Sugeng Rawuh Teng Blog PMR WIRA SMA Ma'arif Karanganyar

Senin, 14 Desember 2015

Pertolongan Pertama

Palang Merah Remaja Wira20082008Pertolongan Pertama
Palang Merah Remaja Tingkat Wira
Edisi Pertama : Juni 2008
Hak Cipta © Palang Merah Indonesia Pusat
Pengarah :
Dr . Hj. Ulla Nuchrawaty Usman, MM
Ketua Bidang Penguatan Sumber Daya PMR dan Relawan
Penyusun :
Juliati Susilo  (Markas Pusat PMI)
Asep Mulyadi  (Markas Pusat PMI)
Rina Utami  (Markas Pusat PMI)
Kontributor :
Allan Darwis, dr (TSR MP PMI)
Akbar Wilendra (PMI Pusat)
David Sidabutar , dr (TSR MP PMI)
Dedy Setiawan  (PMI Daerah Kalimantan Timur)
Efi Riana (PMI Daerah Jawa Tengah)
Fajar Bakri  (PMI Daerah Sulawesi Selatan)
N.A Budiratsongko  (PMI Daerah Bali)
Rano Sumarno  (PMI DKI Jakarta)
Seto Eko Purwanto  (TSR MP PMI)
Surya Chandra Nasution (PMI Daerah NAD)
Desain & Layout :
Fajar Bakri (PMI Daerah Sulawesi Selatan)
Editor :
Allan Darwis, dr  (TSR MP PMI)
Rina Utami (Markas Pusat PMI)
Disusun atas dukungan :
Federasi Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional (IFRC)
Palang Merah Denmark
Palang Merah Jepang
Palang Merah Jerman
i
KATA PENGANTAR
Dalam  rangka   meningkatkan  kemampuan Anggota
Remaja  PMI  (Palang  Merah  Indonesia)  untuk mewujudkan
cita-cita dan semangat pengabdian kepada sesama manusia,
PMI  telah  menerbitkan  berbagai  buku  pedoman  sebagai
pegangan  bagi  anggota  PMR Mula,  Madya  dan Wira.  Pada
tahun  2008  telah  diterbitkan  buku  pedoman  untuk  PMR
antara lain: Mengenal Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit
Merah  Internasional,  Pertolongan  Pertama,  Ayo  Siaga
Bencana, PMR Relawan Masa Depan, Remaja Sehat Peduli Sesama, Kesehatan
dan Kesejahteraan Remaja untuk pendidik  sebaya  serta media KIE Donor Darah.
Ciri-ciri  PMR  yang  senantiasa  ceria,  cerdas,  kreatif,  jujur ,  berbagi,
bersahabat dan bertanggung  jawab merupakan kekuatan yang positif dalam
membentuk  generasi  muda  bangsa  Indonesia  yang  peduli  untuk  menolong
sesama  serta peka pada  situasi dan kondisi di  lingkungannya.
Pada  Akhirnya  dengan  mengetahui,  memahami  dan  melaksanakan
pengetahuan  dan  keterampilan  kepalangmerahan  yang  diwujudkan  dalam
kegiatan  Tri  Bakti  PMR  para  anggota  PMR  akan  menjadi  teladan  di
lingkungannya  (peer  leader)  serta kader dan  relawan PMI di masa mendatang...
Jakarta,  Juni 2008
Pengurus Pusat
PALANG MERAH  INDONESIA
Dr . Hj. Ulla Nuchrawaty Usman, MM
Ketua Bidang Penguatan Sumber Daya
PMR dan Relawan
ISBN :978- 979-3575-41-4
International Federation
Red Cross and Red Crescent SocietiesPertolongan Pertama
Palang Merah Remaja Tingkat Wira
Edisi Pertama : Juni 2008
Hak Cipta © Palang Merah Indonesia Pusat
Pengarah :
Dr . Hj. Ulla Nuchrawaty Usman, MM
Ketua Bidang Penguatan Sumber Daya PMR dan Relawan
Penyusun :
Juliati Susilo  (Markas Pusat PMI)
Asep Mulyadi  (Markas Pusat PMI)
Rina Utami  (Markas Pusat PMI)
Kontributor :
Allan Darwis, dr (TSR MP PMI)
Akbar Wilendra (PMI Pusat)
David Sidabutar , dr (TSR MP PMI)
Dedy Setiawan  (PMI Daerah Kalimantan Timur)
Efi Riana (PMI Daerah Jawa Tengah)
Fajar Bakri  (PMI Daerah Sulawesi Selatan)
N.A Budiratsongko  (PMI Daerah Bali)
Rano Sumarno  (PMI DKI Jakarta)
Seto Eko Purwanto  (TSR MP PMI)
Surya Chandra Nasution (PMI Daerah NAD)
Desain & Layout :
Fajar Bakri (PMI Daerah Sulawesi Selatan)
Editor :
Allan Darwis, dr  (TSR MP PMI)
Rina Utami (Markas Pusat PMI)
Disusun atas dukungan :
Federasi Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional (IFRC)
Palang Merah Denmark
Palang Merah Jepang
Palang Merah Jerman
i
KATA PENGANTAR
Dalam  rangka   meningkatkan  kemampuan Anggota
Remaja  PMI  (Palang  Merah  Indonesia)  untuk mewujudkan
cita-cita dan semangat pengabdian kepada sesama manusia,
PMI  telah  menerbitkan  berbagai  buku  pedoman  sebagai
pegangan  bagi  anggota  PMR Mula,  Madya  dan Wira.  Pada
tahun  2008  telah  diterbitkan  buku  pedoman  untuk  PMR
antara lain: Mengenal Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit
Merah  Internasional,  Pertolongan  Pertama,  Ayo  Siaga
Bencana, PMR Relawan Masa Depan, Remaja Sehat Peduli Sesama, Kesehatan
dan Kesejahteraan Remaja untuk pendidik  sebaya  serta media KIE Donor Darah.
Ciri-ciri  PMR  yang  senantiasa  ceria,  cerdas,  kreatif,  jujur ,  berbagi,
bersahabat dan bertanggung  jawab merupakan kekuatan yang positif dalam
membentuk  generasi  muda  bangsa  Indonesia  yang  peduli  untuk  menolong
sesama  serta peka pada  situasi dan kondisi di  lingkungannya.
Pada  Akhirnya  dengan  mengetahui,  memahami  dan  melaksanakan
pengetahuan  dan  keterampilan  kepalangmerahan  yang  diwujudkan  dalam
kegiatan  Tri  Bakti  PMR  para  anggota  PMR  akan  menjadi  teladan  di
lingkungannya  (peer  leader)  serta kader dan  relawan PMI di masa mendatang...
Jakarta,  Juni 2008
Pengurus Pusat
PALANG MERAH  INDONESIA
Dr . Hj. Ulla Nuchrawaty Usman, MM
Ketua Bidang Penguatan Sumber Daya
PMR dan Relawan
ISBN :978- 979-3575-41-4
International Federation
Red Cross and Red Crescent Societies“Mau berbagi dan menolong
adalah cara kita menunjukkan
bahwa kita peduli”
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Pentingnya Pertolongan Pertama
Alat Perlindungan Diri yang Perlu Disiapkan
Mengenali Anatomi dan Faal Dasar
Penilaian Korban
Cedera Sistem Lunak
Cedera Sistem Otot Rangka
Luka Bakar
Pemindahan Korban
Kedaruratan Medis
Keracunan
   ..............................................................................................   i
.........................................................................................................  ii
..............................................................   1
  .............................................  5
..............................................................  7
............................................................................................  13
..................................................................................... 23
.......................................................................... 27
....................................................................................................... 33
..................................................................................... 37
........................................................................................ 43
....................................................................................................  49“Mau berbagi dan menolong
adalah cara kita menunjukkan
bahwa kita peduli”
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Pentingnya Pertolongan Pertama
Alat Perlindungan Diri yang Perlu Disiapkan
Mengenali Anatomi dan Faal Dasar
Penilaian Korban
Cedera Sistem Lunak
Cedera Sistem Otot Rangka
Luka Bakar
Pemindahan Korban
Kedaruratan Medis
Keracunan
   ..............................................................................................   i
.........................................................................................................  ii
..............................................................   1
  .............................................  5
..............................................................  7
............................................................................................  13
..................................................................................... 23
.......................................................................... 27
....................................................................................................... 33
..................................................................................... 37
........................................................................................ 43
....................................................................................................  49“Maukah menjadi
Penolong Pertama”
Pentingnya
Pertolongan Pertama
1“Maukah menjadi
Penolong Pertama”
Pentingnya
Pertolongan Pertama
1Pentingnya
Pertolongan Pertama
amu pasti udah tau kan kalo kecelakaan dan musibah bisa datang kapan
saja, dimana saja dan menimpa siapa aja. Dalam setiap kejadian  itu
Kpastilah ada penderita cedera baik yang mengalami luka berat maupun
luka  ringan dan membutuhkan Pertolongan Pertama yang cepat dan  tepat.
Tindakan perawatan berdasarkan ilmu kedokteran yang dapat dimiliki
oleh awam atau awam yang terlatih secara khusus. Batasannya adalah sesuai
dengan  sertifikat  yang dimiliki oleh Pelaku Pertolongan Pertama
Penolong yang pertama kali  tiba di  tempat kejadian, yang memiliki
kemampuan dan  terlatih dalam penanganan medis dasar .
1. Menyelamatkan  jiwa penderita
2. Mencegah cacat
3. Memberikan  rasa nyaman dan menunjang proses penyembuhan
Seorang  petugas  Pertolongan  Pertama  ternyata  ada  aturan  undang-
undangannya  lho…
a. Memberikan Pertolongan  :
Pasal 531 K U H P
Barang Siapa Menyaksikan Sendiri ada orang dalam keadaan bahaya maut,
lalai memberikan  atau mengadakan  pertolongan  kepadanya  sipenderita
sedang pertolongan itu dapat diberikannya atau diadakannya dengan tidak
Pertolongan  Pertama  yaitu  pemberian  pertolongan  segera  kepada
penderita  sakit  atau  cedera/kecelakaan  yang memerlukan  penanganan
medis dasar .
Tentang Medis Dasar ...
Ini dia yang disebut PENOLONG PERTAMA
Tujuan Pertolongan Pertama:
Dasar Hukum
2
akan menguatirkan, bahwa  ia  sendiri atau orang  lain akan kena bahaya
dihukum  kurungan  selama-lamanya  tiga  bulan  atau  denda  sebanyak-
banyaknya Rp 4.500,-
Jika orang yang perlu ditolong itu mati diancam dengan sangsi KUHP 45,
165, 187, 304  s, 478, 525, 566.
b. Kerahasiaan  :
Pasal 322 K U H P
1. Barang  siapa  dengan  sengaja  membuka  suatu  rahasia  yang  wajib
menyimpannya  oleh  karena  jabatan  aau  pekerjaannya  baik  yang
sekarang maupun yang dahulu dipidana dengan pidana penjara selama-
lamanya 9 bulan atau denda  sebanyak-banyaknya Rp 9.000,-
2. Jika kejahatan itu dilakukan yang tertentu, maka perbuatan itu hanya
dapat dituntut atas pengaduan orang  lain.
Ada  dua  bentuk  persetujuan  atau  ijin  bagi  penolong  untuk  melakukan
tindakan:
a. Persetujuan yang dianggap diberikan atau  tersirat
Adalah persetujuan yang umum diberikan dalam keadaan penderita
sadar atau normal.
b. Persetujuan yang dinyatakan
Adalah persetujuan yang dinyatakan secara lisan atau secara tertulis
oleh penderita  itu  sendiri.
PENTING!
Penolong juga perlu minta izin sebelum menolong
Persetujuan Tindakan Pertolongan
3Pentingnya
Pertolongan Pertama
amu pasti udah tau kan kalo kecelakaan dan musibah bisa datang kapan
saja, dimana saja dan menimpa siapa aja. Dalam setiap kejadian  itu
Kpastilah ada penderita cedera baik yang mengalami luka berat maupun
luka  ringan dan membutuhkan Pertolongan Pertama yang cepat dan  tepat.
Tindakan perawatan berdasarkan ilmu kedokteran yang dapat dimiliki
oleh awam atau awam yang terlatih secara khusus. Batasannya adalah sesuai
dengan  sertifikat  yang dimiliki oleh Pelaku Pertolongan Pertama
Penolong yang pertama kali  tiba di  tempat kejadian, yang memiliki
kemampuan dan  terlatih dalam penanganan medis dasar .
1. Menyelamatkan  jiwa penderita
2. Mencegah cacat
3. Memberikan  rasa nyaman dan menunjang proses penyembuhan
Seorang  petugas  Pertolongan  Pertama  ternyata  ada  aturan  undang-
undangannya  lho…
a. Memberikan Pertolongan  :
Pasal 531 K U H P
Barang Siapa Menyaksikan Sendiri ada orang dalam keadaan bahaya maut,
lalai memberikan  atau mengadakan  pertolongan  kepadanya  sipenderita
sedang pertolongan itu dapat diberikannya atau diadakannya dengan tidak
Pertolongan  Pertama  yaitu  pemberian  pertolongan  segera  kepada
penderita  sakit  atau  cedera/kecelakaan  yang memerlukan  penanganan
medis dasar .
Tentang Medis Dasar ...
Ini dia yang disebut PENOLONG PERTAMA
Tujuan Pertolongan Pertama:
Dasar Hukum
2
akan menguatirkan, bahwa  ia  sendiri atau orang  lain akan kena bahaya
dihukum  kurungan  selama-lamanya  tiga  bulan  atau  denda  sebanyak-
banyaknya Rp 4.500,-
Jika orang yang perlu ditolong itu mati diancam dengan sangsi KUHP 45,
165, 187, 304  s, 478, 525, 566.
b. Kerahasiaan  :
Pasal 322 K U H P
1. Barang  siapa  dengan  sengaja  membuka  suatu  rahasia  yang  wajib
menyimpannya  oleh  karena  jabatan  aau  pekerjaannya  baik  yang
sekarang maupun yang dahulu dipidana dengan pidana penjara selama-
lamanya 9 bulan atau denda  sebanyak-banyaknya Rp 9.000,-
2. Jika kejahatan itu dilakukan yang tertentu, maka perbuatan itu hanya
dapat dituntut atas pengaduan orang  lain.
Ada  dua  bentuk  persetujuan  atau  ijin  bagi  penolong  untuk  melakukan
tindakan:
a. Persetujuan yang dianggap diberikan atau  tersirat
Adalah persetujuan yang umum diberikan dalam keadaan penderita
sadar atau normal.
b. Persetujuan yang dinyatakan
Adalah persetujuan yang dinyatakan secara lisan atau secara tertulis
oleh penderita  itu  sendiri.
PENTING!
Penolong juga perlu minta izin sebelum menolong
Persetujuan Tindakan Pertolongan
3Seorang  Penolong  Pertama  mempunyai  KEWAJIBAN  sebagai
berikut:
Kualifikasi Penolong Pertama  :
è Menjaga  keselamatan  diri,  anggota  tim,  penderita  dan  orang  di
sekitarnya
è Menjangkau penderita
è Mengenali dan mengatasi masalah yang mengancam nyawa
è Meminta bantuan /  rujukan
è Memberikan  pertolongan  dengan  cepat  dan  tepat  sesuai  keadaan
penderita
è Membantu penolong yang  lain
è Menjaga kerahasiaan medis penderita
è Melakukan komunikasi dengan petugas  lain yang  terlibat
è Mempersiapkan penderita untuk ditransportasi  / dirujuk  ke  fasilitas
kesehatan
è Jujur dan bertanggungjawab
è Profesional
è Mempunyai kematangan emosi
è Mampu bersosialisasi
è Kemampuan nyata  terukur  sesuai  sertifikasi
è Mempunyai kondisi  fisik baik
è Mempunyai  rasa bangga
4
Alat Perlindungan Diri (APD)
Yang perlu disiapkan
5Seorang  Penolong  Pertama  mempunyai  KEWAJIBAN  sebagai
berikut:
Kualifikasi Penolong Pertama  :
è Menjaga  keselamatan  diri,  anggota  tim,  penderita  dan  orang  di
sekitarnya
è Menjangkau penderita
è Mengenali dan mengatasi masalah yang mengancam nyawa
è Meminta bantuan /  rujukan
è Memberikan  pertolongan  dengan  cepat  dan  tepat  sesuai  keadaan
penderita
è Membantu penolong yang  lain
è Menjaga kerahasiaan medis penderita
è Melakukan komunikasi dengan petugas  lain yang  terlibat
è Mempersiapkan penderita untuk ditransportasi  / dirujuk  ke  fasilitas
kesehatan
è Jujur dan bertanggungjawab
è Profesional
è Mempunyai kematangan emosi
è Mampu bersosialisasi
è Kemampuan nyata  terukur  sesuai  sertifikasi
è Mempunyai kondisi  fisik baik
è Mempunyai  rasa bangga
4
Alat Perlindungan Diri (APD)
Yang perlu disiapkan
5Alat Perlindungan Diri (APD)
Yang Perlu Disiapkan
ebagai pelaku PP , kita juga harus mengutamakan keselamatan diri
Ssendiri. Jadi, kita memerlukan Alat Perlindungan Diri (APD).
APD itu adalah alat yang digunakan agar kita tidak tertular penyakit. Alat
perlindungan diri tidak perlu mahal.
Contohnya :
- Sarung tangan lateks
- Masker penolong
- Kacamata pelindung
Selain APD, dalam melakukan PP kita juga memerlukan beberapa peralatan.
Misalnya :
- Kasa Steril
- Pembalut gulung / perban
- Pembalut perekat / plester
- Gunting pembalut
- Bidai - Alkohol 70%
- Pinset - Kapas
- Senter
- Selimut
Kamu Harus Tau!
Darah dan semua cairan tubuh bisa  menularkan penyakit...!
6 7Alat Perlindungan Diri (APD)
Yang Perlu Disiapkan
ebagai pelaku PP , kita juga harus mengutamakan keselamatan diri
Ssendiri. Jadi, kita memerlukan Alat Perlindungan Diri (APD).
APD itu adalah alat yang digunakan agar kita tidak tertular penyakit. Alat
perlindungan diri tidak perlu mahal.
Contohnya :
- Sarung tangan lateks
- Masker penolong
- Kacamata pelindung
Selain APD, dalam melakukan PP kita juga memerlukan beberapa peralatan.
Misalnya :
- Kasa Steril
- Pembalut gulung / perban
- Pembalut perekat / plester
- Gunting pembalut
- Bidai - Alkohol 70%
- Pinset - Kapas
- Senter
- Selimut
Kamu Harus Tau!
Darah dan semua cairan tubuh bisa  menularkan penyakit...!
6 7alam melakukan Pertolongan Pertama (PP), Kita juga harus tahu apa itu
DAnatomi dan Faal Dasar .
Adalah  posisi  dimana  tubuh  kita
berdiri  tegak,  kedua  lengan  di
samping  tubuh,  telapak  tangan
menghadap ke depan.
Berdasarkan  posisi  anatomis  ini
dikenal ada tiga bidang khayal yang
membagi  tubuh  menjadi  dua
bagian, yaitu:
1. Bidang Medial
Bidang khayal  yang membagi
tubuh menjadi dua, yaitu kiri
dan kanan
2. Bidang Frontal
Bidang  khayal  yang membagi
t u b u h   me n j a d i   d e p a n
(anterior)  dan  belakang
(posterior)
3. Bidang Transversal
Bidang  khayal  yang membagi
tubuh menjadi dua, yaitu atas
( s u p e r i o r )   d a n   b awa h
(inferior).
Anatomi adalah ilmu urai tubuh. Yaitu ilmu yang mempelajari susunan
dan bentuk tubuh. Sedangkan ilmu faal yaitu ilmu yang mempelajari
fungsi bagian dari alat atau jaringan tubuh disebut Fisiologi.
POSISI  ANATOMIS
8
1. Kepala
2. Leher
3. Batang Tubuh
4.  Anggota Gerak  Atas
5.  Anggota Gerak Bawah
Terdiri dari  :
Tengkorak, wajah dan  rahang bawah
Terdiri dari  :
Dada, perut, punggung dan panggul
Terdiri dari  :
