAMA ?
Tindakan  remaja  yang  paling  penting  ialah  sikap  keras  dan
pengendalian diri yang teguh untuk menjaga perilaku dari risiko-
risiko  yang  bisa merusak masa  depan.   Yang  perlu  dicamkan
benar-benar  oleh  para  remaja  adalah  sanggama  sebelum
nikah  merupakan  perbuatan  zina  dan  berdosa  besar.  Untuk
tidak  mendekati  zina  sanggama,  apalagi  sampai  melakukan
senggama,  jangan  pacaran  terlalu  bebas  yang  bisa  berakibat
hamil  di  luar  nikah.  Pengendalian  diri  ini  harus  dilakukan
berdua.  Jika  salah  satu pihak  (sering kali  remaja  laki-laki) agak
lupa diri, pihak yang lain (terutama remaja putri) harus mampu
mengingatkan. Kalau perlu secara keras dan tegas menolaknya. Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
36
TOPIK  3: KEHAMILAN DINI DAN ABORSI
                                   
APAKAH KEHAMILAN DINI ITU ?
Kehamilan dini adalah kehamilan yang terjadi terlalu dini pada
remaja.  Dalam  keadaan  ini,  mereka  belum  siap  secara  fsik,
mental,  dan  sosial  untuk mengandung  serta melahir  kan  bayi.
Kehamilan  dini  secara  sosial  terjadi  akibat  perzinaan  pada
remaja yang belum menikah.
BAGAIMANA AKIBAT KEHAMILAN DINI BAGI REMAJA ?
Kehamilan  dini  di  kalangan  remaja  mengandung  beberapa
risiko negatif. Secara fsik, si ibu masih dalam taraf per  tumbuhan.
Perkembangan  alat  dan  fungsi  reproduksinya  masih  belum
sempurna.   Organ-organnya   masih    sangat muda dan belum
siap  benar  untuk  hamil,  melahirkan,  merawat,  dan  menyusui
bayi.  Kehamilan pada  usia  ini dapat menyebabkan  cacat  atau
ketidaksempurnaan pada  janin yang dikandungnya. Atau, bisa
jadi  bayi  kurang  gizi  dan mudah  sakit.  Kondisi  kesehatan  ibu
muda  ini  juga sangat rentan terhadap berbagai penyakit yang
akan mengganggu tumbuh kembangnya sendiri.
Secara psikologis, kehamilan dini menimbulkan rasa malu bagi
mereka  yang  mengalaminya,  termasuk  keluarga.  Meski  bayi
yang  dilahirkan  suci,  kedua  orang  tuanya menanggung  dosa
yang  sangat  besar.  Harus  dipahami  bahwa  kehamilan  dini
menghancurkan seluruh cita-cita para remaja. Apa pun cita-cita
mereka,  semampu  apa  pun  remaja  dapat  merealisasikannya,
semua  itu  pasti  akan  luluh  lantak  karena  kehamilan  yang  tak
dikendaki tersebut. Pendidikan terhenti,  baik sementara maupun
selamanya. Kehebatan semasa belum hamil akan hilang begitu
saja. Yang tersisa hanyalah penyesalan dan kekecewaan.Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
37
BAGAIMANAKAH   KEHAMILAN   DINI   DAPAT   MENDORONG
TERJADINYA ABORSI ?
Para remaja akan melakukan aborsi jika mereka takut akan ter-
kena  tekanan mental  baik  dari  keluarga maupun  lingkungan.
Banyak juga yang melakukannya karena menganggap kehamil-
an tersebut bisa menghambat cita-cita mereka.  Pada umumnya,
aborsi dilakukan  secara gelap  (ilegal) dengan ban  tuan dukun,
bidan, ataupun dokter.  Ini karena aborsi dilarang oleh un  dang-
undang.
       
 Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
38
TOPIK 4:  INFEKSI MENULAR SEKSUAL (IMS)
APAKAH  JENIS-JENIS  INFEKSI  MENULAR  SEKSUAL  (IMS)  YANG
UMUM TERJADI DI INDONESIA?
1. GO (GONOROE)  ATAU KENCING NANAH
Penyakit ini disebabkan oleh kuman gonokokus. Masa tunasnya
sekitar 1-5 hari.
Tanda/Gejala:
- Mulai rasa gatal pada penis
- Keluar nanah dan akhirnya penis menjadi luka
- Pada wanita sering tanpa gejala. Jika sudah gawat, akan terjadi
radang kelenjar di labia mayor.
- Apablia tertular pada bayi, penyakit ini bisa menyebabkan ke-
buta  an.
Pengobatan:
Dengan menggunakan penisilin dan antibiotik lainnya, penyakit
ini bisa sembuh total.
2.  SIFILIS (RAJA SINGA)
Penyebabnya  adalah  Treponema  pallidum.  Penyakit  ini  masa
tunasnya sekitar 2-4 minggu.
 Tanda/Gejala:
- Tahap 1:  luka di kemaluan tapi hilang dalam beberapa hari
- Tahap 2:  demam dan sakit kelenjar
- Tahap 3: (beberapa tahun) benjolan di kulit, pelunakan tulang,
serta kerusakan saraf dan otot (jalannya seperti ayam jantan)
Pengobatan:
Jika pengobatan dilakukan sedini mungkin menggunakan pe-
nisilin  dan  antibiotik  lainnya,  penderita  dapat  sembuh  total.
Namun apabila terlambat, penyakit ini tidak bisa diobati.
3.  AIDS
(Penyakit ini akan dibahas tersendiri di Modul V).Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
39
4. INFEKSI MENULAR SEKSUAL (IMS) LAIN
Penyakit IMS lain umumnya tidak berbahaya.
5. ULKUS MOLLE
Penyakit  ini  disebabkan  kuman  hemoflus. Gejalanya  biasanya
terjadi banyak  benjolan merah dan sakit  di sekitar kemaluan.
6. LIMFOGRANULOMA VENEREUM
Penyebabnya  adalah  virus.  Gejalanya  berupa  benjolan  kecil
di  sekitar  kemaluan, mudah  pecah,  dan mudah menyebar  ke
mana-mana.
7. HERPES GENITALIS
Penyakit ini disebabkan virus Herpes, berupa gelembung berair
di sekitar kemaluan. Virus ini mudah ditulari penyakit lain yang
bisa membahayakan.
8. KONDILOMA AKUMINATA
Penyebabnya  adalah  virus.  Penyakit  ini menimbulkan  banyak
kutil di  sekitar kemaluan.
9. KANDIDIASIS GENETALIS
Penyebabnya adalah jamur Candida albicans pada alat kelamin.
10.  TRIKOMONIASIS
Penyakit  ini disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis. Pa-
rasit ini menyerang saluran kemih.
BAGAIMANA  REMAJA DAPAT MENCEGAH DIRI DARI  INFEKSI ME-
NULAR  SEKSUAL  (IMS) ?
Bagi  sebagian  besar  remaja  yang  belum menikah,  hanya  ada
satu  cara:   MENGHINDARI  SANGGAMA. Dimulai  dengan men-
jauhkan diri dari suasana dan tindakan yang menjurus ke arah Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
40
terjadinya hubungan seksual yang tidak sah. Meski tidak terjadi
sanggama secara penuh, asal cairan kelamin yang tertular PHS
dari  salah  satu  pihak  berpindah  ke  pihak  lain,  penularan  PHS
bisa terjadi. Maka dari itu, janganlah sekali-kali melakukan zina.
Jika  sudah menikah,  berlakulah  SETIA.  Lakukanlah  seks  hanya
dengan pasangan yang sah.
Bagi yang  sudah menikah  tapi nekat melakukan  sanggama di
luar  nikah,  sebaiknya  menggunakan  KONDOM.    Para  remaja
“rusak”  yang  telanjur  mencoba  dan  masih  terus  melakukan
hubungan seksual sebelum menikah sebaiknya  juga memakai
alat pengaman ini untuk membantu mencegah penularan PHS
pada diri orang lain.
Perlu diingat bahwa penggunaan kondom  sangat bermanfaat
bagi pasangan  suami  istri  yang  salah  satunya mengidap  PHS.
Ini  semata-mata demi mencegah penularan ke pihak  lain.  Jika
dilakukan dengan persetujuan dan  saling pengertian masing-
masing, kondom sangat membantu suami istri dalam melakukan
hubungan seksual, meski salah satu pasangan memiliki penyakit
(termasuk AIDS dan hepatitis)Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
41
TOPIK 5: KELUARGA BERENCANA (KB)
APA MAKNA KELUARGA BERENCANA (KB) ?
KB  adalah  ikhtiar  manusia  untuk  mengatur  keluarga  agar
bahagia dan  sejahtera, baik di dunia maupun di  akhirat  kelak
sesuai dengan  tugas dan  kewajiban manusia menurut  agama
masing-masing.  Semua  usaha  menuju  ter  capainya  keluarga
bahagia sejahtera sesungguhnya masuk dalam program KB. KB
bermakna,  semakin dini KB,  itu akan makin baik. Dengan  kata
lain,  semakin  awal  KB  dilaksanakan,  manfaat  yang  dirasakan
semakin nyata.
APAKAH KAIDAH PELAKSANAAN KB ?
Pengaturan KB dititikberatkan dengan cara menentukan kapan
suatu  keluarga  siap mempunyai  anak pertama. Artinya  kapan
seorang ibu siap untuk hamil.   Seorang wanita akan siap hamil
hanya jika ia sudah dewasa.
Dalam  arti biologis:  alat-alat  tubuhnya  sudah  cukup matang
untuk hamil, melahirkan, dan menyusui si buah hati.
Dalam arti ekonomi:  keluarga cukup punya persiapan dari segi
fnansial untuk merawat ibu hamil dan bayinya kelak.
Dalam  arti psikologis:  kejiwaan wanita  siap menjadi  ibu  dan
kejiwaan laki-laki untuk menjadi ayah.
Yang terpenting, dalam arti sosial-moral: sesudah pernikahan.
Kesiapan  tersebut  ini  terjadi  pada  umur  20  tahun  ke  atas.
Pada  masa  itulah  pasangan  bisa  dikatakan  “matang”  untuk
melangsungkan pernikahan.
Selanjutnya  adalah  jarak  kelahiran  antara  anak  pertama  dan
kedua.  Ini  tentu  saja  harus memperhatikan  kesanggupan  ibu
untuk hamil dan melahirkan  lagi sesudah pulih dari kehamilan Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
42
yang  pertama.  Juga,  kesanggupan  keluarga  memelihara  dua
anak  sekaligus. Disarankan  jarak  anak pertama dengan  kedua
sekitar tiga tahun atau lebih.
Selanjutnya  kapan  seorang wanita  seyogianya berhenti  hamil
lagi  karena  alat-alat  tubuhnya  terlalu  tua  untuk  melakukan
tugas reproduksi. Disarankan kehamilan terakhir terjadi sebelum
seorang wanita berusia 35 tahun.
APA SAJA MACAM TEKNIK KB  ITU ?
Teknik KB dikelompokkan sebagai berikut :
Pencegahan bersatunya sperma dengan telur
- Berpuasa (abstinence)
- Penggunaan kondom (Tunjukkan!)
- Pengeluaran sperma di luar vagina
Pencegahan pembuahan saat sperma dan telur bersatu
- Penggunaan alat KB dalam rahim (AKDR atau IUD:  Tunjukkan!
Pencegahan  pematangan telur pada wanita
- KB hormonal:  pil KB (Tunjukkan!)
- Suntik KB
- Susuk KB.
Penutupan saluran pengeluaran sperma/telur (sterilisasi)
-  Pada pria:  dengan vasektomi; dilakukan dengan cara menutup
saluran reproduksi (vas deferens)
-  Pada  wanita:  dengan  tubektomi;  dengan  menutup  saluran
reproduks (tuba falopii). (Tunjukkan dengan gambar dalam topik
I modul ini!)
         Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
43
Pemilihan teknik KB yang cocok untuk tiap keluarga ditentukan
oleh kondisi keluarga masing-masing. Disarankan ber  konsultasi
dengan dokter atau petugas kesehatan lainnya.
APA REMAJA (PRA NIKAH) BOLEH BER-KB ?
Semua orang, termasuk remaja (pra-nikah), harus memahami KB
secara mendalam dan menyeluruh  supaya mereka  setiap  saat
siap menghadapi berbagai kemungkinan yang ada.
Dengan  pentingnya  KB  sebagai  pengatur  keluarga,  semua
orang–baik yang masih anak-anak maupun dewasa–sebaiknya
mengetahui  program  tersebut  supaya mereka melakukan  KB
ketika  sudah menikah.    Para  remaja  juga  bisa melakukan  KB.
Namun,  yang  dipilih  adalah  teknik  tanpa  penetrasi  seks  yang
disebut abstinence atau puasa.
Bagi  yang  terlanjur  melakukan  hubungan  sekssual,  mereka
bisa  saja menggunakan  kondom  untuk mencegah  kehamilan
yang  tidak diinginkan.   Namun harap diingat, dari  segi norma
agama  hubungan  seks  di  luar  nikah  tetap  saja  merupakan
dosa  besar.  Mendekati  zina  saja  sudah  berdosa,  apalagi
sampai melakukannya.  Fatalnya  lagi,  jika  sanggama  ilegal  itu
membuahkan kehamilan, dan  tidak disetujui oleh pihak orang
tua  karena  dipandang  sebagai  aib,  niscaya  para  pelakunya
akan mengambil  jalan  pintas  dengan melakukan  aborsi.  Jika
sudah begitu, berarti mereka  telah melakukan dua dosa besar
sekaligus: berzina dan membunuh bayi.   Dan, dari segi hukum
remaja yang bersangkutan dapat dikenai sangsi hukum, begitu
pun dengan si pengaborsinya. Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
44
Selain  itu,  hubungan  seksual  secara  dini  pun  berakibat  tidak
baik  bagi  kandungan  si  remaja  perempuannya.  Apalagi  jika
tidak menggunakan kondom dan  sering dilakukan,  tentu baik
si perempuan baik di lelakinya berisiko terhadap penularan HIV
dan penyakit seksual lainnya. ODHA
ODHAHIV dan AIDS
HIV/AIDS memerlukan perhatian serius dari berbagai kalangan agar tidak
merajalela. Dalam pembahasan modul ini dikaji mengenai pengetahuan dasar
tentang AIDS, penularan AIDS, cara mengetahui seseorang mengidap HIV,
perlindungan terhadap AIDS, dan santunan terhadap penderita AIDS.
MODUL VPelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
47
APAKAH AIDS ITU?
Acquired Immune Defciency Syndrome (AIDS) adalah kum  pulan
gejala  penurunan  kekebalan  tubuh,  sehingga  tubuh menjadi
rentan  terhadap  penyakit  lain  yang  mematikan.  Penyakit  ini
disebabkan  oleh  virus  (jasad  sub-renik)  yang  disebut  Human
Immunodefciency Virus (HIV).
Gambar Virus HIV
BAGAIMANAKAH HIV MELEMAHKAN SISTEM KEKEBALAN TUBUH?
Sasaran  penyerangan  HIV  adalah  sistem  kekebalan  tubuh,
terutama  sel-sel  limfosit  T4.  atau  disebut  juga  CD4-T.  Selama
terinfeksi, limfosit menjadi media pengembangbiakan virus. Jika
sel-sel limfosit T4 mati, virus akan dengan bebas menyerang sel-
sel  limfosit T4  lainnya yang masih sehat. Akibatnya, daya tahan Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
48
tubuh  akan  semakin  menurun.  Akhirnya,  sistem  kekebalan
tak  mampu  melindungi  tubuh.  Ini  akan  membuat  kuman
penyakit infeksi lain (kadang disebut infeksi oportunistis/infeksi
mumpung)  akan  masuk  dan  menyerang  tubuh  penderita.
Bahkan,  kuman-kuman  lain  yang  jinak  tiba-tiba  bisa menjadi
ganas. Kuman itu bisa berupa virus lain, bakteri, mikroba, jamur,
ataupun mikroorganisme  patogen  lainnya.  Jika  sudah  begitu,
penderita  bisa  saja meninggal  karena TBC,  diare,  kanker  kulit,
infeksi jamur, dll.Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
49
TOPIK 2 :
CARA MENGETAHUI SESEORANG MENGIDAP HIV
BAGAIMANA MENGETAHUI SESEORANG MENGIDAP HIV?
Sejak  tertular  sampai  dengan  mendapat  infeksi  oportunistis,
tidak  mudah  menyatakan  seseorang  mengidap  HIV  hanya
dengan melihat secara fsik. Penyakit  ini secara dini hanya bisa
diketahui  jika  dilakukan  dengan  pengujian  di  laboratorium.
Pengujian  dilakukan  dengan  mengukur  adanya  zat  anti
(antibodi) dalam darah penderita. Dalam hal ini, seseorang yang
tertular HIV melampaui tahapan (atau stadium) sebagai berikut.
Stadium Inkubasi
Virus   menginfeksi  tubuh  dan  bersembunyi  dalam  sel  darah
putih. Umumnya,  belum  ada  gejala  apa-apa.    Sebagian  orang
mungkin  merasa  lelah,  kehilangan  selera  makan,  sedikit
pembengkakan pada kelenjar getah bening (di ketiak, leher, dan
paha). Pada masa ini, HIV dalam darah belum dapat ditentukan.
Namun, penderita sudah bisa menularkan HIV ke orang lain.
Stadium Awal (Window Period)
Sesudah  3-6  bulan,  baru  pemeriksaan  darah  tersebut  akan
menunjukkan  tanda  HIV  positif  atau  disebut  seropositif.
Artinya, dalam  tubuh orang  tersebut  telah  terbentuk  zat    anti
(antibodi)   terhadap   virus HIV.   Seseorang yang seropositif HIV
kemungkinan  akan  tetap  sehat  atau  hanya  menderita  tanda
atau  gejala  sakit  biasa.  Penderita  kadang  hanya  mengalami
pembengkakan kelenjar getah bening, penurunan berat badan,
berkeringat, diare, dan beberapa infeksi ringan.
Stadium Tenang
Masa    ini umumnya berjalan sekitar 2-10  tahun  (rata-rata 5  ta-
hun). Pa  da masa ini, penderita secara   fsik   mungkin   kelihatan
normal  atau  hanya  sakit  ringan  yang  umum.  Namun,  secara Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
50
perlahan, HIV akan meng  hancurkan sistem kekebalannya.
Stadium AIDS (Full Blown)
Pada  masa  ini,  virus  akan  menghancurkan  sebagian  besar
atau  seluruh  sistem  kekebalan  tubuh  sehingga mulai  tampak
adanya  infeksi  oportunistis.  Contohnya  adalah  radang  paru-
paru,  kanker  kulit,  TBC,  penyakit  saraf,  penyakit  saluran  pen-
cer  naan,  dan  berbagai  kanker  lainnya.  Penyakit-penyakit  ini
su  lit disembuhkan. Umum  nya,  jika keadaan penderita semakin
memburuk,  penyakit  ter  sebut  bisa  menyebabkan  kematian.
(Lihat gambar di bawah ini).
Dari gambaran  tersebut menjadi  amat  jelas bahwa hanya de-
ngan pemeriksaan darah saja seseorang bisa diketahui apakah
tertular HIV atau  tidak. Sebenarnya, pemeriksaan darah bukan
untuk menentukan seseorang terkena HIV atau tidak. Penelitian
ini untuk menemukan  serum anti terhadap HIV yang masuk ke
dalam darah.  Itu  sebabnya dalam  stadium  inkubasi, pada  saat
serum anti belum terbentuk, pemeriksaan darah tidak diketahui
adanya penularan. Namun ternyata HIV sudah ada dalam darah
dan bisa menyebar ke orang lain.Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
51
TOPIK 3 :
PENULARAN HIV  dan  AIDS
BAGAIMANA HIV DAPAT DITULARKAN?
Jika seseorang telah seropositif terhadap HIV, dalam tubuhnya
telah  mengandung  virus  tersebut.  HIV  yang  paling  besar
terdapat dalam darah, cairan vagina, air mani, dan produk da-
r  ah  lainnya.  Apabila  sedikit  darah  atau  cairan  tubuh  lain  dari
pengidap HIV berpindah secara  langsung ke  tubuh orang  lain
yang  sehat,  ada  kemungkinan  orang  itu  akan  tertular  AIDS.
Cara penularan yang paling umum melalui sanggama, transfusi
darah,  jarum  suntik,  dan  kehamilan.  Penularan melalui  ludah,
kotoran, keringat, dll.  secara  teoretis mungkin  saja bisa  terjadi.
Namun, kemungkinannya sangat kecil.
Penularan lewat sanggama •
  Pemindahan  yang  paling  umum  dan  paling  sering  terjadi  
adalah  melalui  hubungan  seksual.  Di  sini  HIV  dipindahkan
melalui cairan  sperma atau cairan vagina. Adanya  luka pada
pihak penerima akan memperbesar kemungkinan penularan.