? Sendi bahu
? Lengan atas
? Siku
? Lengan bawah
? Pergelangan  tangan
? Tangan
Terdiri dari  :
? Sendi panggul
? Tungkai atas  (paha)
? Lutut
? Tungkai bawah
? Pergelangan kaki
? Kaki
BAGIAN-BAGIAN TUBUH MANUSIA
Tubuh  manusia  dilindungi  oleh  kulit  dan  diperkuat  oleh  rangka.
Umumnya  tubuh manusia dibagi menjadi 5 bagian, yaitu  :
9alam melakukan Pertolongan Pertama (PP), Kita juga harus tahu apa itu
DAnatomi dan Faal Dasar .
Adalah  posisi  dimana  tubuh  kita
berdiri  tegak,  kedua  lengan  di
samping  tubuh,  telapak  tangan
menghadap ke depan.
Berdasarkan  posisi  anatomis  ini
dikenal ada tiga bidang khayal yang
membagi  tubuh  menjadi  dua
bagian, yaitu:
1. Bidang Medial
Bidang khayal  yang membagi
tubuh menjadi dua, yaitu kiri
dan kanan
2. Bidang Frontal
Bidang  khayal  yang membagi
t u b u h   me n j a d i   d e p a n
(anterior)  dan  belakang
(posterior)
3. Bidang Transversal
Bidang  khayal  yang membagi
tubuh menjadi dua, yaitu atas
( s u p e r i o r )   d a n   b awa h
(inferior).
Anatomi adalah ilmu urai tubuh. Yaitu ilmu yang mempelajari susunan
dan bentuk tubuh. Sedangkan ilmu faal yaitu ilmu yang mempelajari
fungsi bagian dari alat atau jaringan tubuh disebut Fisiologi.
POSISI  ANATOMIS
8
1. Kepala
2. Leher
3. Batang Tubuh
4.  Anggota Gerak  Atas
5.  Anggota Gerak Bawah
Terdiri dari  :
Tengkorak, wajah dan  rahang bawah
Terdiri dari  :
Dada, perut, punggung dan panggul
Terdiri dari  :
? Sendi bahu
? Lengan atas
? Siku
? Lengan bawah
? Pergelangan  tangan
? Tangan
Terdiri dari  :
? Sendi panggul
? Tungkai atas  (paha)
? Lutut
? Tungkai bawah
? Pergelangan kaki
? Kaki
BAGIAN-BAGIAN TUBUH MANUSIA
Tubuh  manusia  dilindungi  oleh  kulit  dan  diperkuat  oleh  rangka.
Umumnya  tubuh manusia dibagi menjadi 5 bagian, yaitu  :
9TENTANG RONGGA
1. Rongga Tengkorak
2. Rongga Tulang Belakang
3. Rongga Dada
4. Rongga Perut
5. Rongga Panggul
Selain pembagian tubuh, ternyata tubuh kita terdapat 5 (lima) buah rongga,
yaitu  :
    Rongga  ini berisi otak dan melindunginya.
Berisi bumbung syaraf atau “spinal cord”
terbentuk  dari  rongga-rongga  tulang
belakang  menyatu  membentuk  suatu
kolom.
Sering  juga  disebut  rongga  toraks.
Dilindungi  oleh  tulang-tulang  rusuk,
berisi  jantung,  paru-paru,  pembuluh
darah  besar ,  kerongkongan  dan  saluran
pernapasan.
Rongga ini terletak diantara rongga dada
dan rongga panggul. Dalam dunia medis
dikenal dengan  istilah abdomen. Di dalam
rongga  ini  terdapat  berbagai  organ
pencernaan  dan  kelenjar  seperti
lambung,  usus,  limpa,  hati,  empedu,
pancreas dan  lainnya.
Rongga ini dibentuk oleh tulang – tulang
panggul, berisi kandung kemih, sebagian
usus besar dan organ  reproduksi dalam.
10
SISTEM TUBUH
Sistem  tubuh  adalah  susunan  dari  organ-organ  yang  mempunyai  fungsi
tertentu.  Ada beberapa  sistem pada  tubuh manusia  :
1. Sistem Rangka  (Kerangka/Skeleton)
Fungsi  rangka:
? Menopang bagian  tubuh
? Melindungi organ  tubuh
? Tempat melekat otot dan pergerakan  tubuh
? Memberi bentuk  tubuh
2. Sistem Otot  (Muskularis)
Merupakan  suatu organ atau alat yang berfungsi menggerakkan  tubuh
3. Sistem Pernapasan  (Respirasi)
Ada dua  sistem pernapasan:
a.  Pernapasan Dalam
Adalah pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida  yang  terjadi dalam
Jaringan.
b. Pernapasan Luar
  Adalah pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida didalam paru-paru.
4. Sistem Peredaran Darah
Peredaran darah  terdiri  :
- Peredaran darah kecil  :
Jantung   Paru-paru (terjadi pengambilan oksigen dan pembuangan gas
karbon dioksida)  Jantung.
- Peredaran darah besar  :
Jantung  pembuluh nadi   semua bagian  tubuh  (terjadi pemberian oksigen
serta pengambilan zat  sampah di kapiler)  Pembuluh balik  Jantung.
5. Sistem Saraf  (Nervus)
Organ yang berfungsi untuk melakukan koordinasi dan kerjasama dengan
bagian  tubuh.
6. Sistem Pencernaan  (Digestif)
Saluran yang menerima makanan dari  luar untuk diserap oleh tubuh dengan
jalan dicerna  ( proses  telan,  kunyah dan mencampur  ) dengan bantuan
enzim dan  zat cair mulai mulut  sampai anus.
11TENTANG RONGGA
1. Rongga Tengkorak
2. Rongga Tulang Belakang
3. Rongga Dada
4. Rongga Perut
5. Rongga Panggul
Selain pembagian tubuh, ternyata tubuh kita terdapat 5 (lima) buah rongga,
yaitu  :
    Rongga  ini berisi otak dan melindunginya.
Berisi bumbung syaraf atau “spinal cord”
terbentuk  dari  rongga-rongga  tulang
belakang  menyatu  membentuk  suatu
kolom.
Sering  juga  disebut  rongga  toraks.
Dilindungi  oleh  tulang-tulang  rusuk,
berisi  jantung,  paru-paru,  pembuluh
darah  besar ,  kerongkongan  dan  saluran
pernapasan.
Rongga ini terletak diantara rongga dada
dan rongga panggul. Dalam dunia medis
dikenal dengan  istilah abdomen. Di dalam
rongga  ini  terdapat  berbagai  organ
pencernaan  dan  kelenjar  seperti
lambung,  usus,  limpa,  hati,  empedu,
pancreas dan  lainnya.
Rongga ini dibentuk oleh tulang – tulang
panggul, berisi kandung kemih, sebagian
usus besar dan organ  reproduksi dalam.
10
SISTEM TUBUH
Sistem  tubuh  adalah  susunan  dari  organ-organ  yang  mempunyai  fungsi
tertentu.  Ada beberapa  sistem pada  tubuh manusia  :
1. Sistem Rangka  (Kerangka/Skeleton)
Fungsi  rangka:
? Menopang bagian  tubuh
? Melindungi organ  tubuh
? Tempat melekat otot dan pergerakan  tubuh
? Memberi bentuk  tubuh
2. Sistem Otot  (Muskularis)
Merupakan  suatu organ atau alat yang berfungsi menggerakkan  tubuh
3. Sistem Pernapasan  (Respirasi)
Ada dua  sistem pernapasan:
a.  Pernapasan Dalam
Adalah pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida  yang  terjadi dalam
Jaringan.
b. Pernapasan Luar
  Adalah pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida didalam paru-paru.
4. Sistem Peredaran Darah
Peredaran darah  terdiri  :
- Peredaran darah kecil  :
Jantung   Paru-paru (terjadi pengambilan oksigen dan pembuangan gas
karbon dioksida)  Jantung.
- Peredaran darah besar  :
Jantung  pembuluh nadi   semua bagian  tubuh  (terjadi pemberian oksigen
serta pengambilan zat  sampah di kapiler)  Pembuluh balik  Jantung.
5. Sistem Saraf  (Nervus)
Organ yang berfungsi untuk melakukan koordinasi dan kerjasama dengan
bagian  tubuh.
6. Sistem Pencernaan  (Digestif)
Saluran yang menerima makanan dari  luar untuk diserap oleh tubuh dengan
jalan dicerna  ( proses  telan,  kunyah dan mencampur  ) dengan bantuan
enzim dan  zat cair mulai mulut  sampai anus.
117. Sistem Kelenjar Buntu  (Endokrin)
Kelenjar yang mengirimkan hasil sekresinya ( produknya ) kedalam darah
dalam  jaringan  kelenjar  tampa  melalui  saluran  dan  hasil  sekresi  ini
disebut hormon.
8. Sistem Kemih  (Urinaria)
Proses penyaringan darah untuk menyerap zat yang digunakan  tubuh yang
membebaskan dari  zat yang  tidak digunakan.
9. Kulit
Adalah lapisan jaringan pada bagian luar yang menutupi dan melindungi
permukaan  tubuh  dan  yang  berhubungan  dengan  selaput  lendir  yang
melapisi  rongga-rongga,  lubang masuk.
10. Panca  Indera
Pancaindera  adalah  organ  untuk  menerima  jenis  rangsangan  atau
stimulus  tertentu. Terdiri dari  :
? Indera Penglihatan  (Mata)
? Indera Pendengaran  (Telinga)
? Indera Penciuman  (Hidung)
? Indera Pengecap  (Lidah)
? Indera Perasa/Peraba  (Kulit)
11. Sistem Reproduksi
Terdiri dari Sistem  reproduksi Pria dan Sistem  reproduksi Wanita.
12
Penilaian Korban
137. Sistem Kelenjar Buntu  (Endokrin)
Kelenjar yang mengirimkan hasil sekresinya ( produknya ) kedalam darah
dalam  jaringan  kelenjar  tampa  melalui  saluran  dan  hasil  sekresi  ini
disebut hormon.
8. Sistem Kemih  (Urinaria)
Proses penyaringan darah untuk menyerap zat yang digunakan  tubuh yang
membebaskan dari  zat yang  tidak digunakan.
9. Kulit
Adalah lapisan jaringan pada bagian luar yang menutupi dan melindungi
permukaan  tubuh  dan  yang  berhubungan  dengan  selaput  lendir  yang
melapisi  rongga-rongga,  lubang masuk.
10. Panca  Indera
Pancaindera  adalah  organ  untuk  menerima  jenis  rangsangan  atau
stimulus  tertentu. Terdiri dari  :
? Indera Penglihatan  (Mata)
? Indera Pendengaran  (Telinga)
? Indera Penciuman  (Hidung)
? Indera Pengecap  (Lidah)
? Indera Perasa/Peraba  (Kulit)
11. Sistem Reproduksi
Terdiri dari Sistem  reproduksi Pria dan Sistem  reproduksi Wanita.
12
Penilaian Korban
13Penilaian Korban
APA YANG HARUS KITA LAKUKAN KETIKA MENEMUKAN KORBAN?
Perhatikan  :
Tindakan penilaian korban  terdiri dari  :
1.  Penilaian keadaan
Pada saat sampai di lokasi kejadian hal yang pertama kali harus dilakukan
adalah menilai keadaan sekitar . Apakah aman atau tidak bagi dirinya. Jika
ragu  lebih baik minta bantuan kepada orang dewasa.
? Bagaimana kondisi pada  saat  itu  ?
? Kemungkinan apa  saja yang akan  terjadi  ?
? Bagaimana mengatasinya  ?
14
Di   lokasi
Secara umum  tugas  seorang penolong  saat  tiba di  lokasi adalah:
  - Memastikan keselamatan penolong, penderita, dan orang orang disekitar
lokasi kejadian
- Penolong harus memperkenalkan diri, bila memungkinkan
- Menentukan keadaan umum kejadian  ( mekanisme cedera  )
- Mengenali dan mengatasi gangguan cedera yang mengancam nyawa
- Stabilkan penderita dan meneruskan pemantauan
- Minta bantuan bila diperlukan
Dalam melakukan tugas sebagai penolong, juga diperlukan berbagai informasi
untuk menunjang penilaian. Tahukah kamu,  informasi dapat kita peroleh dari:
- Kejadian  itu  sendiri
- Penderita  (bila  sadar)
- Keluarga  (Saksi)
- Mekanisme kejadian
- Perubahan bentuk yang nyata  ( cedera yang  jelas  )
- Gejala atau  tanda khas  suatu cedera atau penyakit.
INGAT !
Amankan diri sendiri terlebih dahulu,
 keselamatan penolong nomor 1
15
2.  Penilaian dini
Pada saat menghadapi penderita, kita perlu menentukan kondisi penderita
secara umum. Hal-hal yang ditentukan yaitu  :
a. Kesan umum
Langkah  ini digunakan untuk menentukan apakah penderita merupakan
kasus  trauma atau kasus medis. Perbedaannya adalah  sebagai berikut.
-Kasus Trauma  :Kasus  yang  disebabkan  oleh  suatu  ruda-paksa
Mempunyai  tanda-tanda  yang  jelas  dan  terlihat  da
atau  teraba.  Misalnya  luka  terbuka,  memar ,  patah
tulang da  lain  sebagainya
-Kasus Medis  :Kasus yang diderita seseorang tanpa ada riwayat ruda-
paksa. Contohnya  sesak napas, pingsan.
b. Memeriksa kesadaran
Ada empat  tingkatan kesadaran penderita, yaitu  :
1. Awas =   Alert
2. Suara =  Voice
3. Nyeri =  Pain
4. Tidak Respon =  Un Respon
c. Memastikan jalan napas terbuka dengan baik
Jika penderita tidak
respon gunakan teknik
angkat dagu dan tekan
dahi.
d. Untuk menilai pernapasan
Setelah jalan napas berjalan dengan baik maka penolong harus
menilai pernapasan penderita dengan cara :
? Lihat
? Dengar
? Rasakan
selalu ingat ASNT = AVPUPenilaian Korban
APA YANG HARUS KITA LAKUKAN KETIKA MENEMUKAN KORBAN?
Perhatikan  :
Tindakan penilaian korban  terdiri dari  :
1.  Penilaian keadaan
Pada saat sampai di lokasi kejadian hal yang pertama kali harus dilakukan
adalah menilai keadaan sekitar . Apakah aman atau tidak bagi dirinya. Jika
ragu  lebih baik minta bantuan kepada orang dewasa.
? Bagaimana kondisi pada  saat  itu  ?
? Kemungkinan apa  saja yang akan  terjadi  ?
? Bagaimana mengatasinya  ?
14
Di   lokasi
Secara umum  tugas  seorang penolong  saat  tiba di  lokasi adalah:
  - Memastikan keselamatan penolong, penderita, dan orang orang disekitar
lokasi kejadian
- Penolong harus memperkenalkan diri, bila memungkinkan
- Menentukan keadaan umum kejadian  ( mekanisme cedera  )
- Mengenali dan mengatasi gangguan cedera yang mengancam nyawa
- Stabilkan penderita dan meneruskan pemantauan
- Minta bantuan bila diperlukan
Dalam melakukan tugas sebagai penolong, juga diperlukan berbagai informasi
untuk menunjang penilaian. Tahukah kamu,  informasi dapat kita peroleh dari:
- Kejadian  itu  sendiri
- Penderita  (bila  sadar)
- Keluarga  (Saksi)
- Mekanisme kejadian
- Perubahan bentuk yang nyata  ( cedera yang  jelas  )
- Gejala atau  tanda khas  suatu cedera atau penyakit.
INGAT !
Amankan diri sendiri terlebih dahulu,
 keselamatan penolong nomor 1
15
2.  Penilaian dini
Pada saat menghadapi penderita, kita perlu menentukan kondisi penderita
secara umum. Hal-hal yang ditentukan yaitu  :
a. Kesan umum
Langkah  ini digunakan untuk menentukan apakah penderita merupakan
kasus  trauma atau kasus medis. Perbedaannya adalah  sebagai berikut.
-Kasus Trauma  :Kasus  yang  disebabkan  oleh  suatu  ruda-paksa
Mempunyai  tanda-tanda  yang  jelas  dan  terlihat  da
atau  teraba.  Misalnya  luka  terbuka,  memar ,  patah
tulang da  lain  sebagainya
-Kasus Medis  :Kasus yang diderita seseorang tanpa ada riwayat ruda-
paksa. Contohnya  sesak napas, pingsan.
b. Memeriksa kesadaran
Ada empat  tingkatan kesadaran penderita, yaitu  :
1. Awas =   Alert
2. Suara =  Voice
3. Nyeri =  Pain
4. Tidak Respon =  Un Respon
c. Memastikan jalan napas terbuka dengan baik
Jika penderita tidak
respon gunakan teknik
angkat dagu dan tekan
dahi.
d. Untuk menilai pernapasan
Setelah jalan napas berjalan dengan baik maka penolong harus
menilai pernapasan penderita dengan cara :
? Lihat
? Dengar
? Rasakan
selalu ingat ASNT = AVPUe. Menilai denyut nadi
Sebelum melakukannya, kita lihat dulu kondisi korban apakah sadar atau
tidak. Jika sadar , cara yang digunakan adalah dengan meraba nadi
pergelangan tangan (radial). Sedangkan bagi korban yang tidak sadar ,
nadi yang  diperiksa adalah di bagian leher (Carotis)
f. Hubungi Bantuan
Usahakan untuk segera minta bantuan rujukan. Kita bisa meminta
bantuan kepada orang lain atau melakukannya sendiri. Misalnya dengan
telepon.
Korban Sadar Korban Tidak Sadar
JANGAN LUPA!!!
Catat Nomor Telepon Penting Darurat di tempatmu...
16
3.  Pemeriksaan Fisik
Tindakan  ini melibatkan penglihatan, perabaan dan pendengaran.
Tanda  apa  saja  yang  perlu  kita  temukan  saat melakukan  pemeriksaan
fisik???
1.  Apakah ada  bentuk pada bagian  tubuh  si korban?
2.  Apakah ada  terbuka  (terlihat  jelas) pada  tubuh korban?
3.  Apakah korban merasakan  saat bagian  tubuhnya kita  raba
atau  tekan?
4.  Apakah ada  pada  tubuh korban?
Agar  lebih  mudah  mengingatnya,  kita  menyebut  tanda-tanda
tersebut dengan  isilah  .
Untuk pemeriksaan  lebih  lanjut kondisi korban,
perlu dilakukan pemeriksaan yang  lebih  lengkap
 dari ujung kepala  sampai ujung kaki.
1. Kepala
Ê Telinga
Ê Hidung
Ê Mata
Ê Mulut
2. Leher
3. Dada
4. Perut
5. Punggung
6. Panggul
7. Anggota gerak atas
dan bawah.
Perubahan
Luka
Nyeri
Bengkak
PLNB
17
PENTING!
Pada pemeriksaan anggota
gerak selain PLNB juga
lakukan pemeriksaan gerakan
sensasi dan sirkulasi.e. Menilai denyut nadi
Sebelum melakukannya, kita lihat dulu kondisi korban apakah sadar atau
tidak. Jika sadar , cara yang digunakan adalah dengan meraba nadi
pergelangan tangan (radial). Sedangkan bagi korban yang tidak sadar ,
nadi yang  diperiksa adalah di bagian leher (Carotis)
f. Hubungi Bantuan
Usahakan untuk segera minta bantuan rujukan. Kita bisa meminta
bantuan kepada orang lain atau melakukannya sendiri. Misalnya dengan
telepon.
Korban Sadar Korban Tidak Sadar
JANGAN LUPA!!!
Catat Nomor Telepon Penting Darurat di tempatmu...
16
3.  Pemeriksaan Fisik
Tindakan  ini melibatkan penglihatan, perabaan dan pendengaran.
Tanda  apa  saja  yang  perlu  kita  temukan  saat melakukan  pemeriksaan
fisik???
1.  Apakah ada  bentuk pada bagian  tubuh  si korban?
2.  Apakah ada  terbuka  (terlihat  jelas) pada  tubuh korban?
3.  Apakah korban merasakan  saat bagian  tubuhnya kita  raba
atau  tekan?
4.  Apakah ada  pada  tubuh korban?
Agar  lebih  mudah  mengingatnya,  kita  menyebut  tanda-tanda
tersebut dengan  isilah  .
Untuk pemeriksaan  lebih  lanjut kondisi korban,
perlu dilakukan pemeriksaan yang  lebih  lengkap
 dari ujung kepala  sampai ujung kaki.
1. Kepala
Ê Telinga
Ê Hidung
Ê Mata
Ê Mulut
2. Leher
3. Dada
4. Perut
5. Punggung
6. Panggul
7. Anggota gerak atas
dan bawah.
Perubahan
Luka
Nyeri
Bengkak
PLNB
17
PENTING!
Pada pemeriksaan anggota
gerak selain PLNB juga
lakukan pemeriksaan gerakan
sensasi dan sirkulasi.4. PEMERIKSAAN DENYUT NADI
Setiap  kali  jantung berdenyut maka pembuluh nadi akan melebar dan
berkonstraksi  saat darah melaluinya  . Nadi adalah gelombang  tekanan
yang dihasilkan oleh denyut  jantung
Denyut nadi dapat diperiksa di bagian  :
- Leher  (Pembuluh nadi  leher/  Arteri karotis  )
- Lengan atas  (Pembuluh nadi  lengan atas/Arteri brakialis)
- Pergelangan  tangan  (Pembuluh nadi pergelangan  tangan/A.  radialis)
- Lipat paha  (Pembuluh nadi  lipat paha/  A.femoralis)
Cara memeriksa nadi:
- Pasien berbaring atau duduk dengan  tenang
- Raba nadi yang akan diperiksa dengan  telunjuk dan  jari  tengah
- Tekan  sedikit  sampai  nadi  teraba  ,  lalu  mulai  menghitung  sambil
melihat penunjuk detik pada  jam  .
- Bila  denyut  nadi  teratur ,  nadi
diperiksa  selama  15  detik  dan
h a s i l n y a   d i k a l i k a n   4   u n t u k
mendapatkan denyut nadi permenit.
Bila denyut nadi tidak teratur , harus
diukur  selama 60 detik
- Laporkan  juga  teratur  atau  tidak,
kuat  atau  lemah  denyut  nadi
penderita
Denyut Nadi
Bayi : 120  – 150 X/menit
Anak  : 80  – 150 X/menit
Dewasa : 60  – 90 X/menit
18
5. PEMERIKSAAN PERNAPASAN
     