Itulah  sebabnya  pelaku  sanggama  yang  tidak  wajar  (lewat
dubur terutama), yang cenderung   lebih  mudah menimbulkan
luka, memiliki kemungkinan lebih besar untuk tertular HIV.
Penularan lewat transfusi darah •
  Jika darah yang ditranfusikan telah terinfeksi oleh HIV, virus itu
akan menyebar ke orang lain melalui darah. Ini akan membuat
orang tersebut terinfeksi HIV. Risiko penularan melalui transfusi
darah ini terjadi hampir 100%.
Penularan lewat jarum suntik •
  Model  penularan  lain  secara  teoretis  dapat  terjadi  melalui
akupunktur (penggunaan tusuk jarum), tato, dan tindik. Pe  nu-
laran ini juga terjadi pada penggunaan alat suntik atau in  jeksi Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
52
yang tidak steril yang sering dipakai para pengguna narkoba
dan juga suntikan oleh petugas kesehatan liar.
Penularan lewat kehamilan •
  Jika  ibu  hamil  terinfeksi HIV,  virus  tersebut  bisa menular  ke
janin yang dikandungnya melalui plasenta. Risiko penularan
ibu  hamil  ke  janin  yang  dikandungnya  berkisar  20%-40%.
Risiko ini mungkin lebih  besar kalau sang ibu sudah mencapai
stadium kesakitan AIDS (full blown).
BAGAIMANA HIV TIDAK DITULARKAN?
Dari  penjelasan  sebelumnya,  kita  telah  mengetahui  apa  saja
yang membuat HIV bisa  tertular.   Berikut  ini  adalah beberapa
kegiatan bersama penderita tapi tidak berpotensi tertular virus
tersebut.
Berjabat tangan dengan para penderita AIDS •
Memberikan P3K dengan prosedur yang benar •
Bermain bersama dengan pengidap HIV •
Berciuman tanpa kontak cairan mulut atau darah dari luka  •
Tidur bersama penderita AIDS •
Digigit nyamuk atau serangga •
Bertukar pakaian atau barang lain milik pengidap HIV  •
Berak atau kencing di WC umum •
Berenang bersama dengan para penderita AIDS •
Anak yang digendong oleh pengidap AIDS •
Naik bus yang penuh sesak dengan para penderita AIDS •
Percikan ludah, batuk, atau bersin dari penderita AIDS •
Merawat pengidap AIDS sesuai dengan prosedur •
Makan dan minum bersama dengan pengidap AIDS • Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
53
TOPIK 4:  PERLINDUNGAN TERHADAP AIDS
BAGAIMANA MELINDUNGI DIRI DARI PENULARAN AIDS?
Kita  semua,  khususnya  remaja,  harus  “melindungi  diri“  dari
AIDS.  Ini  penting  karena,  kalau  seorang  remaja  tertular  HIV,
ke  seluruhan  cita-cita  dan masa  depannya  bisa  hancur.  Secara
mudah, perlindungan dari AIDS dilakukan dengan ABC.
[A]:  • Abstinence alias puasa bagi remaja yang belum menikah.
Jangan dekat-dekat dengan sanggama. Jauhkan diri dari zina.
Onani atau masturbasi merangsang diri sendiri sehingga puas
(orgasme)  sebenarnya  kurang baik. Namun,  risikonya paling
kecil.  Jadi,  dalam  keadaan  yang  benar-benar  tidak  kuasa
menahan diri dan tak mampu berpuasa, onani dapat dijadikan
jalan keluar. Asal jangan menjadi kebiasaan.
[B]:  • Be  faithful alias  setia pasangan hidup bagi mereka  yang
sudah  menikah.  Hanya  bersanggama  dengan  pasangan
setianya. Sebagian besar satu suami dengan satu  istri. Dalam
keadaan  khusus,  seorang  suami bisa beristrikan dua hingga
empat.  Yang  penting,  kesetiaan  dari  semua  pihak,  baik  istri
maupun  suami.  Di  sini  pun,  jika  suami  istri  berpisah  dalam
waktu  lama,  onani merupakan  jalan  keluar  sementara  yang
paling tidak berisiko.
[C]  • Condom alias  kondom   bagi mereka  yang berada dalam
keadaan-keadaan  khusus  seperti  para  suami  atau  remaja
yang  tidak  kuat  puasa  atau  setia  (ataupun  onani)  dan
masih  terdorong melakukan  zina.  Pemakaian  kondom  akan
melindungi mereka dari penularan PHS dan AIDS. Ini juga bisa
melindungi  istri atau pacar mereka dari penularan penyakit.
Bagi para tuna susila, patut ditumbuhkan anjuran pemakaian
kondom pada pasangan kencan mereka.Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
54
Dalam  keadaan  darurat,  misalnya  pasangan  suami  istri  yang
salah  satunya  menderita  PHS  ataupun  AIDS,  pemakaian
kondom amat dianjurkan untuk mencegah penularan penyakit
kepada  pasangan.  Yang  penting  dalam  pemakaian  kondom
adalah  (sambil  dipraktikkan)  melindungi  keseluruhan  penis
dan  dipakai  sepanjang  proses  sanggama  untuk menghindari
sentuhan antara penis dan vagina.
Tambahan perlindungan yang sangat penting
Hindari  transfusi  darah.  Jika  terpaksa  melakukan  tranfusi,
yakinkan bahwa  darah  yang  dipakai telah diperiksa oleh Unit
Kesehatan  Transfusi  Darah (UKTD) PMI sebagai darah bebas HIV
(juga bebas hepatitis, malaria, dan siflis).
Hindari  suntik-menyuntik.  Sebagian  besar  obat  sama atau  •
lebih  efektif  diminum  daripada  disuntikkan.  Jika  terpaksa
disuntik,  yakinkah  jarum  dan  tabung  suntiknya  baru  dan
belum dipakai orang lain.
Berhati-hatilah   dalam menolong orang  luka dan berdarah.  •
Gunakan prosedur P3K yang baku dan aman.
Bila ada suatu tanda atau gejala yang meragukan, se  cepatnya  •
periksa ke dokter.Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
55
TOPIK 5:  SANTUNAN TERHADAP PENDERITA AIDS
BAGAIMANA SEBAIKNYA SIKAP KITA TERHADAP PENGIDAP HIV
dan AIDS?
Semua harus bersikap biasa (tanpa membedakan) seperti sikap
kita terhadap orang sehat atau penderita penyakit  lain. Semua
hal dapat dilakukan bersama penderita, kecuali kegiatan yang
menyebabkan adanya pemindahan/kontak darah (cairan tubuh
lain) dari pengidap HIV dan AIDS  kepada orang  lain. Misalnya
adalah  sanggama  tanpa  kondom,  transfusi  darah,  dan  tato/
suntik de  ngan alat yang sama.
Sikap  membedakan,  apalagi  memusuhi,  akan  menyebabkan
pen  derita tertekan. Akibatnya, mereka bisa saja terdorong untuk
menularkan penyakit secara tak bertanggung jawab. Maka dari
itu,  penderita  HIV  dan  AIDS  membutuhkan  dukungan  agar
mereka memiliki kepercayaan diri dan mampu berbuat banyak
bagi masyarakat.
Cara membantu penderita AIDS
Bangkitkan  kepercayaan mereka  dan  berilah  dukungan  serta
kasih  sayang. Katakan bahwa mereka masih bisa berbuat  apa
saja  seperti  sebelumnya.  Satu-satunya  perbedaan  adalah me-
reka harus memakai kondom kalau melakukan sanggama. Beri-
lah  pemahaman  terhadap masalah  yang mereka  hadapi  dan
cara mengatasinya.
Jangan merasa tertekan secara berlebihan karena semua orang
pasti  diberi  cobaan.  Harus  pasrah  kepada  Allah  dan  tabah
menghadapinya. Tak  perlu menyesali diri berlebihan. Lebih baik
sering mendekatkan diri kepada Tuhan dengan memperbanyak
doa dan ibadah agama.
Tidak  perlu merasa  kehilangan  hak mendapat  pelayanan  dan Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
56
perawatan  dari  orang  lain.  Jalinlah  komunikasi  untuk  berbagi
rasa secara terbuka dan jujur.
Cara membantu keluarganya
Terimalah  anggota  yang menderita AIDS  secara wajar.  Jangan
dibedakan,  jangan ditakuti, dan  jangan disingkiri. Namun  juga
jangan  dilebih-lebihkan. Dalam  semua  hal,  berbuatlah  seperti
biasa. Satu-satunya perkecualian adalah dalam hal bersanggama
dengan pasangan. Hubungan seksual harus dilakukan dengan
memakai kondom. Yang juga penting adalah besarkan jiwanya.
Ajak penderita meningkatkan  ibadah dan melakukan kegiatan
yang bermanfaat bagi keluarga dan ma  syarakat.
BAGAIMANAKAH MERAWAT PENDERITA HIV dan AIDS?
Untuk bisa merawat pada para penderita HIV dan AIDS, perta-
ma-tama  kita  coba  untuk  membayangkan  diri  kita  sendiri
sebagai  pengidap  penyakit  tersebut.  Dengan  mengetahui
mana  aktivitas  yang  berisiko  menularkan  HIV  dan  AIDS  dan
mana yang tidak, kita akan siap memperlakukan para penderita
secara wajar.
Yang perlu diingat,  kita  harus  tetap memperhatikan prosedur
P3K ketika melakukan perawatan kepada penderita. Penderita
AIDS dalam stadium berat perlu dirawat oleh tenaga kesehatan
yang berpengalaman. Untuk perawatan di rumah bagi penderita
yang tidak berat harus dilakukan dengan hati-hati agar tak ter-
tular.
Penggunaan prosedur P3K yang aman adalah sebagai berikut.
Gunakan sarung tangan dan celemek untuk pe  rawatan •
Cucilah tangan setiap habis tugas •
Pakaian kotor dan berdarah harus dicuci dengan air panas •
Sikat gigi dan alat cukur jangan digunakan bergantian •
Hindari kontak langsung jka Anda punya luka • Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
57
Bagaimana  cara mengobati  penderita AIDS? Apa  itu  obat
antiretroviral?