Pada  penderita  sadar  jangan  sampai  penderita  mengetahui  bahwa
frekwensi pernapasannya sedang dihitung. Genggam tangan penderita  lalu
letakkan diatas diatas dada atau perut penderita,  lalu amati gerakkan naik
turunnya.
Satu  pernapasan  adalah  satu  kali  menghirup  napas  dan  satu  kali
mengeluarkan  napas  (satu  kali  gerakan  naik  dan  turun).  Pernapasan
dihitung selama 30 detik,  lalu dikalikan 2 untuk mendapatakan frekuesi
pernapasan permenit.
Frekwensi Pernapasan
Bayi : 25  – 50 X/menit
Anak  : 15  – 30 X/menit
Dewasa : 12  – 20 X/menit
6. PEMERIKSAAN SUHU
Pada pemeriksaan suhu tubuh cukup diperoleh data suhu relatif. Apakah
ada peningkatan atau penurunan  suhu yang dilakukan dengan perabaan
dengan menggunakan punggung  tangan pada dahi atau  leher .
Kelembaban kulit  juga harus dinilai  (berkeringat/kering)
Pucat
Dapat  terjadi akibat gangguan peredaran darah
Kemerahan
Tekanan  darah  tinggi,  keracunan  alcohol,  luka  bakar ,
demam, penyakit  infeksi
Kebiruan  (sianossi)
Kurangnya  oksigen  dalam
darah.
Kekuningan
Sering  merupakan  tanda
gangguan hati
Biru kehitaman
Tanda perdarahan bawah kulit
Warna kulit  juga perlu dinilai.
19
Suhu tubuh normal 37° C4. PEMERIKSAAN DENYUT NADI
Setiap  kali  jantung berdenyut maka pembuluh nadi akan melebar dan
berkonstraksi  saat darah melaluinya  . Nadi adalah gelombang  tekanan
yang dihasilkan oleh denyut  jantung
Denyut nadi dapat diperiksa di bagian  :
- Leher  (Pembuluh nadi  leher/  Arteri karotis  )
- Lengan atas  (Pembuluh nadi  lengan atas/Arteri brakialis)
- Pergelangan  tangan  (Pembuluh nadi pergelangan  tangan/A.  radialis)
- Lipat paha  (Pembuluh nadi  lipat paha/  A.femoralis)
Cara memeriksa nadi:
- Pasien berbaring atau duduk dengan  tenang
- Raba nadi yang akan diperiksa dengan  telunjuk dan  jari  tengah
- Tekan  sedikit  sampai  nadi  teraba  ,  lalu  mulai  menghitung  sambil
melihat penunjuk detik pada  jam  .
- Bila  denyut  nadi  teratur ,  nadi
diperiksa  selama  15  detik  dan
h a s i l n y a   d i k a l i k a n   4   u n t u k
mendapatkan denyut nadi permenit.
Bila denyut nadi tidak teratur , harus
diukur  selama 60 detik
- Laporkan  juga  teratur  atau  tidak,
kuat  atau  lemah  denyut  nadi
penderita
Denyut Nadi
Bayi : 120  – 150 X/menit
Anak  : 80  – 150 X/menit
Dewasa : 60  – 90 X/menit
18
5. PEMERIKSAAN PERNAPASAN
     