Anggapan AIDS tidak ada obatnya adalah salah. Sebagian besar
infeksi oportunistis dapat diobati, bahkan dicegah dengan obat
yang tidak terlalu mahal dan tersedia secara luas. Saat ini sudah
ada obat yang cukup canggih, yang dapat memperlambat ke-
giatan HIV menginfeksi sel yang masih sehat. Obat  ini disebut
sebagai  obat  antiretroviral.  Dalam  mengonsumsi  obat  HIV
tidak boleh dengan  satu  jenis obat  saja.  Sedikitnya  kita harus
memakai kombinasi dua jenis obat. Agar terapi ini dapat efektif
untuk  jangka waktu  lama,  sebaiknya  kita memakai  kombinasi
tiga  obat.  Terapi  ini  disebut  sebagai  terapi  antiretroviral  atau
ART.
Berapa harga ARV?
ARV  dulu  memang  sangat  mahal.  Namun,  belakangan  ini,
harganya terus menurun. Pada Oktober 2003, harga kombinasi
tiga  obat  generik  sebesar  Rp  300.000  per  bulan  dan  ada
kemungkinan akan turun  lagi. Meski begitu, harga  ini masih di
luar kemampuan sebagian besar penderita AIDS.
Kapan seorang pengidap HIV perlu diobati dengan ARV?
Jika masa AIDS telah tiba, hal  ini dapat dilihat dari  jumlah CD4
yang mencapai angka di bawah 200.
CD4
Kerusakan yang disebabkan  infeksi HIV adalah sel darah putih
yang  disebut  sel  CD4  (adalah  bagian  dari  sel  limfosit).  Sel  ini
sangat  penting  bagi  sistem  kekebalan  tubuh.  Jika  jumlahnya
kurang, sistem  tersebut menjadi  terlalu  lemah untuk melawan
infeksi.Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
58
Bagaimana menghitung jumlah CD4 ?
Untuk mengetahui jumlah CD4 hanya bisi dilakukan melalui tes
darah khusus. Jumlah CD4 normal pada saat sehat adalah 500-
1.000. Setelah terinfeksi HIV, jumlah ini biasanya turun terus. Jadi,
jumlah ini mencerminkan kesehatan sistem kekebalan tubuh.
Kapan masa AIDS itu ?
Masa  AIDS  tiba  ketika  jumlah  CD4  lebih  kecil  dari  200.  Pada
tahap ini, status sistem kekebalan tubuh dapat dikatakan rusak
dan membuat  infeksi oportunistis (IO) akan menyerang tubuh.
Untuk mempertahankan  jumlah CD4 dalam batas normal, pe-
ngidap HIV dapat mengonsumsi ARV.
Di mana kita dapat melakuakn tes CD4 ?
Di  Indonesia,  sarana  tes  CD4  belum  tersedia  secara  luas  dan
biayanya  sangat mahal. CD4  ini  termasuk  golongan  sel  darah
putih  atau  yang  dikenal  dengan  istilah  limfosit.  Dengan
mengetahui  jumlah  limfosit  dalam  darah,  kita    bisa  melihat
status kesehatan seseorang. Jumlah limfosit ini dapat diketahui
dengan  melakukan  tes  yang  disebut  total  lymphocyte  count
(TLC). Tes ini relatif murah dan dapat dilakukan di hampir setiap
laboratorium. Jumlah TLC untuk orang sehat adalah 2.000. (TLC
1.000-1.250 biasanya sebanding dengan CD4 kurang lebih 200).
Berapa kali orang HIV  positif melakukan tes CD4/TLC ?
Orang HIV positif diajurkan untuk melakukan tes CD4/TLC setiap
enam bulan sekali.
Catatan :
Tidak  selalu  jumlah  CD4/TLC  rendah  menunjukkan  kualitas
ke  sehatan  seseorang  turun.  Hal  ini  sangat  dipengaruhi  oleh
kondisi kejiwaan seseorang  dan mutu hidup yang baik.Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
59
Bisakah kita mengetahui  jumlah virus HIV ?
Bisa. Dengan melakukan  tes  viral  load,  kita dapat mengetahui
jumlah  virus  HIV  dalam  tubuh  seseorang.  Tes  ini  merupakan
kebalikan dari tes CD4/TLC. Jika jumlah viral load makin sedikit,
status kesehatan seseorang akan semakin baik. Tes ini juga tidak
tersedia  secara  luas dan biayanya mahal. Namun,  tes  ini  tidak
begitu penting dan hanya bermanfaat  jika kita memakai obat
antiretroviral.Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
60Batuk
Demam
Flu
LemasMASALAH KESEHATAN LAIN
Selain AIDS, ada beberapa ancaman kesehatan yang menyerang remaja. Dalam
modul ini, kita akan mempelajari berbagai masalah kesehatan lain bagi remaja.
Sesuai dengan hasil kajian mutakhir, pembahasan dibatasi pada TBC dan
hepatitis-B. Bukan tidak mungkin kita menambah beberapa kajian berdasarkan
masalah kesehatan setempat.
MODUL VIPelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
63
TOPIK 1:  HEPATITIS-B
KUNCI MATERI
APAKAH HEPATITIS-B ITU?
Hepatitis-B  merupakan  jenis  penyakit  yang  disebabkan  oleh
sejenis virus yang memiliki karakter mirip dengan HIV penyebab
AIDS. Penyakit ini juga sebagai peradangan hati yang berbahaya
dan dapat berkembang menjadi penyakit kronis serta menjadi
salah satu penyebab timbulnya kanker hati dan sirosis (matinya
sel-sel hati).
Awalnya,  penyakit  ini menunjukkan  gejala    ringan  serupa  fu:
tubuh  lemas,  cepat  lelah,  demam,  sampai  pada  gejala  berat
seperti muntah-muntah, demam  sangat  tinggi, dan kemudian
warna kulit menjadi kekuning-kuningan.
Pada keadaan berat terdapat gejala-gejala menurunnya  fungsi
hati, yang bisa berakhir dengan kanker. Atau  jika “sembuh”, sel-
sel hati mati dan menjadi  sirosis. Apabila meluas, penyakit  ini
bisa  menyebabkan  gangguan  penurunan  fungsi  hati  seperti
edema dan perdarahan lambung.
Selain    hepatitis-B,  berkembang  pula  jenis  baru  hepatitis-C
dan hepatitis-D  yang memiliki  tingkat  kegawatan  lebih  tinggi
daripada hepatitis-B.
BAGAIMANAKAH PROSES PENULARAN HEPATITIS-B?
Penularan  virus  hepatitis-B  terjadi  sama  persis  dengan
penularan HIV, yakni berupa penularan langsung melalui darah
atau produk-produk darah yang meliputi:
 Sanggama   z
Transfusi darah dan penggunaan  alat  kedokteran  yang  ku-   z
rang bersihPelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
64
Dari ibu hamil kepada janin yang dikandungnya   z
  Yang  patut  diwaspadai  adalah  kegemaran  penggunaan  ja-
rum suntik di kalangan masyarakat Indonesia.
BAGAIMANA CARA MENCEGAH DAN MENGOBATI HEPATITIS-B?
Hepatitis-B  dapat  dicegah  dengan  vaksinasi.  Dengan  cara  ini,
tubuh  akan menghasilkan  zat  anti  terhadap  hepatitis-B  yang
disebut  Anti-HBs.  Tidak  semua  orang  perlu  divaksinasi.  Sese-
o  rang yang  sudah  telanjur  terkena virus hepatitis-B atau yang
secara  alamiah  telah memiliki Anti-HBs  tidak  perlu mendapat
vaksinasi.
Selain  itu,  pencegahan  yang  sama  juga  harus  dilakukan  se-
bagaimana  halnya  dengan  AIDS.  Pola  ABC  (Abstinence  bagi
yang belum menikah, Be  faithful, dan Condom dalam keadaan
darurat)  juga  bisa  diterapkan  dalam  mencegah  penyebaran
penyakit hepatitis-B.
Ada  beberapa  jenis  obat  yang  dapat  digunakan  untuk  me-
lumpuhkan virus hepatitis-B  pada  stadium  awal. Obat ini hanya
bisa  didapat  dengan  resep dokter.
Jika sudah stadium lanjut, yang lebih penting adalah memelihara
sel-sel  hati  yang  masih  baik  agar  dapat  berfungsi  normal.
Makanan sehat juga membantu usaha tersebut.Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
65
TOPIK 2 :  TUBERKULOSIS (TBC)
KUNCI MATERI
APAKAH TBC ITU?
TBC  merupakan  penyakit  menahun  dan  menular  yang  di  se-
babkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang ditularkan
lewat  dahak  yang menyebar  ke  udara.  TBC  dapat menyerang
setiap  orang. Namun, penyakit ini paling sering menghinggapi
orang  yang  berusia  15-35  tahun–khu  susnya  yang  bertubuh
lemah, kurang gizi, atau tinggal dengan penderita TBC.
TBC paling banyak menyerang paru-paru (saluran pernapasan).
Namun, TBC  juga  bisa menjangkiti  alat  tubuh  yang  lain.  Pada
anak,  TBC  dapat menyebabkan  peradangan  selaput  otak  dan
gangguan kulit.
TBC menjadi kian penting karena semula semua orang mengira
penyakit  ini  sudah mulai menghilang dari  Indonesia. Ternyata
akhir-akhir  ini  penderita  TBC  menjadi  semakin  banyak.  Para
penderita AIDS di beberapa negara Asia banyak yang meninggal
karena  TBC.  Ini  akibat  menurunnya  daya  tahan  tubuh  orang
yang diserang AIDS tersebut.
BAGAIMANAKAH TANDA DAN GELAJA SESEORANG PENGIDAP TBC?
Seseorang    pengidap TBC menunjukkan  tanda  dan  gejala  se-
bagai berikut.
Batuk  lebih  dari  empat minggu, meski  sudah minum  obat  •
biasa
Batuk  menahun  dan  berlendir  (pada  stadium  lanjut  ber- •
darah)          
Panas ringan pada sore hari dan malamnya berkeringat  • Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
66
Terasa nyeri pada dada dan punggung atas •
Menjadi kurus •
Kulit pucat •
Suara menjadi parau/serak •
Dalam  stadium  lanjut,  berbagai  infeksi  dapat  disebabkan  •
oleh  kuman  TBC–termasuk  infeksi  kulit,  selaput  paru,  otak,
jantung, dan berbagai organ tubuh penting lain.
BAGAIMANAKAH CARA MENCEGAH DAN MENGOBATI TBC?
Cara pencegahan
Vaksinasi  Bacilus  Calmette  Guirin  (BCG)  bagi  bayi  sedini  •
mungkin
Makan  makanan  yang  banyak  mengandung  protein  dan  •
vitamin
Makan dan istirahat yang teratur •
Menjaga kebersihan lingkungan •
Memeriksakan kesehatan secara teratur •
Menghindari berdekatan napas dengan penderita TBC •
Cara pengobatan
Sebenarnya, berbagai obat sudah ditemukan sebagai pembasmi
TBC  yang manjur–termasuk  INH,  streptomisin,  etambutol,  PAS,
dan ripamfsin. Masalahnya, obat-obat tersebut harus diminum
dalam jangka panjang secara terus-menerus tanpa berhenti. Ini
yang   biasanya  tak dilakukan penderita dengan baik.   Dengan
demikian, penyakit yang diderita tidak bisa sembuh secara total.
Makanan yang baik dan  sehat  serta  istirahat yang cukup  juga
membantu penyembuhan penyakit ini.NAPZA
Selain AIDS, ada beberapa ancaman kesehatan yang menyerang remaja. Dalam
modul ini, kita akan mempelajari berbagai masalah kesehatan lain bagi remaja.
Sesuai dengan hasil kajian mutakhir, pembahasan dibatasi pada rokok, alkohol,
dan penyalahgunaan obat. Bukan tidak mungkin kita menambah beberapa
kajian berdasarkan masalah kesehatan setempat.
MODUL VIIPelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
69
TOPIK 1: ROKOK
APA MANFAAT DAN KEBURUKAN MEROKOK?
Sebagaimana halnya berbagai aktivitas, merokok memiliki man-
faat  sekaligus keburukan. Namun, keburukannya  lebih banyak
daripada manfaatnya.
Manfaatnya
Mengurangi  stres,  tekanan,  atau  perasaan  yang  kurang  •
enak, sehingga secara tidak  langsung menyebabkan remaja
menjadi lebih berani
Menimbulkan perasaan nikmat •
Mempererat  pergaulan  antar-teman,  terutama  jika  semua  •
sahabat merokok
Meningkatkan  keberanian  dan  perasaan  “jantan”,  “jagoan”,  •
atau “macho”
Mengurangi  nafsu  makan  sehingga  bisa  mencegah  ke  ge- •
mukan
Keburukannya
Rokok  mengandung  sekitar  700  jenis  racun  yang  berbahaya
bagi  kesehatan.  Antara  lain,  yang  telah  dikenal  luas,  adalah
karbon monoksida (CO) yang bisa mematikan dan nikotin yang
mendorong pengapuran jantung serta pembuluh da  rah. Selain
itu,  ada  tar  yang  dapat menyumbat  serta mengurangi  fungsi
saluran  pernapsan  dan  menyebabkan  kanker  serta  berbagai
bahan  kimia  yang  dapat  menimbulkan  keracunan  pada  hati
dan otak.
Rokok bisa mengurangi  konsentrasi, misalnya  sewaktu me- •
nge   mudi, berpikir, dll.
Rokok menurunkan kebugaran tubuh •
Rokok  bukan  hanya  meracuni  perokok  sendiri,  tapi  juga  •
orang di sekitarnya  (sebagai perokok pasif ) dengan bahaya
yang samaPelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
70
Rokok  menimbulkan  ketergantungan  dan  perasaan  “ke- •
hi    langan  sesuatu”  jika  tidak  ada,  yang  berakibat  pada
penurunan prestasi belajar dan bekerja
Rokok memboroskan •
Sekarang  rokok  bukan  lagi  tanda  “jagoan”,  tapi  justru  •
cenderung tanda kampungan
Rokok bisa menyulut kebakaran yang dapat merusak harta  •
benda
FAKTOR-FAKTOR   APAKAH YANG MENDORONG REMAJA MULAI
DAN  TERUS MEROKOK?
Hal-hal  berikut  ini,  sendiri-sendiri  atau  bersama-sama,  bisa
mendorong remaja mulai merokok dan terus merokok.
Rasa ingin tahu sampai menjadi ketergantungan •
Untuk meningkatnya kejantanan dan kelaki-lakian •
Hasrat berkelompok dengan kawan senasib dan sebaya •
Adanya stres atau konfik batin ataupun masalah yang sulit  •
diselesaikan
Dorongan  dari  lingkungan  sosial  yang  “mendesak”  remaja  •
untuk merokok;  kalau  tidak merokok  kadang dianggap  tak
solider dengan lingkungan sosial
Ketidaktahuan akan bahaya merokok •
BAGAIMANA REMAJA MENGHENTIKAN KEBIASAAN MEROKOK?
Beberapa hal dapat kita lakukan untuk menghentikan kebia  sa-
an merokok secara bertahap.
Yakin dan optimistis bahwa kita bisa berhenti merokok •
Tanamkan rasa benci pada rokok (hindari rokok) •
Kurangi kumpul-kumpul tanpa tujuan dengan perokok •
Menjaga makanan sehari-hari •
Cukup olahraga, tidur, dan istirahat •
Jangan menahan lapar lama-lama • Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
71
Menghindari  makanan  yang  banyak  sekali  bumbu  dan  •
menjauhi alkohol
Jika ada keinginan merokok, alihkan perhatian pada hal lain  •
seperti  makan  permen  karet  atau  permen  lain  yang  bisa
digunakan sebagai pengganti rokok sementara
Berniat  serius  berhenti  merokok  dan  berserah  diri  pada   •
Allah
Yang  terpenting  dari  kesemuanya  adalah  pengendalian  diri
dan  percaya  diri,  remaja  yang  berhasil  ialah  mereka  yang
mandiri,  tidak bergantung pada hal-hal  lain di  luar diri sendiri,
apalagi hanya rokok.Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
72
TOPIK 2 :  ALKOHOL
APAKAH ALKOHOL DAN MINUMAN KERAS (MIRAS) ITU?
Alkohol merupakan cairan yang bening,  tak berwarna, mudah
menguap, dan mudah terbakar. Diperoleh dari hasil fermentasi
karbohidrat.  Alkohol  mudah  dimetabolisme  oleh  tubuh,
sehingga  cepat  memenuhi  kebutuhan  kalori.  Sementara  itu,
minuman keras  (MIRAS) adalah minuman yang secara sengaja
diberi alkohol.
APA MANFAAT DAN KEBURUKAN ALKOHOL BAGI MANUSIA?
Alkohol memiliki beberapa manfaat.
Dalam  kehidupan  sehari-hari,  alkohol  berperanan  penting  •
sebagai  campuran  makanan  dan  minuman,  desinfektan
(pensuci  hama),  bahan  bakar,  serta  bahan  dasar  berbagai
obat dan kosmetik.
Setelah   minum   alkohol,     badan    terasa   hangat,  terutama  •
untuk daerah-daerah berhawa dingin.
Alkohol  dapat  menurunkan  kesadaran,  sehingga  bisa  •
mengurangi stres.
Minum miras  sering   dianggap  tanda   kejantanan, kedewa- •
saan,  dan  kehidupan  modern–termasuk  juga  di  ka  langan
remaja.
Namun, alkohol lebih banyak keburukan daripada manfaatnya.
Segera  setelah  diminum, alkohol menurunkan kesadaran, se- •
hingga menimbulkan penurunan kemampuan untuk berbuat
baik, belajar, dan bekerja. Jika berkendara, peminum mudah
celaka karena konsentrasinya menurun akibat alkohol.
Menyebabkan berbagai gangguan kesehatan. •
  Gangguan  metabolisme  yang  bisa  berdampak pada ke-   ‘
lai  nan jantung sampai gagal jantungPelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
73
  Hambatan  pembentukan  trombosit,   merusak  sungsum    ‘
tulang, sehingga bisa menyebabkan pendarahan, anemia,
dan kekurangan sel darah putih
Bisa merusak hati,  dalam  jangka  panjang mengakibatkan    ‘
kegagalan fungsi hati dan kanker
Meningkatkan  kerentanan  infeksi  karena  kerusakan  sa-   ‘
luran pernapasan, hati, atau kurang makan
Dapat menyebabkan kerusakan susunan saraf   ‘
Alkohol  juga  dapat  menimbulkan  ketergantungan  fsik  •
(mendapatkan rasa nya  man). Dalam jangka panjang, alkohol
membuat  orang  ketergantungan  secara  psikis  (jiwa).  Ini
karena minuman  itu  bisa menimbulkan  rasa  gembira  dan
optimistis yang semu secara berlebihan. Akhirnya, peminum
makin lama menjadi semakin sering mabuk.
FAKTOR-FAKTOR APA YANG MENDORONG REMAJA TERJERUMUS
DALAM KETERGANTUNGAN ALKOHOL/MIRAS
Pengenalan  pada  alkohol  atau miras hampir sama kejadiannya
de  ngan pengenalan pada  rokok.
Rasa ingin tahu sampai menjadi ketergantungan •
Untuk meningkatnya  kejagoan,  kelaki-lakian,  dan mo  dern- •
isasi
Hasrat berkelompok dengan teman senasib dan sebaya •
Adanya stres atau konfik batin ataupun masalah yang sulit  •
diselesaikan
Keinginan dianggap perkasa/jantan dan disegani •
Dorongan  dari  lingkungan  sosial  yang  “mendesak”  remaja  •
untuk mencoba minum miras; kalau tidak, mereka dianggap
tak solider dengan lingkungan sosialPelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
74
BAGAIMANA MENGHINDARKAN DIRI DARI ALKOHOL/MIRAS?
Jika sudah telanjur kenal dengan miras, para remaja sebaiknya
melakukan usaha pengendalian diri dan percaya diri bahwa
mereka yang berhasil menghentikan miras adalah orang yang
mandiri,  tidak  bergantung  pada hal-hal lain di luar diri sendiri,
apalagi  hanya  alkohol.  Akhirnya,  mereka  bisa  berkembang
menjadi remaja berprestasi.Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
75
TOPIK 3:  PENYALAHGUNAAN OBAT
APAKAH OBAT ITU ?
Obat adalah racun yang dibuat dari bahan kimia. Racun tersebut
dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui kulit (obat luar),
mulut (oral), dubur (anal), vagina, dan semua lubang tubuh yang
ada. Ada  juga yang disuntikkan ke dalam otot atau pembuluh
darah.  Apabila  digunakan  dengan  alasan  tepat  dalam  dosis
yang pas, obat  akan bermanfaat. Namun,  jika disalahgunakan,
artinya  dikonsumsi  tanpa  alasan  yang  jelas  dan  dalam  dosis
yang  berlebihan,  obat  akan  meracuni  tubuh.  Obat  ini  bisa
menimbulkan  ketergan  tungan,  merusak  organ  tubuh,  dan
bahkan dapat berakibat pada kematian.
Ada  empat  golongan  obat  berdasarkan  bahaya  dan  cara
mendapatkannya.