Pada  penderita  sadar  jangan  sampai  penderita  mengetahui  bahwa
frekwensi pernapasannya sedang dihitung. Genggam tangan penderita  lalu
letakkan diatas diatas dada atau perut penderita,  lalu amati gerakkan naik
turunnya.
Satu  pernapasan  adalah  satu  kali  menghirup  napas  dan  satu  kali
mengeluarkan  napas  (satu  kali  gerakan  naik  dan  turun).  Pernapasan
dihitung selama 30 detik,  lalu dikalikan 2 untuk mendapatakan frekuesi
pernapasan permenit.
Frekwensi Pernapasan
Bayi : 25  – 50 X/menit
Anak  : 15  – 30 X/menit
Dewasa : 12  – 20 X/menit
6. PEMERIKSAAN SUHU
Pada pemeriksaan suhu tubuh cukup diperoleh data suhu relatif. Apakah
ada peningkatan atau penurunan  suhu yang dilakukan dengan perabaan
dengan menggunakan punggung  tangan pada dahi atau  leher .
Kelembaban kulit  juga harus dinilai  (berkeringat/kering)
Pucat
Dapat  terjadi akibat gangguan peredaran darah
Kemerahan
Tekanan  darah  tinggi,  keracunan  alcohol,  luka  bakar ,
demam, penyakit  infeksi
Kebiruan  (sianossi)
Kurangnya  oksigen  dalam
darah.
Kekuningan
Sering  merupakan  tanda
gangguan hati
Biru kehitaman
Tanda perdarahan bawah kulit
Warna kulit  juga perlu dinilai.
19
Suhu tubuh normal 37° CRIWAYAT PENDERITA
Untuk mengetahui penyebab atau pencetus  suatu kejadian, mekanisme
kejadian atau perjalanan suatu penyakit maka diperlukan wawancara yang
dapat  dilakukan  dengan  penderita,  keluarganya  atau  saksi  mata.  Riwat
penderita ini sangat penting pada kasus medis.Untuk memudahkan, dikenal
akronim KOMPAK  .
K =  Keluhan utama
    Sesuatu yang sangat dikeluhkan penderita . Gejala adalah hal-hal yang
hanya  dapat  dirasakan  oleh  penderita  misalnya  nyeri,  pusing.  Tanda
adalah hal-hal yang dapat diamati oleh orang  lain . Saat melakukan Tanya
jawab hindari jawaban YA atau TIDAK. Usahakan memberikan pertanyaan
terbuka  .
O =  Obat  – obatan yang diminum
Tanyakan apakah penderita sedang dalam proses pengobatan. Gangguan
yang dialami mungkin akibat  lupa minum atau menelan obat  tertentu
contohnya seorang penderita kencing manis mengalami masalah kadar
gula derah yang  tinggi karena  lupa minum obat  sebelum makan.
M =  Makanan  / Minuman  terakhir
Hal  ini  dapat  dijadikan  dasar  terjadinya  kehilangan  kesadaran  pada
penderita. Selain itu data ini juga penting untuk diketahui bila ternyata
penderita harus menjalai pembedahan di RS.
P =  Penyakit yang diderita
Riwayat  penyakit  yang  sedang  diderita  atau  pernah  diderita  yang
mungkin berhubungan dengan keadaan yang dialami penderita saat ini.
Contoh  : asma dan  jantung.
A =  Alergi yang Dialami
Perlu dicari  apakah penyebab pada penderita  ini mungkin merupakan
suatu bentuk alergi  terhadap bahan-bahan  tertentu  . umumnya penderita
atau  keluarga  sudah mengetahuinya  dan  sudah memahami mengatasi
keadaan  itu.
K =  Kejadian
Kejadian  yang  dialami  penderita  sebelum  kecelakaan  atau  sebelum
timbulnya Waspadai Gejala dan Tandanya! penyakit yang diderita  saat  ini.  
INGAT!!!
Penolong tidak membuat diagnosa, tetapi dapat membuat
kesimpulan berdasarkan hasil temuannya.
20
PEMERIKSAAN BERKALA
PELAPORAN
Usahakan  pemeriksaan  terus  dilanjutkan  secara  berkelanjutan  sebelum
mendapat pertolongan medis. Secara umum pada pemeriksaan berkala harus
dinilai kembali  :
- Tingkat kesadaran
- Nilai kembali  jalan napas dan perbaii bila perlu
- Nilai kembali pernapasan,  frekuensi dan kualitasnya
- Periksa kembali nadi penderita
- Nilai kembali keadaan kulit  : Suhu, kelembaban dan kondisinya
- Periksa  kembali  secara  seksama  mungkin  ada  bagian  yang  belum
diperiksa atau  sengaja di  lewati
- Nilai kembali penatalaksanaan penderita  (secara keseluruhan)
- Pertahankan komunikasi dengan penderita untuk menjaga  rasa aman dan
nyaman.
Setelah  selesai menangani penderita dan penolong melakukannya dalam  tugas
maka semua pemeriksaan dan tindakan pertolongan harus dilaporkan secara
singkat dan  jelas kepada penolong  selanjutnya.
Dalam  laporan  sebaiknya dicantumkan  :
- Umur dan  jenis kelamin penderita
- Keluhan utama
- Tingkat kesadaran
- Keadaan  jalan napas
- Pernapasan
- Denyut nadi
- Pemeriksaan yang penting
- KOMPAK yang penting
- Penatalaksanaan
- Perkembangan  lainnya yang dianggap penting
21RIWAYAT PENDERITA
Untuk mengetahui penyebab atau pencetus  suatu kejadian, mekanisme
kejadian atau perjalanan suatu penyakit maka diperlukan wawancara yang
dapat  dilakukan  dengan  penderita,  keluarganya  atau  saksi  mata.  Riwat
penderita ini sangat penting pada kasus medis.Untuk memudahkan, dikenal
akronim KOMPAK  .
K =  Keluhan utama
    Sesuatu yang sangat dikeluhkan penderita . Gejala adalah hal-hal yang
hanya  dapat  dirasakan  oleh  penderita  misalnya  nyeri,  pusing.  Tanda
adalah hal-hal yang dapat diamati oleh orang  lain . Saat melakukan Tanya
jawab hindari jawaban YA atau TIDAK. Usahakan memberikan pertanyaan
terbuka  .
O =  Obat  – obatan yang diminum
Tanyakan apakah penderita sedang dalam proses pengobatan. Gangguan
yang dialami mungkin akibat  lupa minum atau menelan obat  tertentu
contohnya seorang penderita kencing manis mengalami masalah kadar
gula derah yang  tinggi karena  lupa minum obat  sebelum makan.
M =  Makanan  / Minuman  terakhir
Hal  ini  dapat  dijadikan  dasar  terjadinya  kehilangan  kesadaran  pada
penderita. Selain itu data ini juga penting untuk diketahui bila ternyata
penderita harus menjalai pembedahan di RS.
P =  Penyakit yang diderita
Riwayat  penyakit  yang  sedang  diderita  atau  pernah  diderita  yang
mungkin berhubungan dengan keadaan yang dialami penderita saat ini.
Contoh  : asma dan  jantung.
A =  Alergi yang Dialami
Perlu dicari  apakah penyebab pada penderita  ini mungkin merupakan
suatu bentuk alergi  terhadap bahan-bahan  tertentu  . umumnya penderita
atau  keluarga  sudah mengetahuinya  dan  sudah memahami mengatasi
keadaan  itu.
K =  Kejadian
Kejadian  yang  dialami  penderita  sebelum  kecelakaan  atau  sebelum
timbulnya Waspadai Gejala dan Tandanya! penyakit yang diderita  saat  ini.  
INGAT!!!
Penolong tidak membuat diagnosa, tetapi dapat membuat
kesimpulan berdasarkan hasil temuannya.
20
PEMERIKSAAN BERKALA
PELAPORAN
Usahakan  pemeriksaan  terus  dilanjutkan  secara  berkelanjutan  sebelum
mendapat pertolongan medis. Secara umum pada pemeriksaan berkala harus
dinilai kembali  :
- Tingkat kesadaran
- Nilai kembali  jalan napas dan perbaii bila perlu
- Nilai kembali pernapasan,  frekuensi dan kualitasnya
- Periksa kembali nadi penderita
- Nilai kembali keadaan kulit  : Suhu, kelembaban dan kondisinya
- Periksa  kembali  secara  seksama  mungkin  ada  bagian  yang  belum
diperiksa atau  sengaja di  lewati
- Nilai kembali penatalaksanaan penderita  (secara keseluruhan)
- Pertahankan komunikasi dengan penderita untuk menjaga  rasa aman dan
nyaman.
Setelah  selesai menangani penderita dan penolong melakukannya dalam  tugas
maka semua pemeriksaan dan tindakan pertolongan harus dilaporkan secara
singkat dan  jelas kepada penolong  selanjutnya.
Dalam  laporan  sebaiknya dicantumkan  :
- Umur dan  jenis kelamin penderita
- Keluhan utama
- Tingkat kesadaran
- Keadaan  jalan napas
- Pernapasan
- Denyut nadi
- Pemeriksaan yang penting
- KOMPAK yang penting
- Penatalaksanaan
- Perkembangan  lainnya yang dianggap penting
2122
CEDERA
JARINGAN LUNAK
2322
CEDERA
JARINGAN LUNAK
23CEDERA JARINGAN LUNAK
24
enturan  atau  terkena  benda  tajam  terkadang menimbulkan  dampak
memar hingga keluarnya darah dari tubuh. Disini kta akan membahas
Btentang Perdarahan dan Syok.
Kenapa bisa  terjadi perdarahan?
Perdarahan  terjadi  akibat  rusaknya  dinding  pembuluh  darah  yang  dapat
disebabkan  oleh  benturan  (trauma/penyakit).  Perdarahan  yang  besar
merupakan penyebab syok yaitu suatu kondisi dimana beberapa sel dan alat
tubuh tidak   cukup mendapat aliran darah yang mengandung oksigen (darah
yang adekuat).
Perdarahan dibagi menjadi 2  :
1. Perdarahan  luar  (terbuka)
2. Perdarahan dalam  (tertutup)
Jenis perdarahan ini terjadi akibat kerusakan dinding pembuluh darah
disertai  dengan  kerusakan  kulit,  yang memungkinkan  darah  keluar  dari
tubuh. Berdasarkan pembuluh darah yang mengalami gangguan perdarahan
luar dibedakan menjadi  :
1. Perdarahan   Arteri
Darah yang keluar dari pembuluh nadi keluar
menyembur sesuai dengan denyut nadi dan
berwarna merah  terang karena masih kaya
dengan oksigen.
2. Perdarahan Vena
Darah  yang  keluar  dari  pembuluh  vena
mengalir ,  berwarna  merah  gelap  karena
mengandung karbon dioksida  .
3. Perdarahan Kapiler
Berasal dari pembuluh kapiler , darah yang
keluar merembes perdarahan  ini sangat kecil
sehingga  hamper  tidak  memiliki  tekanan
warnanya  bervariasi  antara  merah  terang
dan merah gelap  .
PERDARAHAN LUAR  (TERBUKA)
Pengendalian dan Penanganan  Perdarahan Luar
1. Tekan  luka dengan  jari atau  telapak  tangan  (gunakan  sarung  tangan).
2. Tinggikan  anggota  tubuh  yang  cedera  lebih  tinggi  dari  jantung  untuk
mengurangi kehilangan darah.
3. Tekan  pada  titik  tekan  ,  yaitu  arteri  di  atas  daerah  yang  mengalami
perdarahan.  Ada beberapa  titik  tekan yaitu  :
- Arteri Brakialis  (arteri di  lengan atas)
- Arteri Radialis   (arteri di pergelangan  tangan)
- Arteri Femoralis  (arteri di  lipatan paha)
Penanganan  Perdarahan Luar
1. Pakai  APD agar  tidak  terkena darah atau cairan  tubuh penderita
2. Jangan menyentuh mulut,hidung,mata  dan makanan  sewaktu memberi
perawatan
3. Cucilah  tangan  setelah  selesai membeikan perawatan
4. Buang bahan yang sudah ternoda dengan darah atau cairan tubuh penderita
dengan baik  .
enturan  dengan  benda  tumpul  merupakan  penyebab  utama  cedera
dalam dan perdarahan dalam. Kehilangan darah pada perdarahan dalam
Btidak  terlihat karena kulitnya masih utuh dan mengingat perdarahan
dalam tidak terlihat, kecurigaan adanya perdarahan dalam harus dinilai dari
pemeriksaan fisik lengkap termasuk wawancara dan menganalisa mekanisme
kejadian  .
Beberapa perdarahan dalam yang dapat dikenali antara  lain  :
- Cedera pada bagian luar tubuh yang mungkin merupakan petunjuk bagian
dalam  juga mengalami cedera
- Adanya memar disertai adanya nyeri pada tubuh, pembengkakan terutama
diatas alat  tubuh penting
- Nyeri,bengkak dan perubahan bentuk pada alat gerak
- Nyeri  tekan atau kekakuan pada diding perut
- Muntah darah
- Buang air besar berdarah, baik darah  segar maupun darah hitam
- Luka   tusuk, khususnya pada batang  tubuh
- Darah atau cairan mengalir dari hidung dan  telinga
- Buang air kecil campur darah
PERDARAHAN DALAM  (TERTUTUP)
25CEDERA JARINGAN LUNAK
24
enturan  atau  terkena  benda  tajam  terkadang menimbulkan  dampak
memar hingga keluarnya darah dari tubuh. Disini kta akan membahas
Btentang Perdarahan dan Syok.
Kenapa bisa  terjadi perdarahan?
Perdarahan  terjadi  akibat  rusaknya  dinding  pembuluh  darah  yang  dapat
disebabkan  oleh  benturan  (trauma/penyakit).  Perdarahan  yang  besar
merupakan penyebab syok yaitu suatu kondisi dimana beberapa sel dan alat
tubuh tidak   cukup mendapat aliran darah yang mengandung oksigen (darah
yang adekuat).
Perdarahan dibagi menjadi 2  :
1. Perdarahan  luar  (terbuka)
2. Perdarahan dalam  (tertutup)
Jenis perdarahan ini terjadi akibat kerusakan dinding pembuluh darah
disertai  dengan  kerusakan  kulit,  yang memungkinkan  darah  keluar  dari
tubuh. Berdasarkan pembuluh darah yang mengalami gangguan perdarahan
luar dibedakan menjadi  :
1. Perdarahan   Arteri
Darah yang keluar dari pembuluh nadi keluar
menyembur sesuai dengan denyut nadi dan
berwarna merah  terang karena masih kaya
dengan oksigen.
2. Perdarahan Vena
Darah  yang  keluar  dari  pembuluh  vena
mengalir ,  berwarna  merah  gelap  karena
mengandung karbon dioksida  .
3. Perdarahan Kapiler
Berasal dari pembuluh kapiler , darah yang
keluar merembes perdarahan  ini sangat kecil
sehingga  hamper  tidak  memiliki  tekanan
warnanya  bervariasi  antara  merah  terang
dan merah gelap  .
PERDARAHAN LUAR  (TERBUKA)
Pengendalian dan Penanganan  Perdarahan Luar
1. Tekan  luka dengan  jari atau  telapak  tangan  (gunakan  sarung  tangan).
2. Tinggikan  anggota  tubuh  yang  cedera  lebih  tinggi  dari  jantung  untuk
mengurangi kehilangan darah.
3. Tekan  pada  titik  tekan  ,  yaitu  arteri  di  atas  daerah  yang  mengalami
perdarahan.  Ada beberapa  titik  tekan yaitu  :
- Arteri Brakialis  (arteri di  lengan atas)
- Arteri Radialis   (arteri di pergelangan  tangan)
- Arteri Femoralis  (arteri di  lipatan paha)
Penanganan  Perdarahan Luar
1. Pakai  APD agar  tidak  terkena darah atau cairan  tubuh penderita
2. Jangan menyentuh mulut,hidung,mata  dan makanan  sewaktu memberi
perawatan
3. Cucilah  tangan  setelah  selesai membeikan perawatan
4. Buang bahan yang sudah ternoda dengan darah atau cairan tubuh penderita
dengan baik  .
enturan  dengan  benda  tumpul  merupakan  penyebab  utama  cedera
dalam dan perdarahan dalam. Kehilangan darah pada perdarahan dalam
Btidak  terlihat karena kulitnya masih utuh dan mengingat perdarahan
dalam tidak terlihat, kecurigaan adanya perdarahan dalam harus dinilai dari
pemeriksaan fisik lengkap termasuk wawancara dan menganalisa mekanisme
kejadian  .
Beberapa perdarahan dalam yang dapat dikenali antara  lain  :
- Cedera pada bagian luar tubuh yang mungkin merupakan petunjuk bagian
dalam  juga mengalami cedera
- Adanya memar disertai adanya nyeri pada tubuh, pembengkakan terutama
diatas alat  tubuh penting
- Nyeri,bengkak dan perubahan bentuk pada alat gerak
- Nyeri  tekan atau kekakuan pada diding perut
- Muntah darah
- Buang air besar berdarah, baik darah  segar maupun darah hitam
- Luka   tusuk, khususnya pada batang  tubuh
- Darah atau cairan mengalir dari hidung dan  telinga
- Buang air kecil campur darah
PERDARAHAN DALAM  (TERTUTUP)
25Penanganan Perdarahan dalam
1.Baringkan penderita
2.Periksa dan pertahankan  Air Breath Circulation  (ABC)
3.Periksa pernapasan dan nadi  secara berkala
4.Rawat  sebagai  syok  (lihat  syok)
5.Jangan berikan makan atau minum
6.Segera bawa kefasilitas kesehatan  terdekat
yok adalah suatu kondisi dimana beberapa sel dan organ tubuh vital (terutama
otak,  jantung  dan  paru-paru)    tidak    cukup  mendapat  aliran  darah  yang
Smengandung oksigen dan bahan nutrisi.
Kenapa  syok  terjadi?
1. kegagalan  jantung memompa darah
2. Kehilangan darah dalam  jumlah besar
3. Pelebaran pembuluh darah yang  luas  (dilatsi)
SYOK
26
Waspadai  Syok!  berikut  adalah
Tanda dan gejalanya
Tanda:
1. Nadi cepat dan  lemah
2. Nafas cepat dan dangkal
3. Kulit pucat dingin dan  lembab
4. Wajah pucat dan kebiruan (sianosis)
pada bibir ,lidah dan cuping  telinga
5. Pandangan  hampa  dan  pupil  mata
melebar
6. Pe r u b a h a n   k e a d a a n   me n t a l
(gelisah,cemas)
Gejala:
1. Mual, mungkin disertai muntah
2. Haus
3. Lemah
4. Pusing  (Vertigo)
5. Tidak nyaman dan  takut
Bagaimana menanganinya?
1. Bawa penderita ketempat teduh dan
aman
2. Tidurkan  telentang
3. Tinggikan  tungkai
4. Longgarkan pakaian penderita
5. Selimuti agar tidak kehilangan panas
tubuh
6. Jaga agar  jalan nafas  tetap baik
7. Kontrol Perdarahan dan rawat cedera
lainnya bila ada
8. Jangan beri makan dan minum
9. Periksa  tanda vital  secara berkala
10. Rujuk ke  fasilitas kesehatan  .
CEDERA SISTEM
OTOT RANGKA
27Penanganan Perdarahan dalam
1.Baringkan penderita
2.Periksa dan pertahankan  Air Breath Circulation  (ABC)
3.Periksa pernapasan dan nadi  secara berkala
4.Rawat  sebagai  syok  (lihat  syok)
5.Jangan berikan makan atau minum
6.Segera bawa kefasilitas kesehatan  terdekat
yok adalah suatu kondisi dimana beberapa sel dan organ tubuh vital (terutama
otak,  jantung  dan  paru-paru)    tidak    cukup  mendapat  aliran  darah  yang
Smengandung oksigen dan bahan nutrisi.
Kenapa  syok  terjadi?
1. kegagalan  jantung memompa darah
2. Kehilangan darah dalam  jumlah besar
3. Pelebaran pembuluh darah yang  luas  (dilatsi)
SYOK
26
Waspadai  Syok!  berikut  adalah
Tanda dan gejalanya
Tanda:
1. Nadi cepat dan  lemah
2. Nafas cepat dan dangkal
3. Kulit pucat dingin dan  lembab
4. Wajah pucat dan kebiruan (sianosis)
pada bibir ,lidah dan cuping  telinga
5. Pandangan  hampa  dan  pupil  mata
melebar
6. Pe r u b a h a n   k e a d a a n   me n t a l
(gelisah,cemas)
Gejala:
1. Mual, mungkin disertai muntah
2. Haus
3. Lemah
4. Pusing  (Vertigo)
5. Tidak nyaman dan  takut
Bagaimana menanganinya?
1. Bawa penderita ketempat teduh dan
aman
2. Tidurkan  telentang
3. Tinggikan  tungkai
4. Longgarkan pakaian penderita
5. Selimuti agar tidak kehilangan panas
tubuh
6. Jaga agar  jalan nafas  tetap baik
7. Kontrol Perdarahan dan rawat cedera
lainnya bila ada
8. Jangan beri makan dan minum
9. Periksa  tanda vital  secara berkala
10. Rujuk ke  fasilitas kesehatan  .
CEDERA SISTEM
OTOT RANGKA
27CEDERA SISTEM OTOT RANGKA
alam  setiap  kegiatan  kita  sehari-hari  terkadang  ada  saja  yang  bisa
menyebabkan kita mengalami cedera  sistem otot dan  rangka hingga kita
Dmerasa  sangat  sakit dan  sulit untuk memfungsikan alat gerak.
Cedera otot rangka merupakan salah satu bentuk cedera yang paling
banyak dijumpai di lapangan, mulai dari yang ringan sampai yang mengancam
nyawa.  Tanpa  memandang  berat  atau  ringannya  kasus  yang  dihadapi,
penangan  yang  baik  dapat  membantu  mencegah  terjadinya  cacat  tetap.
Supaya kita  tidak  salah dalam memberikan pertolongan, yang berikut  ini wajib
dibaca.
Secara umum cedera otot  rangka dapat berupa  :
1. Patah  tulang  ( Fraktur  )
2. Cerai  sendi  ( Dislokasi  )
3. Terkilir otot  ( Strain  )
4. Terkilir  sendi  ( Sprain  )
Lebih  tau  tentang Bentuk cedera otot  rangka
Patah Tulang adalah  terputusnya  jaringan  tulang
Waspadai Gejala dan Tandanya! patah  tulang  :
- Perubahan bentuk
- Nyeri dan kaku
- Terdengar  suara berderik pada daerah yang patah
- Terjadinya pembengkakan
- Adanya memar
- Ujung  tulang  terlihat
- Adanya gangguan peredaran perdarahan
Jenis Patah Tulang
- Patah  tulang  terbuka
• Bagian  tulang yang patah berhubungan dengan udara  luar
- Patah  tulang  tertutup
• Bagian  tulang yang patah  tidak berhubungan dengan udara  luar
1. Patah Tulang
Patah Tulang Tertutup
Patah Tulang Terbuka
28 29
Nah... untuk cedera otot  rangka, kita bisa menolongnya dengan pembidaian
Apa  itu pembidaian?
Pembidaian adalah pemakaian suatu alat Bantu untuk menghindari
pergerakan, melindungi dan menstabilkan bagian tubuh yang cedera.
Pentingnya Pembidaian
Pembidaian bertujuan untuk  :
- Mencegah pergerakan atau pergeseran dari ujung  tulang yang patah
- Mengurangi cidera yang baru disekitar bagian  tulang yang patah
- Mengistirahatkan anggota badan yang patah
- Mengurangi  rasa nyeri
- Mengurangi perdarahan
- Mempercepat penyembuhan