Obat bebas; yang dapat dibeli dan diminum secara bebas •
Obat  bebas  terbatas;  hanya  dapat  diperoleh  dengan  resep  •
dokter
Obat  berbahaya;  seperti  obat  anti-depresansia  (penekan  •
kesedihan),  stimulansia  (perangsang),  dan  halusinogen
(pembentuk mimpi palsu yang  indah). Pil BK, Mandrax  (Mx),
ekstasi, dll. termasuk ke dalam golongan obat berbahaya ini.
Narkotika  seperti  candu,  ganja,  heroin,  kokain, morfn,  dan  •
turunannya.
Dalam  kenyataannya,  di  beberapa  kota  besar,    obat  bebas
terbatas,  obat  berbahaya,  dan  narkotika  kadang  bisa  dibeli
secara  bebas.  Bahkan,  obat  ini  terkadang  ditawarkan  secara
lang  sung  oleh  penjual  kepada  remaja  secara  gelap  atau
sembunyi-sembunyi.Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
76
APA ALASAN REMAJA MENYALAHGUNAKAN OBAT ?
Remaja  adalah  kelompok  potensial  yang  terjerumus  dalam
perilaku  berisiko  ngepil  (lewat  mulut)  dan  nyuntik  (melalui
suntikan).  Remaja  ngepil  kebanyakan  mulai  dengan  coba-
coba,   yang   akhirnya menjadi   ketergantungan.   Coba-coba ini
dipengaruhi beberapa hal.
Adanya •   sikap  individu  yang  berpotensi  coba-coba  seperti
mudah  frustrasi,  tidak  senang  diatur,  sulit  bergaul,  ingin
dianggap hebat, agresif, eksperimental,  mudah bosan, malas,
dll.  Atau  malah  sebaliknya  seperti  sikap  solider  terhadap
kawan yang berlebihan tanpa pikir panjang
Adanya    tren  (kecenderungan)  penggunaan  obat  tertentu  •
sebagai  citra  remaja modern  (contoh:  penggunaan  ekstasi
akhir-akhir ini)
Hampir  semua obat memiliki efek  toleransi;  semakin  tinggi  •
dosis akan berefek makin besar
Mudahnya  obat  didapat  di  sekitar  tempat  tinggal  remaja,  •
sementara pengawasan obat kurang efektif
BAGAIMANA TAHAPAN PENYALAHGUNAAN OBAT PADA REMAJA ?
Biasanya, remaja ngepil melalui tahap-tahap berikut ini.
Tahap •  pemakaian coba-coba
Tahap pemakaian insidental (kadang-kadang) •
Tahap penyalahgunaan •
Tahap ketergantungan •
APA BAHAYA  NGEPIL ?
Pengaruh obat secara umum sebagai berikut.
Ketergantungan  (kejiwaan,  tanpa  kerusakan  tubuh);  tanpa  •
minum obat tertentu, remaja yang bersangkutan sudah tidak
mampu berprestasi sama sekaliPelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
77
Kecanduan:  tubuhnya  sudah  terganggu,  sehingga  selalu  •
memerlukan  obat  tersebut;  umumnya  remaja  menjadi
kurang peduli  terhadap  lingkungan, gangguan kepribadian
dan mental, rasa percaya yang berlebihan, dll.
Kesehatan:  pengaruhnya tergantung pada bahan kimia yang  •
terkandung  dalam  obat  tersebut;  pada  penggunaan  obat
bebas  dan  bebas  terbatas  (catatan:  sebenarnya  sebagian
besar  remaja  “ditipu”  untuk  ngepil  obat  jenis  ini)  terjadi
toleransi (obat tidak manjur bila dosisnya tak tinggi).
Sementar  itu,  beberapa  obat  berbahaya  dan  narkotik  bisa
menimbulkan tidak normalnya koordinasi motorik, bicara cedal/
bertele-tele, merusak jantung, ginjal, hati, saraf, dan organ-organ
tubuh lainnya. Saat ini sering terjadi kematian mendadak akibat
gagal  jantung  atau  keracunan  otak  karena  dosis  obat  yang
terlalu tinggi.
APA RISIKO NYUNTIK ?
Nyuntik memiliki bahaya sama dengan ngepil dalam  tingkatan
yang lebih parah karena:
Penyuntikan  hampir  selalu  narkotik  yang memiliki  bahaya  •
paling besar
Penyuntikan memiliki akibat yang  lebih  langsung ke dalam  •
tubuh manusia
Penyuntikan  umumnya  lebih  disukai  jika  menggunakan  •
alat suntik dan jarum yang sama untuk beberapa remaja. Ini
karena sisa darah yang ada di alat suntik meningkatkan efek
alat yang disuntikkan. Akibatnya, nyuntik dapat pula berisiko
penularan  berbagai  penyakit  lewat  darah  seperti  PHS,
hepatitis-B , dan AIDS yang telah disebutkan sebelumnya.Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
78
BAGAIMANA  KITA  MENDUGA  SEORANG  REMAJA  BERADA  DI
BAWAH PENGARUH  OBAT  BERBAHAYA ?
Remaja yang sedang ngepil secara umum terlihat:
Lesu •  atau gelisah
Banyak keluar keringat •
Kurang konsentrasi •
Gerakan bergetar •
Kelihatan ketakutan •
Banyak minum air •
Tanda-tanda tersebut sangat nyata pada pengguna ekstasi.

BAGAIMANA MEMBANTU REMAJA MENCEGAH DIRI DARI NGEPIL
ATAU NYUNTIK ?
Kalau masih coba-coba atau insidental, bantulah agar ia:
Memiliki  rasa  malu,  karena  • ngepil/nyuntik  itu  perilaku
memalukan
Meninggalkan lingkungan  • ngepil/nyuntik
Aktif dalam kegiatan lain •
Meningkatkan ibadah   •
Yang terpenting adalah mengembangkan sikap percaya diri  •
dan pengendalian diri yang kuat
Untuk remaja yang sudah tergantung atau mencandu, seyogia-
nya berkonsultasi dengan petugas kesehatan atau ke  tempat-
tempat rujukan.
APA NARKOBA/NAPZA ITU?
Kepanjangan  NARKOBA  adalah  NARKOTIK,  ALKOHOL,  dan
OBAT  TERLARANG.  Sementara  itu,  NAPZA  adalah  NARKOTIK,
PSIKOTROPIKA, DAN  ZAT  ADIKTIF  LAINNYA.  Jika  bahan/zat  ini
masuk ke dalam tubuh manusia, otak (susunan saraf ) akan ter-
ganggu dan menimbulkan ketergantungan.Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
79
Penyalahgunaan  Napza    adalah  penggunaan  salah  satu  atau
campuran  beberapa  jenis  NARKOBA/NAPZA,  baik  kadang-
kadang  maupun  teratur,  sehingga  menimbulkan  gangguan
pada kesehatan jasmani, kesehatan jiwa (mental-emosional), dan
fungsi  sosial. Seseorang yang  telah mengonsumsi Napza akan
menjadi ketergantungan.  Ia akan mengalami suatu keadaan di
mana ia harus memenuhi keinginan untuk mengonsumsi Napza
dengan takaran dosis yang makin lama semakin bertambah. Ini
dikenal  dengan  istilah  TOLERANSI.  Jika  dosis  dikurangi  atau
pemakaiannya  dihentikan,  akan  timbul  gejala  yang  disebut
putus zat (SAKAU = rasa sakit yang sangat karena  ketagihan).
Jenis-jenis narkoba
Alkohol
Cara penggunaan, efek, dan hal lain
Jumlah sedikit yang diminum membuat rileks •
Jumlah  banyak  membuat  mabuk,  berlangsung  beberapa  •
jam
Mempersulit konsentrasi dan memperlambat reaksi tubuh •
Jumlah besar dapat menimbulkan kematian •
Kerusakan pada jantung, hati, lambung, dan otak •
Dapat  menyebabkan  adiksi/ketagihan  dan  sulit  berhenti  •
menggunakan
Dilarang  menjual  minuman  keras  tanpa  izin;  hanya  orang  •
dewasa (lebih dari 18 tahun yang boleh membeli dan minum
di kedai minuman)
Kebanyakan orang tidak melihat alkohol sebagai obat •
Obat Penenang: Nitrazepam, Diazepam, Luminal
Cara penggunaan, efek, dan hal lain:
Ditelan sebagai pil •
Efek berlangsung beberapa jam • Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
80
Menjadikan rileks •
Jumlah  banyak  dapat  mematikan,  terutama  jika  diminum  •
bersama alkohol
Dapat membuat lebih cemas •
Sulit lepas jika diminum untuk jangka waktu lama •
Setiap  orang  boleh  menggunakannya,  tapi  harus  dengan  •
resep dokter
Opiat : Codein, Morfn, Heroin/Putau
Cara penggunaan, efek, dan hal lain:
Pemakaian dengan ditelan, diisap, disuntikan •
Jumlah kecil membuat rileks, jumlah banyak membuat tidur •
Menghentikan nyeri •
Berlangsung beberapa jam, membuat konsentrasi dan reaksi  •
tubuh sulit
Dapat  mematikan  terutama  jika  disuntikan  atau  diminum  •
bersama alkohol
Kerusakan  pada  pembuluh  darah  balik  dan  kulit  jika  •
disuntikan
Mudah kecanduan dan sulit melepaskannya •
Dilarang memiliki dan mengonsumsi  kecuali dengan  resep  •
dokter
Codein dan morfn digunakan secara legal untuk medis •
Heroin  atau  putau  tidak  digunakan  untuk  tindakan medis  •
secara legal
Orang  akan  berpikir  tentang  heroin/putau  jika  mereka  •
berbicara  mengenai  orang  yang  menyalahgunakan  dan
kecanduan obatPelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
81
Ganja
Cara penggunaan, efek, dan hal lain:
Diisap sendiri/dengan rokok •
Membuat warna dan suaran lebih semarak dan keras •
Berlangsung setengah hingga beberapa jam •
Membuat konsentrasi dan reaksi tubuh terganggu •
Kemungkinan terjadi kerusakan paru-paru •
Dilarang memiliki dan menjual ganja •
Lisergic Asid Diethylamide (LSD)
Cara penggunaan, efek, dan hal lain:
Ditelan sebagai pil, kadang-kadang sebagai cairan •
Efek sangat tergantung pada situasi dan suasana hati •
Berlangsung 6-12 jam •
Membuat konsentrasi dan reaksi tubuh sulit •
Bisa membuat “kacau” yang berlangsung beberapa hari •
Dilarang menjual dan memilikinya •
Rokok
Cara penggunaan, efek, dan hal lain:
Diisap, yang biasa merokok merasa rileks dan gembira •
Dapat menunda rasa lapar •
Berlangsung 10-30 menit •
Mempengaruhi banyak bagian tubuh •
Mempercepat  denyut  jantung  dan meningkatkan  tekanan  •
darah
Bisa merusak paru-paru dan bagian tubuh lain •
Menyebabkan kanker •
Tubuh tergantung pada nikotin •
Tidak ada larangan hukum merokok bagi semua umur • Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
82
Amfetamin
Cara penggunaan, efek, dan hal lain:
Ditelan (pil), dihirup (bubuk), dan kadang disuntikkan •
Membuat orang lebih terjaga dan bersemangat •
Berlangsung beberapa jam •
Membantu konsentrasi untuk sementara •
Sesudahnya merasa letih •
Jumlah banyak dapat mematikan karena gagal jantung •
Dilarang memiliki dan menggunakannya •
Met-Amfetamin (Shabu-Shabu)
Cara penggunaan, efek , dan hal lain:
Dipanaskan di atas kertas aluminium/dalam botol/bong •
Uapnya diisap •
Efeknya sama dengan amfetamin •
Kokain
Cara penggunaan, efek, dan hal lain:
Dihirup sebagai bubuk •
Dapat juga dicampur amfetamin untuk meracik ekstasi •
Menyebabkan  si  pemakai  sangat  gembira,  lepas  kendali  •
termasuk dorongan seksual
Sering dipakai untuk pesta seks •
GLUE: Lem Aibon, Pembersih Kuku Aceton, Bensin
Cara penggunaan, efek, dan hal lain:
Uapnya dihirup melalaui hidung dan mulut •
Berlangsung cepat •
Cepat memabukkan •
Beberapa bahan/aerosol dapat mematikan •
Banyak disalahgunakan anak jalanan • PENDIDIKAN REMAJA SEBAYA (PRS)
Remaja sehat yang hidup di tengah masyarakat memiliki kemampuan berbuat
sesuatu bagi remaja lainnya yang membutuhkan bantuan mengenai kesehatan.