Selain  itu kita juga perlu mengenal Macam – macam Bidai. Alat   yang bisa
difungsikan  sebagai bidai?
- Bidai Keras
Dibuat dari bahan yang keras dan kaku untuk mencegah pergerakan bagian
yang cedera. Bahan yang sering dipakai adalah kayu, alumunium, karton,
plastic atau bahan lain yang kuat dan ringan. Contoh : BIdai kayu, bidai
tiup, bidai vakum
- Bidai yang dapat dibentuk
Jenis bidai  ini dapat diubah menjadi berbagai bentuk dan kombinasi untuk
disesuaikan  dengan  bentuk  cedera  .  Contoh  :  Bidai  vakum,  bantal,
selimut, karton, bidai kawat.
- Bidai Traksi
Bidai bentuk  jadi dan bervariasi  tergantung dari pembuatannya.Hanya
digunakan oleh tenaga yang terlatih khusus, umumnya dipakai pada patah
tulang paha
- Gendongan atau Blat dan Bebat
Pembidaian  dengan  menggunakan  pembalut,  umunya  dipakai
mitela.Prinsipnya adalah memanfaatkan tubuh penderita sebagai sarana
untuk menghentikan  pergerakan  daerah  cedera.  Contoh  :  Gendongan
lengan.
- Bidai  Improvisasi
Bila  tidak  tersedia  bidai  jadi,  maka  penolong  dituntut  mampu
berimprovisasi  membuat  bidau  yang  cukup  kuat  dan  ringan  untuk
menopang bagian  tubuh yang cedera.Contoh  : majalah, Koran, karton dll.CEDERA SISTEM OTOT RANGKA
alam  setiap  kegiatan  kita  sehari-hari  terkadang  ada  saja  yang  bisa
menyebabkan kita mengalami cedera  sistem otot dan  rangka hingga kita
Dmerasa  sangat  sakit dan  sulit untuk memfungsikan alat gerak.
Cedera otot rangka merupakan salah satu bentuk cedera yang paling
banyak dijumpai di lapangan, mulai dari yang ringan sampai yang mengancam
nyawa.  Tanpa  memandang  berat  atau  ringannya  kasus  yang  dihadapi,
penangan  yang  baik  dapat  membantu  mencegah  terjadinya  cacat  tetap.
Supaya kita  tidak  salah dalam memberikan pertolongan, yang berikut  ini wajib
dibaca.
Secara umum cedera otot  rangka dapat berupa  :
1. Patah  tulang  ( Fraktur  )
2. Cerai  sendi  ( Dislokasi  )
3. Terkilir otot  ( Strain  )
4. Terkilir  sendi  ( Sprain  )
Lebih  tau  tentang Bentuk cedera otot  rangka
Patah Tulang adalah  terputusnya  jaringan  tulang
Waspadai Gejala dan Tandanya! patah  tulang  :
- Perubahan bentuk
- Nyeri dan kaku
- Terdengar  suara berderik pada daerah yang patah
- Terjadinya pembengkakan
- Adanya memar
- Ujung  tulang  terlihat
- Adanya gangguan peredaran perdarahan
Jenis Patah Tulang
- Patah  tulang  terbuka
• Bagian  tulang yang patah berhubungan dengan udara  luar
- Patah  tulang  tertutup
• Bagian  tulang yang patah  tidak berhubungan dengan udara  luar
1. Patah Tulang
Patah Tulang Tertutup
Patah Tulang Terbuka
28 29
Nah... untuk cedera otot  rangka, kita bisa menolongnya dengan pembidaian
Apa  itu pembidaian?
Pembidaian adalah pemakaian suatu alat Bantu untuk menghindari
pergerakan, melindungi dan menstabilkan bagian tubuh yang cedera.
Pentingnya Pembidaian
Pembidaian bertujuan untuk  :
- Mencegah pergerakan atau pergeseran dari ujung  tulang yang patah
- Mengurangi cidera yang baru disekitar bagian  tulang yang patah
- Mengistirahatkan anggota badan yang patah
- Mengurangi  rasa nyeri
- Mengurangi perdarahan
- Mempercepat penyembuhan

Selain  itu kita juga perlu mengenal Macam – macam Bidai. Alat   yang bisa
difungsikan  sebagai bidai?
- Bidai Keras
Dibuat dari bahan yang keras dan kaku untuk mencegah pergerakan bagian
yang cedera. Bahan yang sering dipakai adalah kayu, alumunium, karton,
plastic atau bahan lain yang kuat dan ringan. Contoh : BIdai kayu, bidai
tiup, bidai vakum
- Bidai yang dapat dibentuk
Jenis bidai  ini dapat diubah menjadi berbagai bentuk dan kombinasi untuk
disesuaikan  dengan  bentuk  cedera  .  Contoh  :  Bidai  vakum,  bantal,
selimut, karton, bidai kawat.
- Bidai Traksi
Bidai bentuk  jadi dan bervariasi  tergantung dari pembuatannya.Hanya
digunakan oleh tenaga yang terlatih khusus, umumnya dipakai pada patah
tulang paha
- Gendongan atau Blat dan Bebat
Pembidaian  dengan  menggunakan  pembalut,  umunya  dipakai
mitela.Prinsipnya adalah memanfaatkan tubuh penderita sebagai sarana
untuk menghentikan  pergerakan  daerah  cedera.  Contoh  :  Gendongan
lengan.
- Bidai  Improvisasi
Bila  tidak  tersedia  bidai  jadi,  maka  penolong  dituntut  mampu
berimprovisasi  membuat  bidau  yang  cukup  kuat  dan  ringan  untuk
menopang bagian  tubuh yang cedera.Contoh  : majalah, Koran, karton dll.30
Pedoman umum pembidaian
- Sampaikan  rencana  tindakan kepada penderita
- Pastikan bagian yuang cedera dapat dilihat dan rawat perdarahan bila
ada
- Nilai  gerakan  sensasi-sirkulasi  pada  bagian  daerah  luka  sebelum
menggerakan pembidaian
- Siapkan alat  seperlunya  (bidai dan, mitella)
- Upayakan  tidak mengubah posisi yang cidera
- Jangan memasukan bagian  tulang yang patah
- Bidai harus meliputi dua  sendi dari  tulang yang patah
- Ikatan  jangan  terlalu keras dan  jangan  longgar
- Ikatan harus cukup  jumlahnya dimulai dari  sendi yang banyak bergerak
- Selesai  dilakukan  pembidaian  dilakukan  pemeriksaan  GSS  kembali,
bandingkan dengan pemerikasaan GSS yang pertama
Cerai  sendi adalah keluarnya kepala  sendi dari mangkok  sendi.
Penyebab  :
- Sendi  teregang  melebihi  batas  normal  sehingga  kedua  ujung  tulang
terpisah dan  tidak pada  tempatnya.  Jaringan  ikat  sendi bisa  tertarik
melebihi batas normal dan mungkin  sampai  robek
Waspadai Gejala dan Tandanya!  :
- Secara umum berupa patah  tulang yang  terbatas pada daerah  sendi.
Terkilir otot adalah  robeknya  jaringan otot pada ekor otot  (Tendon), karena
teregang melebihi batas normal.
Penyebab  :
- Umumnya  terjadi  karena  pembebanan  secara  tiba-tiba  pada  otot
tertentu.Hal  ini  sering  terjadi pada cedera olahraga karena  : karena  :
- Latihan peregangan  tidah cukup
- Latihan peregangan  tidak benar
- Teregang melampaui kemampuan
- Gerakan yang  tidak benar
Waspadai Gejala dan Tandanya!  :
- Nyeri yang mendadak pada daerah otot yang  tertentu
- Nyeri menyebar keluar disertai kejang dan kaku otot
- Bengkak pada daerah cedera
2.Cerai Sendi  (Dislokasi)
3.Terkilir Otot  (Strain)
4.Terkilir Sendi  (Sprain)
Terkilir Sendi adalah robek atau putusnya  jaringan  ikat sekitar sendi karena
sendi  teregang melebihi batas normal  .
Penyebab  :
Terpeleset, gerakan yang  salah  .
Waspadai Gejala dan Tandanya!
- Bengkak
- Nyeri Gerak
- Nyeri Tekan
- Warna kulit merah kebiruan
Pertolongan cedera pada  sistem otot  rangka:
- Lakukan penilaian dini.
- Lakukan pemeriksaan Fisik
- Stabilkan bagian yang patah  secara manual
- Upayakan yang diduga patah dapat dilihat
- Atasi perdarahan dan  rawat  luka bila ada
- Siapkan alat-alat  seperlunya  ( bidai dan mitella  )
- LAKUKAN PEMBIDAIAN……!!!
- Kurangi  rasa  sakit
- Baringkan penderita pada posisi yang nyaman.
Penanganan Terkilir  :
- Letakkan  penderita  dalam
pos i s i   yang   nyaman,
istirahatkan  bagian  yang
cedera
- Tinggikan  bagian  yang
cedera
- Ber i   k ompres   ding in
maksimum 3 menit,   ulangi
setiap  jam bila perlu
- Balut  tekan  dan  tetap
tinggikan
- Rawat  sebagai patah  tulang
- Rujuk ke  fasilitas kesehatan
3130
Pedoman umum pembidaian
- Sampaikan  rencana  tindakan kepada penderita
- Pastikan bagian yuang cedera dapat dilihat dan rawat perdarahan bila
ada
- Nilai  gerakan  sensasi-sirkulasi  pada  bagian  daerah  luka  sebelum
menggerakan pembidaian
- Siapkan alat  seperlunya  (bidai dan, mitella)
- Upayakan  tidak mengubah posisi yang cidera
- Jangan memasukan bagian  tulang yang patah
- Bidai harus meliputi dua  sendi dari  tulang yang patah
- Ikatan  jangan  terlalu keras dan  jangan  longgar
- Ikatan harus cukup  jumlahnya dimulai dari  sendi yang banyak bergerak
- Selesai  dilakukan  pembidaian  dilakukan  pemeriksaan  GSS  kembali,
bandingkan dengan pemerikasaan GSS yang pertama
Cerai  sendi adalah keluarnya kepala  sendi dari mangkok  sendi.
Penyebab  :
- Sendi  teregang  melebihi  batas  normal  sehingga  kedua  ujung  tulang
terpisah dan  tidak pada  tempatnya.  Jaringan  ikat  sendi bisa  tertarik
melebihi batas normal dan mungkin  sampai  robek
Waspadai Gejala dan Tandanya!  :
- Secara umum berupa patah  tulang yang  terbatas pada daerah  sendi.
Terkilir otot adalah  robeknya  jaringan otot pada ekor otot  (Tendon), karena
teregang melebihi batas normal.
Penyebab  :
- Umumnya  terjadi  karena  pembebanan  secara  tiba-tiba  pada  otot
tertentu.Hal  ini  sering  terjadi pada cedera olahraga karena  : karena  :
- Latihan peregangan  tidah cukup
- Latihan peregangan  tidak benar
- Teregang melampaui kemampuan
- Gerakan yang  tidak benar
Waspadai Gejala dan Tandanya!  :
- Nyeri yang mendadak pada daerah otot yang  tertentu
- Nyeri menyebar keluar disertai kejang dan kaku otot
- Bengkak pada daerah cedera
2.Cerai Sendi  (Dislokasi)
3.Terkilir Otot  (Strain)
4.Terkilir Sendi  (Sprain)
Terkilir Sendi adalah robek atau putusnya  jaringan  ikat sekitar sendi karena
sendi  teregang melebihi batas normal  .
Penyebab  :
Terpeleset, gerakan yang  salah  .
Waspadai Gejala dan Tandanya!
- Bengkak
- Nyeri Gerak
- Nyeri Tekan
- Warna kulit merah kebiruan
Pertolongan cedera pada  sistem otot  rangka:
- Lakukan penilaian dini.
- Lakukan pemeriksaan Fisik
- Stabilkan bagian yang patah  secara manual
- Upayakan yang diduga patah dapat dilihat
- Atasi perdarahan dan  rawat  luka bila ada
- Siapkan alat-alat  seperlunya  ( bidai dan mitella  )
- LAKUKAN PEMBIDAIAN……!!!
- Kurangi  rasa  sakit
- Baringkan penderita pada posisi yang nyaman.
Penanganan Terkilir  :
- Letakkan  penderita  dalam
pos i s i   yang   nyaman,
istirahatkan  bagian  yang
cedera
- Tinggikan  bagian  yang
cedera
- Ber i   k ompres   ding in
maksimum 3 menit,   ulangi
setiap  jam bila perlu
- Balut  tekan  dan  tetap
tinggikan
- Rawat  sebagai patah  tulang
- Rujuk ke  fasilitas kesehatan
31Pertolongan pada beberapa cedera alat gerak  :
1. Cedera bahu
Dislokasi bahu adalah cedera yang paling sering terjadi di daerah bahu. Bila terjadi patah tulang
selangka, mungkin  terlihat  rongga pada daerah  lengan atas di bawah  tulang  selangka. Pada cedera  ini
tindakan yang paling baik adalah memasang gendongan.
2. Cedera Patah  tulang  lengan atas
Tulang lengan atas merupakan tulang yang cukup tebal dan kuat, bila tulang ini cedera waspadailah
cedera  jaringan disekitarnya. Pertolongan  :
- Letakkan  lengan bawah di dada dengan  telapak  tangan menghadap kedalam
- Pasang bidai  sampai  siku
- Ikat di daerah diatas dan diaerah yang patah
- Lengan bawah digendong
- Jika siku juga patah dan tangan tidak dapat dilipat, pasang bidai sampai ke lengan bawah, dan
biarkan  tangan  tergantung,  tidak usah digendong.
- Rujuk ke  fasilitas kesehatan
3. Cedera patah  tulang  lengan bawah
Cedera di daerah lengan bawah dan pergelangan tangan merupakan cedera yang sering ditemukan.
Pertolongan  :
- letakkan  tangan di dada
- Pasang bidai dari  siku  sampai  tangan
- Ikat pada daerah diatas dan dibawah  tulang yang patah
- Lengan digendong
- Rujuk ke  fasilitas kesehatan
4. Cedera  tangan dan  jari
Tangan  yang  cedera  harus  dibidai  pada  posisi  fungsional.  Cara  paling  mudah  adalah  dengan
meletakkan benda dalam telapak tangan,  lalu membalut tangan tersebut dan meletakkannya diatas
bidai. Bila yang cedera adalah jari, maka ikatlah jari tersebut dengan jari disebelahnya. Bila yang
cedera  lebih dari  satu  jari maka bidailah  seluruh  tangan
5. Patah  tulang paha
Perubahan bentuk pada patah  tulang paha biasanya  terlihat dengan  jelas, disamping nyeri dan
pembengkakkan. Pertolongan  :
- Pasang dua bidai dari  :
? Ketiak  sampai  sedikit melewati  telapak kaki
? Lipatan paha  sampai  sedikit melewati  telapak kaki
- Beri bantalan kapas atau kain antara bidai dengan  tungkai yang patah
- Bila perlu ikat kedua kaki diatas lutut dan pergelangan kaki – telapak kaki dengan pembalut
untuk mengurangi pergerakan.
- Rujuk ke  fasilitas Kesehatan
Catatan  :
- Patah  tulang  paha  dapat  menimbulkan  perdarahan  dalam,  sehingga  penderita  dapat
mengalami  syok
- Bila ada patah  tulang  terbuka, atasi perdarahan dan  rawat  lukanya
6. Cedera Lutut
Bila  lutut berada dalam posisi tertekuk maka bidailah dalam posisi tersebut dan bila  lurus maka bidailah
dalam posisi  lurus. Cara membidainya  sama  seperti patah  tulang paha  .
7. Patah  tulang  tungkai bawah
Umumnya kedua tulang tungkai bawah mengalami cedera bersamaan. Letaknya yang sangat dekat
denganpermukaan kulit menyebabkan cedera  ini  sering berupa patah  tulang  terbuka  . Pertolongan  :
? Pasang 2 bidai disebelah luar dan dalam tungkai yang patah dari lipatan paha sampai sedikit
melewati  telapak kaki.
? Beri bantalan kapas atau kain antara bidai atau kain.
32
LUKA BAKAR
33Pertolongan pada beberapa cedera alat gerak  :
1. Cedera bahu
Dislokasi bahu adalah cedera yang paling sering terjadi di daerah bahu. Bila terjadi patah tulang
selangka, mungkin  terlihat  rongga pada daerah  lengan atas di bawah  tulang  selangka. Pada cedera  ini
tindakan yang paling baik adalah memasang gendongan.
2. Cedera Patah  tulang  lengan atas
Tulang lengan atas merupakan tulang yang cukup tebal dan kuat, bila tulang ini cedera waspadailah
cedera  jaringan disekitarnya. Pertolongan  :
- Letakkan  lengan bawah di dada dengan  telapak  tangan menghadap kedalam
- Pasang bidai  sampai  siku
- Ikat di daerah diatas dan diaerah yang patah
- Lengan bawah digendong
- Jika siku juga patah dan tangan tidak dapat dilipat, pasang bidai sampai ke lengan bawah, dan
biarkan  tangan  tergantung,  tidak usah digendong.
- Rujuk ke  fasilitas kesehatan
3. Cedera patah  tulang  lengan bawah
Cedera di daerah lengan bawah dan pergelangan tangan merupakan cedera yang sering ditemukan.
Pertolongan  :
- letakkan  tangan di dada
- Pasang bidai dari  siku  sampai  tangan
- Ikat pada daerah diatas dan dibawah  tulang yang patah
- Lengan digendong
- Rujuk ke  fasilitas kesehatan
4. Cedera  tangan dan  jari
Tangan  yang  cedera  harus  dibidai  pada  posisi  fungsional.  Cara  paling  mudah  adalah  dengan
meletakkan benda dalam telapak tangan,  lalu membalut tangan tersebut dan meletakkannya diatas
bidai. Bila yang cedera adalah jari, maka ikatlah jari tersebut dengan jari disebelahnya. Bila yang
cedera  lebih dari  satu  jari maka bidailah  seluruh  tangan
5. Patah  tulang paha
Perubahan bentuk pada patah  tulang paha biasanya  terlihat dengan  jelas, disamping nyeri dan
pembengkakkan. Pertolongan  :
- Pasang dua bidai dari  :
? Ketiak  sampai  sedikit melewati  telapak kaki
? Lipatan paha  sampai  sedikit melewati  telapak kaki
- Beri bantalan kapas atau kain antara bidai dengan  tungkai yang patah
- Bila perlu ikat kedua kaki diatas lutut dan pergelangan kaki – telapak kaki dengan pembalut
untuk mengurangi pergerakan.
- Rujuk ke  fasilitas Kesehatan
Catatan  :
- Patah  tulang  paha  dapat  menimbulkan  perdarahan  dalam,  sehingga  penderita  dapat
mengalami  syok
- Bila ada patah  tulang  terbuka, atasi perdarahan dan  rawat  lukanya
6. Cedera Lutut
Bila  lutut berada dalam posisi tertekuk maka bidailah dalam posisi tersebut dan bila  lurus maka bidailah
dalam posisi  lurus. Cara membidainya  sama  seperti patah  tulang paha  .
7. Patah  tulang  tungkai bawah
Umumnya kedua tulang tungkai bawah mengalami cedera bersamaan. Letaknya yang sangat dekat
denganpermukaan kulit menyebabkan cedera  ini  sering berupa patah  tulang  terbuka  . Pertolongan  :
? Pasang 2 bidai disebelah luar dan dalam tungkai yang patah dari lipatan paha sampai sedikit
melewati  telapak kaki.
? Beri bantalan kapas atau kain antara bidai atau kain.
32
LUKA BAKAR
33LUKA BAKAR
34
ada dasarnya manusia memerlukan panas untuk kehidupan sehari-hari.
Misalnya untuk memasak dan menyetrika. Terkadang ketidak sengajaan,
Psumber panas  itu secar  langsung maupun tidak  langsung mengenai tubuh
kita maka  akan menimbulkan  cedera.  Cedera  inilah  yang  dinamakan  luka
bakar .
Jadi pengertian luka bakar yaitu semua cedera yang terjadi
akibat paparan suhu yang tinggi.
Penyebab Luka Bakar
1. Panas  (Suhu Diatas 60º), contoh  :  Api, Uap panas, Benda panas
2. Listrik, Contoh  : Listrik Rumah  tangga, Petir
3. Kimia, Contoh  : Soda  Api,  Air aki  (Zuur)
4. Radiasi, Contoh  : Sinar Matahari  (Ultra Violet), Bahan Radioaktif
Penggolongan Luka Bakar
Berdasarkan  luas  lapisan  kulit  yang  mengalami  cedera,  luka  bakar
dikelompokkan menjadi  :
1. Luka Bakar Derajat Satu  (Permukaan) meliputi permukaan kulit yang
paling atas  (kulit  Ari/Epidermis)
2. Luka Bakar Derajat Dua. Sedikit  lebih dalam
3. Luka Bakar Derajat Tiga. Lapisan yang terkena tidak terbatas bahkan
sampai kedalam  tulang dan  rongga dalam.
uh dengan prosentase  sembilan per daerah  tubuh  (lihat gambar hukum 9)
ada dasarnya manusia memerlukan panas untuk kehidupan sehari-hari.
Misalnya untuk memasak dan menyetrika. Terkadang ketidak sengajaan,
Psumber panas  itu secar  langsung maupun tidak  langsung mengenai tubuh
kita maka  akan menimbulkan  cedera.  Cedera  inilah  yang  dinamakan  luka
bakar .
Jadi pengertian luka bakar yaitu semua cedera yang terjadi
akibat paparan suhu yang tinggi.
Penyebab Luka Bakar
1. Panas  (Suhu Diatas 60º), contoh  :  Api, Uap panas, Benda panas
2. Listrik, Contoh  : Listrik Rumah  tangga, Petir
3. Kimia, Contoh  : Soda  Api,  Air aki  (Zuur)
4. Radiasi, Contoh  : Sinar Matahari  (Ultra Violet), Bahan Radioaktif
Penggolongan Luka Bakar
Berdasarkan  luas  lapisan  kulit  yang  mengalami  cedera,  luka  bakar
dikelompokkan menjadi  :
1. Luka Bakar Derajat Satu  (Permukaan) meliputi permukaan kulit yang
paling atas  (kulit  Ari/Epidermis)
2. Luka Bakar Derajat Dua. Sedikit  lebih dalam
3. Luka Bakar Derajat Tiga. Lapisan yang terkena tidak terbatas bahkan
sampai kedalam  tulang dan  rongga dalam.
uh dengan prosentase  sembilan per daerah  tubuh  (lihat gambar hukum 9)
Luka Bakar Derajat Satu Luka Bakar Derajat Dua Luka Bakar Derajat Tiga

4,5%
4,5% 4,5%
4,5%
4,5%
18%
9% 9% 9% 9%
18%
4,5%
1%
Hukum 9 pada orang dewasa
4,5%
4,5%
4,5% 4,5%
9% 9%
18% 18%
7% 7%
7% 7%
Hukum 9 pada orang anak-anak
35
Luas permukaan  luka bakar
Dalam penangan  luka bakar dan penentuan derajat berat  luka bakar ,  luas
permukaan  tubuh  yang mengalami  luka  bakar  sangat  berperan.  Pedoman
untuk memperkirakan luas daerah yang terbakar dilakukan dengan Hukum 9
(rule of nine) yaitu dengan membagi daerah  tubLUKA BAKAR
34
ada dasarnya manusia memerlukan panas untuk kehidupan sehari-hari.
Misalnya untuk memasak dan menyetrika. Terkadang ketidak sengajaan,
Psumber panas  itu secar  langsung maupun tidak  langsung mengenai tubuh
kita maka  akan menimbulkan  cedera.  Cedera  inilah  yang  dinamakan  luka
bakar .
Jadi pengertian luka bakar yaitu semua cedera yang terjadi
akibat paparan suhu yang tinggi.
Penyebab Luka Bakar
1. Panas  (Suhu Diatas 60º), contoh  :  Api, Uap panas, Benda panas
2. Listrik, Contoh  : Listrik Rumah  tangga, Petir
3. Kimia, Contoh  : Soda  Api,  Air aki  (Zuur)
4. Radiasi, Contoh  : Sinar Matahari  (Ultra Violet), Bahan Radioaktif
Penggolongan Luka Bakar
Berdasarkan  luas  lapisan  kulit  yang  mengalami  cedera,  luka  bakar
dikelompokkan menjadi  :
1. Luka Bakar Derajat Satu  (Permukaan) meliputi permukaan kulit yang
paling atas  (kulit  Ari/Epidermis)
2. Luka Bakar Derajat Dua. Sedikit  lebih dalam
3. Luka Bakar Derajat Tiga. Lapisan yang terkena tidak terbatas bahkan
sampai kedalam  tulang dan  rongga dalam.
uh dengan prosentase  sembilan per daerah  tubuh  (lihat gambar hukum 9)
ada dasarnya manusia memerlukan panas untuk kehidupan sehari-hari.
Misalnya untuk memasak dan menyetrika. Terkadang ketidak sengajaan,
Psumber panas  itu secar  langsung maupun tidak  langsung mengenai tubuh
kita maka  akan menimbulkan  cedera.  Cedera  inilah  yang  dinamakan  luka
bakar .
Jadi pengertian luka bakar yaitu semua cedera yang terjadi
akibat paparan suhu yang tinggi.
Penyebab Luka Bakar
1. Panas  (Suhu Diatas 60º), contoh  :  Api, Uap panas, Benda panas
2. Listrik, Contoh  : Listrik Rumah  tangga, Petir
3. Kimia, Contoh  : Soda  Api,  Air aki  (Zuur)
4. Radiasi, Contoh  : Sinar Matahari  (Ultra Violet), Bahan Radioaktif
Penggolongan Luka Bakar
Berdasarkan  luas  lapisan  kulit  yang  mengalami  cedera,  luka  bakar
dikelompokkan menjadi  :
1. Luka Bakar Derajat Satu  (Permukaan) meliputi permukaan kulit yang
paling atas  (kulit  Ari/Epidermis)
2. Luka Bakar Derajat Dua. Sedikit  lebih dalam
3. Luka Bakar Derajat Tiga. Lapisan yang terkena tidak terbatas bahkan
sampai kedalam  tulang dan  rongga dalam.
uh dengan prosentase  sembilan per daerah  tubuh  (lihat gambar hukum 9)
Luka Bakar Derajat Satu Luka Bakar Derajat Dua Luka Bakar Derajat Tiga

4,5%
4,5% 4,5%
4,5%
4,5%
18%
9% 9% 9% 9%
18%
4,5%
1%
Hukum 9 pada orang dewasa
4,5%
4,5%
4,5% 4,5%
9% 9%
18% 18%
7% 7%
7% 7%
Hukum 9 pada orang anak-anak
35
Luas permukaan  luka bakar
Dalam penangan  luka bakar dan penentuan derajat berat  luka bakar ,  luas
permukaan  tubuh  yang mengalami  luka  bakar  sangat  berperan.  Pedoman
untuk memperkirakan luas daerah yang terbakar dilakukan dengan Hukum 9
(rule of nine) yaitu dengan membagi daerah  tubPenangangan Luka Bakar  :
1. Alirkan air biasa ke daerah yang luka, bila ada bahan kimia alirkan air
terus menerus  selama 20 menit atau  lebih
2. Lepaskan pakaian dan perhiasan, jika pakaian melekat pada luka bakar
gunting  sekitarnya  jangan memaksa untuk melepasnya
3. Tutup  luka bakar , gunakan penutup  luka  steril  (kassa Steril),  jangan
memecahkan gelembung.
4. Jangan gunakan mentega, odol, oli, kecap, kopi, air es.
5. Rujuk ke  fasilitas kesehatan
36
ES
PEMINDAHAN
KORBAN
37Penangangan Luka Bakar  :
1. Alirkan air biasa ke daerah yang luka, bila ada bahan kimia alirkan air
terus menerus  selama 20 menit atau  lebih
2. Lepaskan pakaian dan perhiasan, jika pakaian melekat pada luka bakar
gunting  sekitarnya  jangan memaksa untuk melepasnya
3. Tutup  luka bakar , gunakan penutup  luka  steril  (kassa Steril),  jangan
memecahkan gelembung.
4. Jangan gunakan mentega, odol, oli, kecap, kopi, air es.
5. Rujuk ke  fasilitas kesehatan
36
ES
PEMINDAHAN
KORBAN
37PEMINDAHAN KORBAN
etelah melakukan penilaian keadaan dan penilaian dini, selanjutnya kita
menentukan prioritas pemindahan penderita. Beberapa pertanyaan yang
Smungkin  terjadi adalah:
a. Kapan  saatnya penderita dipindahkan
b. Apakan penilaian dan pemeriksaan penderita harus  selesai  sebelum
pemindahan
c. Berapa  lamakah  tulang belakang harus dijaga  (  stabilisasi manual  )
Beberapa  hal  yang  harus  diperhatikan  dalam  pemindahan
penderita:
1. Nilai kesulitan yang mungkin  terjadi pada  saat pemindahan
2. Rencanakan  gerakan  sebelum  mengangkat  dan  memindahkan
penderita
3. Jangan memindahkan dan mengangkat penderita  jika  tidak mampu
4. Gunakan otot tungkai, panggul serta otot perut. Hindari mengangkat
dengan otot punggung dan membungkuk.
5. Jaga keseimbangan
6. Rapatkan tubuh penderita dengan tubuh penolong saat memindahkan
dan mengangkat penderita.
7. Perbaiki posisi dan angkatlah  secara bertahap
Prinsip dasar pemindahan penderita  :
1. Jangan dilakukan  jika  tidak perlu
2. Melakukan  sesuai dengan cara yang benar
3. Kondisi Fisik Penolong harus baik dan  terlatih
Tidak  ada  definisi  yang  pasti  kapan  seorang  penderita  harus  dipindahkan.
Sebagai  pedoman  dapat  dikatakan  bahwa  bila  tidak  ada  bahaya  berikan
pertolongan  dulu  baru  pindahkan  penderita.  Bila  situasi  dan  kondisi
dilapangan  relative  tidak  aman  mungkin  harus  dilakukan  pemindahan
penderita  terlebih dahulu.
38 39
Berdasarkan  keselamatan  penolong  dan  penderita,  pemindahan  penderita
digolongkan menjadi 2 bagian  :
1. Pemindahan Darurat
Pemindahan  darurat  dilakukan  bila  ada  bahaya  yang mengancam  bagi
penderita dan penolong. Contoh  :
- Ancaman Kebakaran
- Ancaman Ledakan
- Ancaman Bangunan  runtuh
- Ancaman mobil  terguling bensin  tumpah
- Adanya bahan-bahan berbahaya
- Orang  sekitar yang berprilaku aneh
- Kondisi cuaca yang buruk
Contoh Cara pemindahan Darurat  :
- Tarikan  lengan
- Tarikan Bahu
- Tarikan Baju
- Tarikan  selimut
British Red Cross British Red CrossPEMINDAHAN KORBAN
etelah melakukan penilaian keadaan dan penilaian dini, selanjutnya kita
menentukan prioritas pemindahan penderita. Beberapa pertanyaan yang
Smungkin  terjadi adalah:
a. Kapan  saatnya penderita dipindahkan
b. Apakan penilaian dan pemeriksaan penderita harus  selesai  sebelum
pemindahan
c. Berapa  lamakah  tulang belakang harus dijaga  (  stabilisasi manual  )
Beberapa  hal  yang  harus  diperhatikan  dalam  pemindahan
penderita:
1. Nilai kesulitan yang mungkin  terjadi pada  saat pemindahan
2. Rencanakan  gerakan  sebelum  mengangkat  dan  memindahkan
penderita
3. Jangan memindahkan dan mengangkat penderita  jika  tidak mampu
4. Gunakan otot tungkai, panggul serta otot perut. Hindari mengangkat
dengan otot punggung dan membungkuk.
5. Jaga keseimbangan
6. Rapatkan tubuh penderita dengan tubuh penolong saat memindahkan
dan mengangkat penderita.
7. Perbaiki posisi dan angkatlah  secara bertahap
Prinsip dasar pemindahan penderita  :
1. Jangan dilakukan  jika  tidak perlu
2. Melakukan  sesuai dengan cara yang benar
3. Kondisi Fisik Penolong harus baik dan  terlatih
Tidak  ada  definisi  yang  pasti  kapan  seorang  penderita  harus  dipindahkan.
Sebagai  pedoman  dapat  dikatakan  bahwa  bila  tidak  ada  bahaya  berikan
pertolongan  dulu  baru  pindahkan  penderita.  Bila  situasi  dan  kondisi
dilapangan  relative  tidak  aman  mungkin  harus  dilakukan  pemindahan
penderita  terlebih dahulu.
38 39
Berdasarkan  keselamatan  penolong  dan  penderita,  pemindahan  penderita
digolongkan menjadi 2 bagian  :
1. Pemindahan Darurat
Pemindahan  darurat  dilakukan  bila  ada  bahaya  yang mengancam  bagi
penderita dan penolong. Contoh  :
- Ancaman Kebakaran
- Ancaman Ledakan
- Ancaman Bangunan  runtuh
- Ancaman mobil  terguling bensin  tumpah
- Adanya bahan-bahan berbahaya
- Orang  sekitar yang berprilaku aneh
- Kondisi cuaca yang buruk
Contoh Cara pemindahan Darurat  :
- Tarikan  lengan
- Tarikan Bahu
- Tarikan Baju
- Tarikan  selimut
British Red Cross British Red Cross2. Pemindahan Biasa                                            
Pemindahan biasa dilakukan jika keadaan tidak membahayakan penderita
maupun penolong.
Teknik angkat  langsung dengan  tiga penolong:
- ke  tiga  penolong  berlutut  pada  salah  satu  sisi  penderita  ,  jika
memungkinkan beradalah pada  sisi yang paling  sedikit cedera.
- penolong  pertama  menyisipkan  satu  lengan  dibawah  leher  dan
bahu,  lengan yang  satu disisipkan dibawah punggung penderita.
- penolong kedua menyisipkan  tangan dibawah punggung dan bokong
penderita.
- penolong ketiga menyisipkan lengan dibawah bokong dan dibawah
lutut penderita.
- penderita  siap diangkat dengan  satu perintah.
- angkat penderita keatas  lutut ketiga penolong  secara bersamaan.
- sisipkan  tandu  yang  akan  digunakan  dan  atur  letaknya  oleh
penolong yang  lain.
- letakkan  kembali penderta diatas  tandu dengan  satu perintah yang
tepat.
- jika  akan  berjalan  tampa  memakai  tandu,  dari  langkah  no  6
teruskan dengan memiringkan penderita ke dada penolong.
- berdiri  secara bersamaan dengan  satu perintah.
40
Teknik mengangkat  tandu:
Penolong dalam keadaan berjongkok dan akan mengangkat  tandu
- Tempatkan kaki pada  jarak yang  tepat.
- Punggung harus  tetap  lurus.
- Kencangkan otot punggung dan otot perut. Kepala tetap menghadap
kedepan dalam posisi netral.
- Genggamlah pegangan  tandu dengan baik.
- Pada  saat mengangkat punggung harus  tetap  terkunci  sebagai poros dan
kekuatan konstraksi otot  seluruhnya pada otot  tungkai.
- Saat  menurunkan  tandu  lakukan  langkah  diatas  pada  urutan
selanjutnya.
412. Pemindahan Biasa                                            
Pemindahan biasa dilakukan jika keadaan tidak membahayakan penderita
maupun penolong.
Teknik angkat  langsung dengan  tiga penolong:
- ke  tiga  penolong  berlutut  pada  salah  satu  sisi  penderita  ,  jika
memungkinkan beradalah pada  sisi yang paling  sedikit cedera.
- penolong  pertama  menyisipkan  satu  lengan  dibawah  leher  dan
bahu,  lengan yang  satu disisipkan dibawah punggung penderita.
- penolong kedua menyisipkan  tangan dibawah punggung dan bokong
penderita.
- penolong ketiga menyisipkan lengan dibawah bokong dan dibawah
lutut penderita.
- penderita  siap diangkat dengan  satu perintah.
- angkat penderita keatas  lutut ketiga penolong  secara bersamaan.
- sisipkan  tandu  yang  akan  digunakan  dan  atur  letaknya  oleh
penolong yang  lain.
- letakkan  kembali penderta diatas  tandu dengan  satu perintah yang
tepat.
- jika  akan  berjalan  tampa  memakai  tandu,  dari  langkah  no  6
teruskan dengan memiringkan penderita ke dada penolong.
- berdiri  secara bersamaan dengan  satu perintah.
40
Teknik mengangkat  tandu:
Penolong dalam keadaan berjongkok dan akan mengangkat  tandu
- Tempatkan kaki pada  jarak yang  tepat.
- Punggung harus  tetap  lurus.
- Kencangkan otot punggung dan otot perut. Kepala tetap menghadap
kedepan dalam posisi netral.
- Genggamlah pegangan  tandu dengan baik.
- Pada  saat mengangkat punggung harus  tetap  terkunci  sebagai poros dan
kekuatan konstraksi otot  seluruhnya pada otot  tungkai.
- Saat  menurunkan  tandu  lakukan  langkah  diatas  pada  urutan
selanjutnya.
41Teknik angkat anggota gerak
Biasanya diperlukan dua penolong untuk melakukan  teknik  ini  :
- Penolong pertama berada diposisi kepala penderita.
- Lakukan pengangkatan pada  lengan penderita.
- Penolong yang lain berdiri diantara dua tungkai penderita, menyelipkan
tangan dan mengangkat ke dua  lutut penderita.
- Dengan satu aba- aba kedua penolong dapat memindahkan penderita di
lokasi yang diinginkan.
Posisi penderita
Secara  umum  posisi  penderita  tergantung  dari  cedera  yang  dialami  dan
keadaan pada  saat  itu. Beberapa pedoman untuk memposisikan penderita  :
- Penderita dengan syok. Jika tidak ditemukan tanda-tanda cedera pada
tungkai atas dan  tulang belakang  tingikka  tungkai  sekitar 20  – 30 cm.
- Penderita dengan gangguan pernapasan. Posisikan duduk atau setengah
duduk.
- Penderita  dengan  nyeri  perut.  Posisikan  tidur .  Posisikan  tidur miring
dengan  tungkai ditekuk.
- Penderita Muntah-muntah. Posisikan nyaman dan awasi  jalan napas.
- Penderita Trauma, terutama dicurigai cedera tulang belakang  (spinal)
harus  segera distabilkan dan  imobilisasi dengan papan  spinal panjang.
- Penderita tidak sadar dan tidak dicurigai ada cedera spinal atau cedera
berat  lainnya, posisikan miring  stabil.
Posisi  terbaik melakukan pemindahan  tergantung pada kondisi  saat  itu.
42
KEDARURATAN
MEDIS
43Teknik angkat anggota gerak
Biasanya diperlukan dua penolong untuk melakukan  teknik  ini  :
- Penolong pertama berada diposisi kepala penderita.
- Lakukan pengangkatan pada  lengan penderita.
- Penolong yang lain berdiri diantara dua tungkai penderita, menyelipkan
tangan dan mengangkat ke dua  lutut penderita.
- Dengan satu aba- aba kedua penolong dapat memindahkan penderita di
lokasi yang diinginkan.
Posisi penderita
Secara  umum  posisi  penderita  tergantung  dari  cedera  yang  dialami  dan
keadaan pada  saat  itu. Beberapa pedoman untuk memposisikan penderita  :
- Penderita dengan syok. Jika tidak ditemukan tanda-tanda cedera pada
tungkai atas dan  tulang belakang  tingikka  tungkai  sekitar 20  – 30 cm.
- Penderita dengan gangguan pernapasan. Posisikan duduk atau setengah
duduk.
- Penderita  dengan  nyeri  perut.  Posisikan  tidur .  Posisikan  tidur miring
dengan  tungkai ditekuk.
- Penderita Muntah-muntah. Posisikan nyaman dan awasi  jalan napas.
- Penderita Trauma, terutama dicurigai cedera tulang belakang  (spinal)
harus  segera distabilkan dan  imobilisasi dengan papan  spinal panjang.
- Penderita tidak sadar dan tidak dicurigai ada cedera spinal atau cedera
berat  lainnya, posisikan miring  stabil.
Posisi  terbaik melakukan pemindahan  tergantung pada kondisi  saat  itu.
42
KEDARURATAN
MEDIS
43KEDARURATAN MEDIS
eseorang yang mengalami kasus medis atau dikenal dengan kedaruratan
medis mungkin juga dapat mengalami cedera sebagai akibat dari gejala
Sgangguan  fungsi  tubuh,  misalnya  kehilangan  kesadaran  lalu  terjatuh
sehingga  terjadi  suatu  luka.  Penyebabnya  antara  lain  infeksi,  racun,  atau
kegagalan  satu atau  lebih  system  tubuh.
Penanganan penderita yang paling penting adalah menjaga jalan napas dan
memantau tanda vital penderita saat teratur lalu segera merujuk penderita
kefasilitas kesehatan.