Untuk itu, kita perlu berdiskusi tentang cara-cara melaksanakan Pendidikan
Remaja Sebaya (PRS).  Secara lebih terperinci, dalam modul ini akan membahas
topik mengenai keluarga, teman sabaya, PRS, dan rujukan.
MODUL VIIIPelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
85
TOPIK 1:  KELUARGA
MENGAPA  RASA  CINTA  KELUARGA  SANGAT  DIPERLUKAN
REMAJA ?
Keluarga  merupakan  masyarakat  terkecil  di  mana  seorang
remaja hidup. Dibandingkan dengan masyarakat  lain,  khusus-
nya masyarakat sekolah dan kelompok bermain, dalam keadaan
normal  remaja  tinggal paling  lama dalam  keluarga. Maka dari
itu,  keberhasilan  remaja  dalam  belajar  dan  mempersiapkan
masa  depan  sangat  bergantung  pada  keterdekatan  remaja
tersebut dengan keluarga.
Rasa cinta kepada keluarga  (bagaimanapun keadaan keluarga
kita  masing-masing)  menjadi  perekat  bagi  tumbuhnya  rasa
tanggung  jawab,  kematangan,  dan  kedewasaan  seseorang.
Rasa  cinta  di  antara  anggota  keluarga  ditunjukkan  dengan
adanya  rasa saling percaya, saling menghargai, saling bersikap
jujur, dan saling terbuka di antara anggota keluarga. Rasa cinta
juga dicerminkan pada cara-cara berkomunikasi antar-anggota
keluarga.
FAKTOR APA  SAJA YANG MENGHAMBAT  KOMUNIKASI DA  LAM
KELUARGA ?
Tiap-tiap  anggota  keluarga  memiliki  pendidikan  dan  peng-
alaman  sendiri-sendiri.  Pendidikan  dan  pengalaman  itu
disampaikan  dalam  pendapat  dan  sikap  ketika  menghadapi
suatu  hal  atau masalah.  Perbedaan-perbedaan  pendapat  dan
sikap  tersebut  sebenarnya wajar  saja. Asalkan  semua anggota
keluarga  saling  menghargai  pendapat  dan  sikap  anggota
keluarga yang  lain. Masalah muncul  jika orang  tua cenderung
menganggap  mereka  sudah  lebih  dulu  dewasa  dan  kaya
pengalaman. Sementara itu anak-anak, juga dalam kurun waktu Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
86
remaja, belum cukup matang untuk berpendapat dan bersikap
dalam sesuatu  hal.  Sebaliknya, di kalangan remaja juga sering
timbul pendapat bahwa merekalah  yang  lebih  tahu masalah-
masalah kehidupan masa kini. Sementara itu, orang tua mereka
sudah kuno, ketinggalan zaman, dan pendapatnya tidak sesuai
lagi dengan keadaan sekarang.
Komunikasi  antara  remaja  perempuan  dan  orang  tua  serta
anggota keluarga  lain sering kali  lebih sulit. Hal  ini disebabkan
adanya perbedaan pendapat tentang apa yang layak dikerjakan
remaja putri.
Jika  perbedaan  tersebut  menjadi  tajam  pada  hal-hal  yang
pen  ting, dari pihak  remaja  seyogianya  jangan bertindak  keras
dan kasar. Sikap  terpuji adalah diam atau mengiyakan    (meski
tidak setuju dengan pendapat atau sikap orang  tuan).  Itu bisa
dilakukan  sambil mencari waktu dan  situasi yang  tepat untuk
secara perlahan-lahan memberitahukan  (atau merayu) kepada
orang  tua  tentang pendapat dan  sikapnya yang berbeda.  Jika
masalahnya  sangat  serius,  sedangkan  rayuan  tidak  mempan,
hadirnya  orang  ketiga  mungkin  bisa  membantu.  Kakek,
saudara tua yang lain, kadang bisa berperan sangat baik dalam
menjembatani  perbedaan  yang  ada. Dalam  situasi  seperti  ini,
tindakan remaja yang paling fatal ialah ”meninggalkan keluarga”
baik  terang-terangan  maupun  diam-diam  dan  mengalihkan
kepercayaan kepada orang lain. Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
87
TOPIK 2: TEMAN SEBAYA
APAKAH  TEMAN  ITU?
Teman  sejati  ialah orang  yang hadir di hadapan  kita dan  siap
menolong kita pada saat kita memerlukannya (”a friend indeed
is a friend in need”).  Orang yang  tanpa diminta siap menolong
kita. Dalam bahasa sajak: “Yang siap menyediakan bahu tempat
kita  menangis  (”shoulder  to  cry  on”).  Persis  seperti  yang
terjadi  dalam  Permainan  Bujur  Sangkar  Pecah,  teman  adalah
orang  yang memperhatikan  kebutuhan  orang  lain,  yang  tahu
persis kebutuhan pemain  lain, dan dengan  ikhlas memberikan
miliknya agar mereka bisa menyelesaikan tugas.
APAKAH TEMAN SEBAYA ITU?
Teman  sebaya  adalah  teman  yang  amat  akrab  dengan  kita
karena  jenis  kelamin  yang  sama,  usia  berdekatan,  rumah
bersebelahan,  bersekolah  di  tempat  yang  sama,  seminat,  dan
seterusnya. Dengan demikian, di  antara  teman  sebaya hampir
tidak  ada  rahasia  lagi. Teman  sebaya menjadi  teman  senasib
sepenanggungan. Karena keterdekatannya, teman sebaya bisa
saling  mempengaruhi  sesuatu  menuju  kebaikan.  Sebaliknya,
kesetiakawanan di antara  teman sebaya bisa pula saling men-
jerumuskan ke dalam hal-hal yang berisiko merugikan.
Dalam  kerangka  pengertian  tersebut,  dalam  keluarga  se  be-
narnya remaja memerlukan ”teman sebaya”, baik antara remaja
dan  kakak  yang  sudah  dewasa  maupun  antara  remaja  dan
kedua  orang  tua.  Dari  pihak  remaja,  yang  terpenting  adalah
sikap  menjadi  “friend  in  need”  dalam  keluarga.  Seyogianya,
kedua  orang  tua  dan  saudara  lain  juga  siap  menjadi  teman
sebaya bagi remaja dalam keluarga. Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
88
BAGAIMANA  REMAJA  MENEMPATKAN  DIRI  SEBAGAI  TEMAN
SEBAYA BAGI REMAJA LAIN?
Tantangan bagi setiap remaja:
Mencari  dan mendapatkan  teman  sebaya  yang  bisa  saling  •
mengajak pada kebaikan dan bukannya mengajak pada hal-
hal yang kurang baik
Menjadi  contoh  bagi  teman  sebaya  lain,  baik  dalam  sikap  •
maupun kepribadian
Menempatkan  diri  sebagai  teman  sebaya  teman-teman  •
di  lingkungan  sekolah  atau  lingkungan  bermain,  yang
dipercaya  akan dapat membantu memecahkan  segala ma-
cam persoalan tanpa diminta. Juga, dalam keluarga masing-
masing.Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
89
TOPIK 3: PENDIDIKAN  REMAJA SEBAYA (PRS)
APAKAH MAKNA  DARI PENDIDIKAN REMAJA SEBAYA (PRS) ?
PRS adalah penjabaran dari  kesetiakawanan dan perasaan  se-
nasib sepenanggungan.    Ini merupakan   bukti bahwa seorang
teman adalah sahabat sejati. Dalam kehidupan sehari-hari, kita
sebenarnya  sudah  melakukan  PRS;  misalnya  dalam  bentuk
komunikasi  dua  arah  dengan  teman  sebaya.  Kadang-kadang,
kita menasihati  teman  kita.  Pada  waktu  lain,  teman  kita me-
nasihati kita tentang sesuatu.  Ini semata-mata dilakukan karena
kita saling menyayangi teman sebaya kita.
PRS yang kita pelajari di  sini  tidak  lain  ialah melaksanakan  se-
gala  sesuatu  yang  sudah  biasa  kita  lakukan.  Cuma,  kali  ini
menyangkut  pada  kesehatan  dan  kesejahteraan  remaja.
Demi kesuksesan masa depan bersama. Sesuai dengan cita-cita
masing-masing.