Ingat, gejala dan  tandanya karena pada kedaruratan medis  sangat beragam
Gejala:
- Demam
- Nyeri
- Mual, muntah
- Buang air kecil berlebihan atau  tidak  sama  sekali
- Pusing, perasaan mau pingsan, merasa akan kiamat
- Sesak atau merasa  sukar bernapas
- Rasa haus atau  rasa  lapar berlebihan,  rasa aneh pada mulut
Tanda:
- Perubahan  status mental  (  tidak  sadar dan bingung  )
- Nada cepat atau  sangat  lambat,  tidak  teratur ,  lemah atau  sangat kuat
- Pernapasan  tidak  teratur
- Perubahan keadaan kulit : suhu , kelembaban , keringat berlebihan,
sangat  kering  termasuk  perubahan  warna  pada  selaput  lendir  (
pucat,kebiruan dan  terlalu merah)
- Perubahan  tekanan darah
- Pupil mata  sangat  lebar atau  sangat kecil
- Bau khas dari mulut atau hidung
- Terjadinya kejang atau kelumpuhan
- Mual, muntah, diare
44 45
Beberapa kasus umum yang mungkin ditemukan oleh  seorang penolong:
Apakah  kamu  pernah  pingsan?  Bagimana  rasanya?  Atau  mungkin  kamu
pernah melihat orang pingsan. Terus, apakah kamu tau kenapa seseorang
bisa pingsan? Berikut  ini adalah penjelasannya.
Apa penyebab pingsan yang  sebenarnya?
Pingsan dapat terjadi karena peredaran darah dan oksigen ke organ otak
berkurang.
Misalnya karena  :
- Reaksi  terhadap  rasa nyeri
- Kelelahan
- Kekurangan makanan
- Emosi yang hebat
- Berada  dalam  ruangan  yang  penuh  orang  tanpa  udara  segar  yang
cukup.
Waspadai Pingsan! Waspadai Gejala dan Tandanya!
- Perasaan  limbung.
- Pandangan berkunang-kunang dan  telinga berdenging.
- Lemas, keluar keringat dingin.
Menguap.
- Dapat menjadi tidak ada respon, yang biasanya berlangsung hanya
beberapa menit.
- Denyut nadi  lambat
Cara menangani
- Baringkan penderita dengan  tungkai ditinggikan.
- Longgarkan pakaian.
- Usahakan penderita menghirup udara  segar .
- Periksa cedera  lainnya.
- Beri  selimut, agar badannya hangat.
- Bila pulih, usahakan  istirahatkan beberapa menit.
- Bila  tidak cepat pulih, maka:
– Periksa napas dan nadi.
– Posisikan  stabil.
1. PingsanKEDARURATAN MEDIS
eseorang yang mengalami kasus medis atau dikenal dengan kedaruratan
medis mungkin juga dapat mengalami cedera sebagai akibat dari gejala
Sgangguan  fungsi  tubuh,  misalnya  kehilangan  kesadaran  lalu  terjatuh
sehingga  terjadi  suatu  luka.  Penyebabnya  antara  lain  infeksi,  racun,  atau
kegagalan  satu atau  lebih  system  tubuh.
Penanganan penderita yang paling penting adalah menjaga jalan napas dan
memantau tanda vital penderita saat teratur lalu segera merujuk penderita
kefasilitas kesehatan.

Ingat, gejala dan  tandanya karena pada kedaruratan medis  sangat beragam
Gejala:
- Demam
- Nyeri
- Mual, muntah
- Buang air kecil berlebihan atau  tidak  sama  sekali
- Pusing, perasaan mau pingsan, merasa akan kiamat
- Sesak atau merasa  sukar bernapas
- Rasa haus atau  rasa  lapar berlebihan,  rasa aneh pada mulut
Tanda:
- Perubahan  status mental  (  tidak  sadar dan bingung  )
- Nada cepat atau  sangat  lambat,  tidak  teratur ,  lemah atau  sangat kuat
- Pernapasan  tidak  teratur
- Perubahan keadaan kulit : suhu , kelembaban , keringat berlebihan,
sangat  kering  termasuk  perubahan  warna  pada  selaput  lendir  (
pucat,kebiruan dan  terlalu merah)
- Perubahan  tekanan darah
- Pupil mata  sangat  lebar atau  sangat kecil
- Bau khas dari mulut atau hidung
- Terjadinya kejang atau kelumpuhan
- Mual, muntah, diare
44 45
Beberapa kasus umum yang mungkin ditemukan oleh  seorang penolong:
Apakah  kamu  pernah  pingsan?  Bagimana  rasanya?  Atau  mungkin  kamu
pernah melihat orang pingsan. Terus, apakah kamu tau kenapa seseorang
bisa pingsan? Berikut  ini adalah penjelasannya.
Apa penyebab pingsan yang  sebenarnya?
Pingsan dapat terjadi karena peredaran darah dan oksigen ke organ otak
berkurang.
Misalnya karena  :
- Reaksi  terhadap  rasa nyeri
- Kelelahan
- Kekurangan makanan
- Emosi yang hebat
- Berada  dalam  ruangan  yang  penuh  orang  tanpa  udara  segar  yang
cukup.
Waspadai Pingsan! Waspadai Gejala dan Tandanya!
- Perasaan  limbung.
- Pandangan berkunang-kunang dan  telinga berdenging.
- Lemas, keluar keringat dingin.
Menguap.
- Dapat menjadi tidak ada respon, yang biasanya berlangsung hanya
beberapa menit.
- Denyut nadi  lambat
Cara menangani
- Baringkan penderita dengan  tungkai ditinggikan.
- Longgarkan pakaian.
- Usahakan penderita menghirup udara  segar .
- Periksa cedera  lainnya.
- Beri  selimut, agar badannya hangat.
- Bila pulih, usahakan  istirahatkan beberapa menit.
- Bila  tidak cepat pulih, maka:
– Periksa napas dan nadi.
– Posisikan  stabil.
1. Pingsan2.  Paparan Panas
Kedaruratan  medis  karena  paparan  panas  dapat  berupa  kejang  panas  (kram),
kelelahan panas dan  sengatan panas.

a. Kejang panas
Gangguan  ini  berupa  kejang  disertai  nyeri  pada  otot  yang  terjadi  pada  saat
melakukan kegiatan fisik, misalnya bermain bola, berlari. Umumnya terjadi pada
otot    tungkai  dan  perut.  Hal  ini  terjadi  pada  akibat  kehilangan  cairan  dan
elektrolit dalam tubuh yang cukup besar melalui keringat. Penderita umumnya
sadar dan berkeringat,  suhu  tubuh normal.
Waspadai Gejala dan Tandanya!
- Kejang pada otot yang disertai nyeri, biasanya pada otot  tungkai dan perut.
- Kelelahan
- Mual
- Mungkin pingsan
Cara menanganinya  :
- Pindahkan penderita ke  tempat  teduh /sejuk.
- Baringkan  sampai kejangnya menghilang.
- Beri minum kepada penderita  (Oralit atau  sejenisnya)
- Rujuk ke  fasilitas kesehatan  terutama bila kejang  tidak berhenti.
b. Kelelahan Panas
Kondisi  yang  tidak  fit  pada  saat melakukan  aktivitas  di  lingkungan  yang  suhu
udaranya relatif tinggi, yang mengakibatkan terganggunya aliran darah gangguan
ini juga akibat   kehilangan cairan dan elektrolit melalui keringat yang berlebihan
sampai  sistem  sirkulasi  terganggu.  Bila  tidak  diatasi  kelelahan  panas  dapat
menjadi   sengatan panas.
Waspadai Gejala dan Tandanya!
- Pernapasan cepat dan dangkal.
- Nadi  lemah.
- Kulit  teraba dingin, keriput,  lembab dan  selaput  lendir  pucat
- Pucat, keringat berlebihan.
- Lemah.
- Pusing, kadang penurunan  respons
- Lidah kering dan haus
Cara menanganinya  :
- Baringkan penderita ditempat yang  teduh
- Kendorkan pakaian yang mengikat
- Tinggikan  tungkai penderita 20  – 30 cm
- Beri minum bila penderita  sadar
- Rujuk ke  fasilitas kesehatan
46
c. Sengatan Panas
Terjadi akibat kegagalan  sistem pengaturan  suhu  tubuh penderita
sudah  tidak  lagi  mampu  untuk  mengeluarkan  kelebihan  panas,
sehingga  suhu  tubuh  menjadi  terlalu  tinggi  dan  berbahaya  bagi
keselamatan  penderita.  Masalah  ini menjadi  lebih  kompleks  bila
penderita tidak lagi berkeringat. Keadaan ini biasanya terjadi akibat
aktivitas  fisik berlebihan di tempat bersuhu tinggi atau di tempat
yang  kelembaban  dan  ventilasinya  kurang  baik.  Sengatan  panas
dapat mengancam  jiwa.
Waspadai Gejala dan Tandanya!
- Pernapasan cepat dan dalam.
- Nadi cepat dan kuat diikuti nadi cepat  tetapi  lemah.
- Kulit  teraba kering, panas kadang kemerahan
- Pupil mata melebar
- Kehilangan kesadaran
- Kejang umum atau gemetar pada otot
Cara menanganinya
- Turunkan  suhu  tubuh penderita  secepat mungkin.
- Letakkan kantung es pada ketiak, lipat paha, dibelakang lutut
dan  sekitar mata kaki  serta di  samping  leher .
- Bila memungkinkan, masukkan penderita ke dalam bak berisi  
air dingin  dan  tambahkan es ke dalamnya.
- Rujuk ke  fasilitas kesehatan
472.  Paparan Panas
Kedaruratan  medis  karena  paparan  panas  dapat  berupa  kejang  panas  (kram),
kelelahan panas dan  sengatan panas.

a. Kejang panas
Gangguan  ini  berupa  kejang  disertai  nyeri  pada  otot  yang  terjadi  pada  saat
melakukan kegiatan fisik, misalnya bermain bola, berlari. Umumnya terjadi pada
otot    tungkai  dan  perut.  Hal  ini  terjadi  pada  akibat  kehilangan  cairan  dan
elektrolit dalam tubuh yang cukup besar melalui keringat. Penderita umumnya
sadar dan berkeringat,  suhu  tubuh normal.
Waspadai Gejala dan Tandanya!
- Kejang pada otot yang disertai nyeri, biasanya pada otot  tungkai dan perut.
- Kelelahan
- Mual
- Mungkin pingsan
Cara menanganinya  :
- Pindahkan penderita ke  tempat  teduh /sejuk.
- Baringkan  sampai kejangnya menghilang.
- Beri minum kepada penderita  (Oralit atau  sejenisnya)
- Rujuk ke  fasilitas kesehatan  terutama bila kejang  tidak berhenti.
b. Kelelahan Panas
Kondisi  yang  tidak  fit  pada  saat melakukan  aktivitas  di  lingkungan  yang  suhu
udaranya relatif tinggi, yang mengakibatkan terganggunya aliran darah gangguan
ini juga akibat   kehilangan cairan dan elektrolit melalui keringat yang berlebihan
sampai  sistem  sirkulasi  terganggu.  Bila  tidak  diatasi  kelelahan  panas  dapat
menjadi   sengatan panas.
Waspadai Gejala dan Tandanya!
- Pernapasan cepat dan dangkal.
- Nadi  lemah.
- Kulit  teraba dingin, keriput,  lembab dan  selaput  lendir  pucat
- Pucat, keringat berlebihan.
- Lemah.
- Pusing, kadang penurunan  respons
- Lidah kering dan haus
Cara menanganinya  :
- Baringkan penderita ditempat yang  teduh
- Kendorkan pakaian yang mengikat
- Tinggikan  tungkai penderita 20  – 30 cm
- Beri minum bila penderita  sadar
- Rujuk ke  fasilitas kesehatan
46
c. Sengatan Panas
Terjadi akibat kegagalan  sistem pengaturan  suhu  tubuh penderita
sudah  tidak  lagi  mampu  untuk  mengeluarkan  kelebihan  panas,
sehingga  suhu  tubuh  menjadi  terlalu  tinggi  dan  berbahaya  bagi
keselamatan  penderita.  Masalah  ini menjadi  lebih  kompleks  bila
penderita tidak lagi berkeringat. Keadaan ini biasanya terjadi akibat
aktivitas  fisik berlebihan di tempat bersuhu tinggi atau di tempat
yang  kelembaban  dan  ventilasinya  kurang  baik.  Sengatan  panas
dapat mengancam  jiwa.
Waspadai Gejala dan Tandanya!
- Pernapasan cepat dan dalam.
- Nadi cepat dan kuat diikuti nadi cepat  tetapi  lemah.
- Kulit  teraba kering, panas kadang kemerahan
- Pupil mata melebar
- Kehilangan kesadaran
- Kejang umum atau gemetar pada otot
Cara menanganinya
- Turunkan  suhu  tubuh penderita  secepat mungkin.
- Letakkan kantung es pada ketiak, lipat paha, dibelakang lutut
dan  sekitar mata kaki  serta di  samping  leher .
- Bila memungkinkan, masukkan penderita ke dalam bak berisi  
air dingin  dan  tambahkan es ke dalamnya.
- Rujuk ke  fasilitas kesehatan
473.  Paparan Dingin  ( Hipotermia  )
Paparan terhadap dingin dapat menyebabkan suhu tubuh menurun < 35° C.
Tubuh akan berusaha menuruninya dengan cara gemetar , suatu respon
bawah  sadar  untuk  meningkatkan  suhu  tubuh  melalui  aktivitas  otot.
Hipotermia dapat terjadi akibat penderita berada dialam terbuka dalam
waktu yang lama. Ada beberapa hal yang adapt memperburuk hipotermia
yaitu  :suhu  rendah,  angin,  air ,  usia  penderita,  kesehatan  penderita,
penyakit yang diderita, alcohol, penyalah gunaan obat dan kekurangan
makanan.
Waspadai Gejala dan Tandanya!
- Menggigil/gemetar
- Terasa melayang
- Pernapasan cepat nadi  lambat
- Gangguan penglihatan
- Reaksi mata  lambat
- Alat gerak kaku
- Pupil mata melebar dan  tidak bereaksi
- Kesadaran menurun
Cara menanganinya
Rawat penderita dengan hati hati, berikan  rasa nyaman.
- Penilaian dini dan pemeriksaan penderita.
- Pindahkan penderita dari  lingkungan dingin.
- Jaga  jalan napas dan berikan oksigen bila ada.
- Ganti  pakaian  yang  basah,  selimuti  penderita,  upayakan  agar  
tetap  kering.
- Bila  penderita  sadar  dapat  diberikan  minuman  hangat    secara  
pelan-pelan.
- Pantau  tanda vital  secara berkala.
- Rujuk ke  fasilitas kesehatan.
48
KERACUNAN
493.  Paparan Dingin  ( Hipotermia  )
Paparan terhadap dingin dapat menyebabkan suhu tubuh menurun < 35° C.
Tubuh akan berusaha menuruninya dengan cara gemetar , suatu respon
bawah  sadar  untuk  meningkatkan  suhu  tubuh  melalui  aktivitas  otot.
Hipotermia dapat terjadi akibat penderita berada dialam terbuka dalam
waktu yang lama. Ada beberapa hal yang adapt memperburuk hipotermia
yaitu  :suhu  rendah,  angin,  air ,  usia  penderita,  kesehatan  penderita,
penyakit yang diderita, alcohol, penyalah gunaan obat dan kekurangan
makanan.
Waspadai Gejala dan Tandanya!
- Menggigil/gemetar
- Terasa melayang
- Pernapasan cepat nadi  lambat
- Gangguan penglihatan
- Reaksi mata  lambat
- Alat gerak kaku
- Pupil mata melebar dan  tidak bereaksi
- Kesadaran menurun
Cara menanganinya
Rawat penderita dengan hati hati, berikan  rasa nyaman.
- Penilaian dini dan pemeriksaan penderita.
- Pindahkan penderita dari  lingkungan dingin.
- Jaga  jalan napas dan berikan oksigen bila ada.
- Ganti  pakaian  yang  basah,  selimuti  penderita,  upayakan  agar  
tetap  kering.
- Bila  penderita  sadar  dapat  diberikan  minuman  hangat    secara  
pelan-pelan.
- Pantau  tanda vital  secara berkala.
- Rujuk ke  fasilitas kesehatan.
48
KERACUNAN
49KERACUNAN
Pengertian Racun
uatu  zat  yang  bila masuk  dalam  tubuh  dalam  jumlah  tertentu  dapat
menyebabkan  reaksi  tubuh  yang  tidak  diinginkan  bahkan  dapat
Smenimbulkan kematian. Reaksi kimianya merusak  jaringan tubuh atau
mengganggu fungsi tubuh. Harus dibedakan dengan reaksi obat karena reaksi
obat dalam tubuh memang diinginkan, namun ada kalanya terjadi reaksi obat
yang  tidak di  inginkan  .
Beberapa contoh zat yang berupa racun : insektisida, sianida (pada singkong
beracun),  racun binatang  (ular , kalajengking, dll).
Keracunan pada manusia dapat  terjadi karena  faktor-faktor berikut  :
- Sengaja  (Bunuh diri)
- Tidak  sengaja  (makanan,minuman, udara beracun)
- Penyalahgunaan obat
Bagaimana cara  racun masuk ke dalam  tubuh kita?
Berdasarkan jalur masuknya racun kedalam tubuh manusia, keracunan dibagi
menjadi empat  :
1. Keracunan melaui mulut/alat pencernaan
Gejala  :
- Mual muntah
- Nyeri perut
- Diare
- Napas berbau
- Suara parau
- Luka bakar pada daerah mulut
- Adanya  sisa  racun didaerah mulut
- Mulut berbusa
Penanganan  :
- Beri minum anti  racun umum  (norit, susu, putih telur , air kelapa,
air mineral).
- Usahakan  si penderita muntah.
Jangan  muntahkan  bila  menelan  asam/basa  kuat,  minyak,
penderita kejang, penderita  tidak  sadar .
50 51
2. Keracunan melalui pernapasan
Gejala  :
- Sesak napas
- Kulit kebiruan  (sianosis)
- Napas berbau
- Batuk
- Suara parau
Penanganan  :
- Beri oksigen bila ada
- Rujuk ke  fasilitas kesehatan  segera
3. Keracunan melalui kontak/penyerapan  (kulit)
Gejala  :
- Kulit daerah kontak berwarna kemerahan
- Nyeri
- Melepuh dan meluas
Penanganan  :
- Buka baju penderita
- Bila  racun berupa  serbuk  sikat  sampai bersih
- Siram bagian yang  terkena  racun dengan air  (minimal 20 Menit)
- Jangan  siram kulit dengan air yang  terkena  soda api
4. Keracunan melalui  suntik/gigitan
Gejala  :
- Luka didaerah  suntikan/gigitan
- Nyeri pada daerah gigitan
- Kemerahan
- Perubahan warna kulit
Penanganan  :
-  Rujuk ke  fasilitas kesehatan
Waspadai Keracunan!  Gejala dan Tanda Umumnya  :
- Penurunan kesadaran, gangguan  status mental  (gelisah, ketakutan)
- Gangguan pernapasan
- Nyeri kepala, pusing, gangguan penglihatan
- Mual, muntah, mulut berbusa
- Lemas,  lumpuh, kesemutan
- Pucat, kebiruan  (sianosis)
- Kejang-kejang
- Syok
- Denyut nadi  tak beraturanKERACUNAN
Pengertian Racun
uatu  zat  yang  bila masuk  dalam  tubuh  dalam  jumlah  tertentu  dapat
menyebabkan  reaksi  tubuh  yang  tidak  diinginkan  bahkan  dapat
Smenimbulkan kematian. Reaksi kimianya merusak  jaringan tubuh atau
mengganggu fungsi tubuh. Harus dibedakan dengan reaksi obat karena reaksi
obat dalam tubuh memang diinginkan, namun ada kalanya terjadi reaksi obat
yang  tidak di  inginkan  .
Beberapa contoh zat yang berupa racun : insektisida, sianida (pada singkong
beracun),  racun binatang  (ular , kalajengking, dll).
Keracunan pada manusia dapat  terjadi karena  faktor-faktor berikut  :
- Sengaja  (Bunuh diri)
- Tidak  sengaja  (makanan,minuman, udara beracun)
- Penyalahgunaan obat
Bagaimana cara  racun masuk ke dalam  tubuh kita?
Berdasarkan jalur masuknya racun kedalam tubuh manusia, keracunan dibagi
menjadi empat  :
1. Keracunan melaui mulut/alat pencernaan
Gejala  :
- Mual muntah
- Nyeri perut
- Diare
- Napas berbau
- Suara parau
- Luka bakar pada daerah mulut
- Adanya  sisa  racun didaerah mulut
- Mulut berbusa
Penanganan  :
- Beri minum anti  racun umum  (norit, susu, putih telur , air kelapa,
air mineral).
- Usahakan  si penderita muntah.
Jangan  muntahkan  bila  menelan  asam/basa  kuat,  minyak,
penderita kejang, penderita  tidak  sadar .
50 51
2. Keracunan melalui pernapasan
Gejala  :
- Sesak napas
- Kulit kebiruan  (sianosis)
- Napas berbau
- Batuk
- Suara parau
Penanganan  :
- Beri oksigen bila ada
- Rujuk ke  fasilitas kesehatan  segera
3. Keracunan melalui kontak/penyerapan  (kulit)
Gejala  :
- Kulit daerah kontak berwarna kemerahan
- Nyeri
- Melepuh dan meluas
Penanganan  :
- Buka baju penderita
- Bila  racun berupa  serbuk  sikat  sampai bersih
- Siram bagian yang  terkena  racun dengan air  (minimal 20 Menit)
- Jangan  siram kulit dengan air yang  terkena  soda api
4. Keracunan melalui  suntik/gigitan
Gejala  :
- Luka didaerah  suntikan/gigitan
- Nyeri pada daerah gigitan
- Kemerahan
- Perubahan warna kulit
Penanganan  :
-  Rujuk ke  fasilitas kesehatan
Waspadai Keracunan!  Gejala dan Tanda Umumnya  :
- Penurunan kesadaran, gangguan  status mental  (gelisah, ketakutan)
- Gangguan pernapasan
- Nyeri kepala, pusing, gangguan penglihatan
- Mual, muntah, mulut berbusa
- Lemas,  lumpuh, kesemutan
- Pucat, kebiruan  (sianosis)
- Kejang-kejang
- Syok
- Denyut nadi  tak beraturanReferensi
1. 50 Quick Team Building Games, Brian Cole Miller
2. Bermain, Menghayati, dan Belajar , YIS
3. Buku-buku  pelatihan  terbitan  PMI  Pusat:  Pertolongan  Pertama,  Perawatan  Keluarga,
Kesiapsiagaan Bencana Berbasis Masyarakat, Kesehatan Remaja
4. Character Building untuk  Anak-anak, Barbara  A. Lewis, Karisma
5. Character Building untuk Remaja, Barbara  A. Lewis, Karisma
6. Child-led Disaster Risk Reduction:  A Practical Guide, Save  the Children
7. Community Challenge,  Australian Red Cross
8. Exploring Humanitarian Law,  ICRC
9. Friends Tell Friends on  the Street, Thai Red Cross
10. Ketrampilan Komunitas Menghadapi Konflik, Prof. Mari Fitzduff, British Council
11. Kisah Sebuah Gagasan,  ICRC
12. Living Values An Educational Program Educator Training Guide, Diane Tillman and Pilar Quera
Colomina, Grasindo
13. Menemukan Sekolah yang Membebaskan, Komunitas Sekolah  Alam, Kawan Pustaka
14. Mengembangkan Kemampuan Adaptasi Anak Menghadapi Stress Psikososial, Drs. Made Rustika,
MSi
15. Menjaga Diri Sendiri, Claire Llewellyn, Tiga Serangkai
16. Metode Praktis Pembelajaran Berbasis Multiple  Intelligences, Linda Campbell, Bruce Campbell,
Dee Dickinson,  Intuisi Press
17. Mind Map untuk  Anak, Tony Buzan, Gramedia Pustaka Utama
18. PHAST Step by Step Guide: A Participatory Approach for the Control of Diarrhoeal Disease,
WHO, SIDA, UNDP
19. Psikologi untuk  Anak dan Remaja  II,  Jonni Kincher , Karisma
20. Seven Steps  for  Seven Principle,  IFRC
21. The 6 Most  Important Decisions You'll Ever Make, Sean Covey
22. Totto-Chan Gadis Cilik di  Jendela, Tetsuko Kuroyanagi, Gramedia Pustaka Utama
23. Tujuh Kebiasaan Remaja yang Sangat Efektif,  Sean Covey
Gigitan Ular
Bila seseorang penderita  luka gigitan ular menunjukkan gejala dan tanda
maka berarti keadaannya  serius dan perlu penanganan khusus.
Beberapa gejala dan  tandanya!
- Demam
- Mual dan muntah
- Pingsan
- Lemah
- Nadi cepat dan  lemah
- Kejang
- Gangguan pernapasan
Cara menangani gigitan ular
- Amankan diri penolong dan  tempat kejadian
- Tenangkan penderita
- Lakukan penilaian dini
- Rawat  luka, bila perlu pasang bidai.
- Rujuk ke  fasilitas kesehatan
Alternatif  lain yang bisa digunakan
- Pemakaian pembalut elastis
- Identifikasi ular bila memungkinkan
JANGAN MEMAKAI TORNIKET
52Referensi
1. 50 Quick Team Building Games, Brian Cole Miller
2. Bermain, Menghayati, dan Belajar , YIS
3. Buku-buku  pelatihan  terbitan  PMI  Pusat:  Pertolongan  Pertama,  Perawatan  Keluarga,
Kesiapsiagaan Bencana Berbasis Masyarakat, Kesehatan Remaja
4. Character Building untuk  Anak-anak, Barbara  A. Lewis, Karisma
5. Character Building untuk Remaja, Barbara  A. Lewis, Karisma
6. Child-led Disaster Risk Reduction:  A Practical Guide, Save  the Children
7. Community Challenge,  Australian Red Cross
8. Exploring Humanitarian Law,  ICRC
9. Friends Tell Friends on  the Street, Thai Red Cross
10. Ketrampilan Komunitas Menghadapi Konflik, Prof. Mari Fitzduff, British Council
11. Kisah Sebuah Gagasan,  ICRC
12. Living Values An Educational Program Educator Training Guide, Diane Tillman and Pilar Quera
Colomina, Grasindo
13. Menemukan Sekolah yang Membebaskan, Komunitas Sekolah  Alam, Kawan Pustaka
14. Mengembangkan Kemampuan Adaptasi Anak Menghadapi Stress Psikososial, Drs. Made Rustika,
MSi
15. Menjaga Diri Sendiri, Claire Llewellyn, Tiga Serangkai
16. Metode Praktis Pembelajaran Berbasis Multiple  Intelligences, Linda Campbell, Bruce Campbell,
Dee Dickinson,  Intuisi Press
17. Mind Map untuk  Anak, Tony Buzan, Gramedia Pustaka Utama
18. PHAST Step by Step Guide: A Participatory Approach for the Control of Diarrhoeal Disease,
WHO, SIDA, UNDP
19. Psikologi untuk  Anak dan Remaja  II,  Jonni Kincher , Karisma
20. Seven Steps  for  Seven Principle,  IFRC
21. The 6 Most  Important Decisions You'll Ever Make, Sean Covey
22. Totto-Chan Gadis Cilik di  Jendela, Tetsuko Kuroyanagi, Gramedia Pustaka Utama
23. Tujuh Kebiasaan Remaja yang Sangat Efektif,  Sean Covey
Gigitan Ular
Bila seseorang penderita  luka gigitan ular menunjukkan gejala dan tanda
maka berarti keadaannya  serius dan perlu penanganan khusus.
Beberapa gejala dan  tandanya!
- Demam
- Mual dan muntah
- Pingsan
- Lemah
- Nadi cepat dan  lemah
- Kejang
- Gangguan pernapasan
Cara menangani gigitan ular
- Amankan diri penolong dan  tempat kejadian
- Tenangkan penderita
- Lakukan penilaian dini
- Rawat  luka, bila perlu pasang bidai.
- Rujuk ke  fasilitas kesehatan
Alternatif  lain yang bisa digunakan
- Pemakaian pembalut elastis
- Identifikasi ular bila memungkinkan
JANGAN MEMAKAI TORNIKET
52Meningkatkan Keterampilan Hidup Sehat
Ingin  jadi  remaja  yang  berkarakter  bersih  dan  sehat?  Bener  banget  kalau
temen-temen  milih  gabung  di  PMR.  Karena  di  PMR  kita  belajar  tentang
pertolongan pertama, remaja sehat peduli sesama, kesehatan remaja, ayo
siaga bencana, dan donor darah.
Berkarya dan Berbakti di Masyarakat
Karena  kita makhluk  sosial, maka  kehidupan  kita  gak  akan  pernah  lepas
dengan orang  lain. Udah  tahukan kalo ngebantu sesama  itu penting?  Dan yang
lebih penting, membantu sesama  itu menyenangkan  lho. Nggak salah  lagi kalo
temen-temen  gabung  PMR,  karena  disitu  memang  tempat  berkumpulnya
remaja yang peduli, kreatif dan bersahat. Di PMR kita bisa bareng-bareng
bantu  sesama.
Mempererat Persahabatan Nasional dan  International
Pengen punya banyak teman? Apalagi punya teman dari daerah bahkan negara
yang berbeda?
Aku punya berapa teman. Buanyak deh. Apalagi sejak gabung PMR. Aku punya
temen  dari  Papua,  Toraja, Aceh,  Palembang,  juga  dari  Belanda,  Jepang,
Denmark,  Australia,  Malaysia,  Singapore,  Philipina,...gak  terhitung  lagi.
Dengan  gabung  PMR,  kita  akan  belajar  bagaimana menjalin  persahabatan
dengan orang  lain. Bisa nasional bisa  international.  Asyiiik!!
Tri Bakti PMRMeningkatkan Keterampilan Hidup Sehat
Ingin  jadi  remaja  yang  berkarakter  bersih  dan  sehat?  Bener  banget  kalau
temen-temen  milih  gabung  di  PMR.  Karena  di  PMR  kita  belajar  tentang
pertolongan pertama, remaja sehat peduli sesama, kesehatan remaja, ayo
siaga bencana, dan donor darah.
Berkarya dan Berbakti di Masyarakat
Karena  kita makhluk  sosial, maka  kehidupan  kita  gak  akan  pernah  lepas
dengan orang  lain. Udah  tahukan kalo ngebantu sesama  itu penting?  Dan yang
lebih penting, membantu sesama  itu menyenangkan  lho. Nggak salah  lagi kalo
temen-temen  gabung  PMR,  karena  disitu  memang  tempat  berkumpulnya
remaja yang peduli, kreatif dan bersahat. Di PMR kita bisa bareng-bareng
bantu  sesama.
Mempererat Persahabatan Nasional dan  International
Pengen punya banyak teman? Apalagi punya teman dari daerah bahkan negara
yang berbeda?
Aku punya berapa teman. Buanyak deh. Apalagi sejak gabung PMR. Aku punya
temen  dari  Papua,  Toraja, Aceh,  Palembang,  juga  dari  Belanda,  Jepang,
Denmark,  Australia,  Malaysia,  Singapore,  Philipina,...gak  terhitung  lagi.
Dengan  gabung  PMR,  kita  akan  belajar  bagaimana menjalin  persahabatan
dengan orang  lain. Bisa nasional bisa  international.  Asyiiik!!
Tri Bakti PMR9 789793 575414 >
ISBN 979357541-7

Tidak ada komentar:

Posting Komentar