Para PRS yang sudah dilatih didorong untuk terpanggil  menye-
barluaskan  pengetahuan  kepada  teman-teman  sebaya,  di
sekolah dan di kelompok bermain, sesuai dengan masalah yang
sedang dihadapi oleh teman-teman sebayanya. Tentu saja, para
pendidik  sendiri  diharapkan  menjadi  panutan  bagi  teman-
teman  sebayanya  dalam  berperilaku.  Sikap menjaga  rahasia
teman juga merupakan prasyarat  yang utama.Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
90
BAGAIMANA CARA MELAKSANAKAN PENDIDIKAN REMAJA SE-
BAYA ?
Karena PRS dikemas dalam bentuk komunikasi tidak resmi antar-
teman  sebaya,    tidak  ada  cara  baku  untuk melaksanakannya.
Tempatnya bisa di mana saja. Waktunya bisa kapan saja. Bisa satu
kali, bisa berkali-kali pertemuan. Suasananya bisa apa saja. Yang
paling  penting  adalah  menciptakan  suasana  saling  percaya.
Usahakan agar kerahasiaan teman tetap saling dijaga.
Seyogianya PRS dilakukan dalam tahapan-tahapan sebagai ber-
ikut.

Tahap Penerimaan
Pada tahap ini yang penting adalah mendengarkan ke  lu  han atau
masalah yang dialami teman. Tunjukkan rasa ter  ta  rik Anda. Bantu
ia mengungkapkan keseluruhan masalah yang dideritanya. Ja-
ngan beri nasihat apa pun pada tahap ini. Dengan menceritakan
permasalahan ke  p  ada orang yang dipercaya, ia sebenarnya telah
menye  le  saikan  50%  dari  permasalahan  yang mengganjalnya.
Be  berapa  teman  yang  berperilaku  berisiko  kadang  tidak me-
ngerti sama sekali risikonya. Menghadapi teman yang demikian,
diperlukan pertanyaan-pertanyaan pancingan agar sedikit demi
sedikit ia memahami risiko yang sedang ia hadapi. Ingat, jangan
beri nasihat dalam tahap ini.
Tahap Pemasukan Ide
Di tahap ini, pelan-pelan masukkan ide Anda ke da  lam benak  dan
hati teman Anda. Usahakan untuk tidak ter  gesa-gesa dan jangan
memasukkan banyak    ide  secara  sekaligus. Sebaiknya, berikan
sedikit  demi  sedikit.  Secara  berulang-ulang  dan  berurutan.
Juga, diharapkan  agar pemasukan  ide jangan  dikemas  dalam
suasana  “menggurui atau “mendikte”. Kalau bisa, usahakan agar Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
91
dibuat suasana sedemikian rupa  sehingga seakan-akan ide itu
bukan  datang  dari  Anda, melainkan  dari  teman  Anda  sendiri.
Dengan  kata  lain,  pada  tahap  ini  Anda  membimbing  teman
Anda untuk siap menolong diri sendiri.
Sekali  lagi  tekankan bahwa pada  tahap  ini Anda  harus mem-
buktikan  Anda  sendiri  konsekuen  dengan  sikap  Anda.  Anda
adalah  contoh  remaja  yang  sehat  dan  sejahtera.  Yang  paling
penting  adalah mengimbangi  keseluruhan  upaya  pemasukan
ide dengan doa ke hadirat  Allah.
Tahap Pemeliharaan
Ide  yang  sudah  dimasukkan harus  dipelihara.  Ini karena  pem-
bentukan  atau  perubahan  perilaku  memerlukan  waktu  yang
lama.  Untuk  keperluan  pemeliharaan  ini,  dibutuhkan  upaya
terus-menerus dan berulang-ulang guna mengajak teman me-
nuju ke arah dan cita-cita yang telah disepakati bersama.

Usahakan  agar  tahap  pemeliharaan  ini  ”disamarkan”   dalam
bentuk  silaturahmi  biasa.   Dengan  demikian,  tidak  kelihatan
bahwa Anda memaksakan keinginan Anda untuk diikuti teman
Anda. Yang  penting,  seringlah  berkomunikasi  dan membahas
masalah-masalah  yang  ada.  Yang  tidak  kalah  penting  adalah
agar keseluruhan PRS selalu diimbangi dengan doa ke hadirat
Tuhan Yang Maha Esa.Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
92
TOPIK 4: RUJUKAN
 “Dalam masyarakat tidak akan pernah terjadi bahwa seseorang
atau  suatu  organisasi  tertentu  dapat  menyelesaikan  suatu
ma  salah  secara  tuntas.  Pada umumnya  terjadi    kerja  sama   di
antara  berbagai orang dan di antara berbagai organisasi. Maka
dari  itu, kita sebagai Pendidik Remaja Sebaya  (PRS) harus  tahu
persis siapa-siapa, organisasi apa saja, di mana mereka berada,
yang mampu membantu kita dalam melaksanakan PRS. Suatu
saat,  setelah dilakukan pendidikan kepada  teman bermasalah,
kita akan sampai pada suatu titik bahwa seyogianya  ia diantar
ke tempat lain untuk mendapatkan perawatan yang lebih baik.
Inilah yang dinamakan RUJUKAN.
Macam-macam rujukan yang ada di lingkungan kita antara lain:
Tempat  pelayanan  kesehatan  yang  layak  dikunjungi  dan  1.
mampu menolong remaja menyelesaikan masalah kesehatan
remaja, baik pemerintah maupun swasta
Nama-nama  tokoh  agama  yang  layak  dimintai  bantuan  2.
untuk  menolong  remaja  perorangan  ataupun  kelompok
dalam menyelesaikan masalah remaja
Nama-nama  lembaga  swadaya  masyarakat  (LSM)  yang  3.
berkecimpung dalam masalah  remaja seperti PKBI, Sahabat
Remaja, dan PMR
Nama-nama  lembaga  khusus  yang membantu  remaja me- 4.
nye  lesaikan  masalah  khusus  seperti  BISPA  dan  Perawatan
Ketergantungan Obat
Organisasi  remaja/pemuda  yang peduli  terhadap masalah- 5.
masalah remaja
Kita  sebaiknya memantau  perkembangan  kondisi  teman  kita
yang kita sarankan ke rujukan tersebut. Sampai mereka mampu
meninjau, menelaah,  dan melaksanakan  tindakan  pemecahan
permasalahan mereka sendiri secara optimal.                                                      Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
93
DAFTAR TEMPAT PELAYANAN KHUSUS REMAJA DI
 ................................................
.....................................................................................................
No Nama
Pelayanan
Khusus
Alamat KeteranganPelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
94
DAFTAR NAMA PEMUKA MASYARAKAT/TOKOH AGAMA DI  
...................................................................................................
No Nama  Alamat Keterangan
DAFTAR LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT YANG PEDULI
MASALAH REMAJA DI
 .........................................................................
No Nama LSM Alamat KeteranganPelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
95
DAFTAR TEMPAT PELAYANAN KHUSUS REMAJA DI
.....................................................................................................
No Nama
Organisasi
Alamat Keterangan
DAFTAR ORGANISASI PEMUDA/REMAJA  DI
.....................................................................................................
No Nama
Organisasi
Alamat KeteranganPelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
96
Telah  disajikan  secara  lengkap  Buku  Saku  Pendidkan  Remaja
Sebaya  yang mencakup  Pendahuluan  yang  berisikan metode
dan  teknik  pelaksanaan  pelatihan,  kemudian  dilanjutkan
dengan kajian terperinci tentang modul-modul pelatihan.
Materi    PRS    yang  disajikan  dalam  buku  ini  dapat  diterapkan
secara nasional yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat
setempat.  Apabila  ada materi  tertentu  yang menurut  kondisi
tertentu    dapat  diprioritaskan  dan  diberi  bobot  yang  tinggi.
Sementara  itu,  sesuai  dengan  adanya  masalah  setempat,
topik-topik  baru  dalam  modul  yang  ada  dapat  ditambah.
Sangat  disarankan  agar  buku  ini  dipergunakan  secara  luwes,
bergantung  pada  tingkatan  kebutuhan  dan  daya  serap  dari
kelompok sasaran.
Sebaik  apa pun  isi buku pegangan  ini,  keberhasilan pelatihan
sebagian  besar  bergantung  pada  niat,  kemampuan,  dan
keseriusan para pelatih dalam melaksanakan pelatihan.
Selamat  bekerja,  semoga  Tuhan Yang Maha  Kuasa  senantiasa
membimbing dan memberikan petunjuk-Nya.
PENUTUPDAFTAR PUSTAKA
Adji  Dharma,  Drs.  Med;  1993.  AIDS,  Petunjuk  Pencegahan  Bergambar.  Penerbit
Archan. Jakarta.
Evelyn  C.  Pearce;  1992.  Anatomi  dan  Fisiologi  untuk  Paramedis.  Penerbit  PT
Gramedia.
Hartadi, Dr.; 1990. AIDS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
International federation Red Cross and Red Crescent Societies; 1992.  Manual a Basic
Leadership Training Cource for The Red Cross Youth. Geneva.
Jamaica Red Cross; 1995. Together We Can, Peer Educator’s Handbook, HIV/AIDS.
HIV/AIDS Peer Education Project. Jamaica.
John Pearce, Dr.; 1990. Bagaimana Perilaku yang Buruk.  Penerbit Bina Rupa Aksara.
Jakarta.
Linda Ewles and Ina Simnet; 1995. Terjemahan. Petunjuk Promosi Kesehatan Praktis.  
Edisi Kedua. Gadjah Mada University. Yogyakarta.
Mabes PMI; 1994. Pedoman Kesehatan Remaja. Palang Merah Indonesia. Jakarta.
Mabes  PMI;  1994.  Modul  Pelatihan  Kepemimpinan.  Palang  Merah  Indonesia.
Jakarta.
Marwali Harahap; 1990.  Penyakit Menular Seksual. Penerbit PT Gramedia. Jakarta.
Satoto,  DR.  Dr.;  1994.  Tindakan  Nyata  Para  Remaja,  Pedoman  Pelatihan  AIDS.
Markas Besar PMI. Jakarta.
Werrasit  Sittirai,  Dr.;  1995.  Reproductie Health  and HIV/AIDS Myanmar  Training
Manual, a Community–Based Approach for Youth and Women.
Yangoon, Myanmar.
Yayasan  Indonesia  Sejahtera;  1994. Bermain Menghayati dan Belajar, Kumpulan
Permainan Latihan. Penerbit YIS. Suarakarta.
Yayasan Indonesia Sejahtera; 1994. Lebih Lanjut Tentang Latihan yang Partisipatif.
Penerbit YIS. Suarakarta.Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja
98

Tidak ada komentar:

Posting Komentar